Angel menjabat sebagai direktur di perusahaan yang Kinara pimpin, Luna menjadi sekertarisnya dan Nova menjadi manager.
"Ok baik disini saya Kinara kini menjadi atasan kalian, saya minta kerjasama yang baik dan jujur bisa kalian lakukan?"
"Bisa"
"Kalau begitu silahkan kembali bekerja"
Sebelum memulai bekerja mereka menyempatkan waktu untuk minum teh bersama di ruangan Kinara.
"Dalam hitungan ke 5 Lania bakalan masuk 1,2,3,4,5"
Pintu ruangannya terbuka ternyata benar itu Lania, Kinara kagum dengan pemikiran Luna.
"Cukup berani juga yah lo datang kesini?" sungut Nova yang tidak suka ada wanita itu.
"Gua pengen ngomong berdua sama Kinara"
Mereka meninggalkan Kinara dan Lania berdua saja.
"Ada hal penting apa yang mau lo sampaikan?"
"Cukup, gua minta lo balikin semua milik Reyhan"
"Heh...emang lo siapa berani merintah gua cuma selingkuhannya aja berani merintah gua istrinya"
Lania menggebrak meja kerja Kinara cukup keras.
"Jaga yah mulut lo, seenggaknya dia cinta sama gua"
"Emang lo kenyang makan cinta? Denger yah Lania sayang gua ini istrinya sedangkan lo cuma pacarnya gak ada apa-apanya sama gua paham, lagian kalo gua gak tolong lo mungkin sekarang lo udah jadi simpenan. Eh maaf emang udah jadi simpenan yah"
"Kurang ajar!!!"
Tangan Lania yang hendak menampar Kinara terhenti karena Kinara mencegahnya.
"Jangan pernah berani sentuh gua sama tangan kotor lo itu, oh iya gua lupa gua bisa aja laporin lo sama Reyhan ke polisi atas kasus pembunuhan berencana sama gua"
"Sialann!!!"
"Tau pintu keluar kan? Silahkan nona Lania"
Lania keluar dengan wajah marah dan kesal, Nova beserta yang lain masuk kembali Kinara nampak biasa saja seperti tidak terjadi sesuatu apapun.
"Kenapa kak?"
"Biasa pansos"
Angel hanya tersenyum, ternyata ia salah Kinara adalah orang baik dulu ia salah besar telah mengambil suaminya.
"Ok guys silahkan kembali bekerja karena kita akan disibukan hari ini, Semangatt!!"
"Semangat!!!"
.
.
.
.
"Arghh!!!...gua harus lakuin sesuatu" kesal Lania."Mau lakuin apalagi? Sebaiknya kamu pergi dari rumah saya" ternyata itu nenek.
"Ada hak apa anda mengusir saya?" Nenek terkejut karena Lania berani melawannya.
"Apa ini wanitanya Reyhan? Setau saya Angel aja dulu gak kaya kamu dia gak pernah ngelawan saya"
"Sebaiknya anda diam"
"Baiklah, pengawal"
Beberapa pengawal datang dan berdiri di belakang Nenek.
"Iya nyonya besar"
"Usir secara paksa dia dari sini saya gak mau liat muka penghianat seperti dia lag"
Mereka menyeret Lania dengan paksa, karena mendengar kegaduhan Reyhan turun untuk melihat kegaduhan di bawah.
"Lepass!! Saya gak mau pergi lepas!!!"
Lania mengambil pistol dari salah satu bodyguard dan menembaknya kearah Nenek.
"Nenek!!! Lania apa yang kamu lakuin?"
"Reyhan... Reyhan dengerin aku Reyhan"
"Cukup kamu mau bunuh nenek aku hah? Bawa dia ke kantor polisi"
Reyhan membopong nenek dan membawa kedalam mobil ia akan membawa nenek ke rumah sakit
.
.
.
.
Handphone milik Kinara terus berdering panggilan dari Reyhan, tumben Reyhan menghubunginya."Ada apa?"
"......"
"Apa? Jangan bercanda kamu?"
"......"
"Baik saya akan kesana"
Ia langsung bangkit dari duduknya dan bergegas pergi dari kantor, Nova dan yang lain sudah mendapatkan kabar itu dan kini mereka menuju rumah sakit.
"Kak?"
"Kita kesana sekarang"
.
.
.
.
Gendra dan Reyhan menunggu di depan ruang operasi, mereka masih menunggu kabar tentang kondisi nenek."Apa yang sebenarnya terjadi sama nenek?"
Suara Kinara membuat mereka terkejut, karena Kinara nampak sangat marah.
"Lania dia yang ngelakuinnya" ujar Gendra.
"Apa kamu gak bisa jagain pacar kamu Reyhan? Liat sekarang nenek jadi korbannya karena kelakuan pacar kamu"
Kinara membentak Reyhan karena baginya Reyhan tidak becus menjaga kekasih urakannya itu.
"Kalo terjadi sesuatu sama nenek liat akibatnya!!! Sekarang dimana Lania"
"Di kantor polisi nona"
"Antar saya kesana"
Bima mengantarkan Kinara kekantor polisi, dan yang lain menunggu di rumah sakit.
.
.
.
.
"Lepasin saya, saya gak salah""Udah jelas-jelas kamu salah" ucap seorang tahanan yang satu sel dengan Lania.
"Lepasin dia pak, saya cabut tuntutannya" ucap Kinara dingin.
"Tapi nona dia bersalah" Bima berusaha menyadarkan Kinara.
"Aku tau itu, aku sendiri yang akan menghukumnya"
Lania pun dikeluarkan dari dalam penjara.
"Bawa dia masuk kedalam mobil saya"
"Baik nona"
Mereka membawanya masuk kedalam mobil Kinara, kini ia dan Lania duduk berdampingan Kinara malas untuk bicara ia memilih bungkam saja.
.
.
.
.
Dokter sudah keluar dari ruang operasi membuat mereka merasa lega."Gimana dok?"
"Untung pelurunya terkena tangan bukan dada, dan kami berhasil mengeluarkan pelurunya. Untuk kondisinya beliau baik-baik aja harus banyak istirahat"
Gubrakkk....suara jatuh mereka terkejut bukan kepalang ketika melihat Lania yang tersungkur karena di dorong Kinara.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINARA & REYHAN
RomansaSebelum baca budayakan Follow Authornya....💞💞 Masih ingat dengan Kinara dan Kirana anak kembar Yusuf dan Aluna yang ada di Novel CINTA DUDA KEREN? aku bikin cerita kisah Kinara, disini kisahnya bakal di penuhi konflik dan skandal percintaan dan sa...