Mereka baru pulang dari olahraga pagi.
"Mama mau langsung mandi"
"Iya ma"
Luna pergi ke bascamp para bodyguardnya untuk menemui Satria yang kebetulan tadi ikut olahraga bersama.
"Nona Luna, anda cari siapa?"
"Satria"
"Satria sedang mandi nona, mungkin sedikit lama anda bisa duduk dulu"
"Gak perlu, nanti suruh dia temui saya di taman"
Luna langsung pergi meninggalkan bascamp.
.
.
.
.
"Baby kita jalan-jalan yuk" Reyhan mengajak Kinara untuk keluar kebetulan hari ini weekend."Kemana?"
"Ke mall, atau ke taman, ke restoran kemana ke tapi kalo kamu mau ke hotel aku ayok aja"
Kinara memicingkan matanya dan seketika nyali Reyhan menciut.
"Yaudah kita ke mall aja deh" Reyhan sendiri yang memutuskan mengajak Kinara ke Mall.
"Yaudah ayok"
Kinara langsung mengambil tasnya dan berjalan lebih dulu, Reyhan pun menyusulnya.
.
.
.
.
Di taman Satria menunggu kedatangan Luna yang memerintahkannya untuk bertemu di taman."Maaf menunggu lama" Luna baru saja datang.
"Tidak apa-apa Nona, kenapa anda memanggil saya?"
"Duduk" Satria duduk di samping Luna.
"Coba liat kening kamu"
Luna melihat luka sobekan kecil di kening Satria.
"Memangnya kenapa nona?"
"Ini tuh luka Satria jadi saya bakalan obatin lukanya"
Saat Luna akan memasangkan plester di keningnya Satria langsung berdiri dan memberi hormat pada Luna.
"Saya permisi Nona"
Satria pergi begitu saja meninggalkan Luna sendirian, maksud Luna baik namun Satria takut seseorang tau Luna merasa sakit hati dan ia merasa tidak dihargai sebagai atasannya. Pada detik itu juga Luna memutuskan untuk menjauhi Satria saja.
.
.
.
.
Kinara dan Reyhan masuk ke sebuah toko perhiasan."Kamu mau yang mana Baby?"
Kinara masih melihat-lihat perhiasan yang ada di dalam etalase toko, Reyhan juga melihat-lihat ia akan memberikan sesuatu untuk istrinya.
"Bagus juga tuh"
Reyhan melihat sebuah kalung indah dengan batu permata safir biru mungkin akan cocok untuk Kinara.
"Saya mau lihat yang ini"
Penjaga itu mengeluarkan kalung itu, betapa indahnya kalung itu apalagi jika Kinara yang memakainya akan jauh lebih indah.
"Baby menurut kamu gimana yang ini?"
Mata berbinar-binar saat melihat kalung cantik itu, Kinara menyentuh setiap ukiran indahnya batu permata biru itu adalah warna favoritnya.
"Bagus, cantik lagi"
"Kamu suka?"
Kinara mengangguk, Reyhan tersenyum ternyata seleranya bagus juga.
"Saya ambil yang ini yah pak"
Kinara nampak bahagia ketika Reyhan memberikan hadiah yang begitu cantik untuk dirinya.
.
.
.
.
Luna menangis di kamarnya, ia begitu terluka saat Satria acuh padanya."Aku benci kamu Satria!!!!" teriaknya sambil memecahkan vas bunga yang ada disampingnya.
Ia akan mengatakan perlakuan Satria padanya pada Kinara nanti, ia sudah terlanjur sakit hati.
.
.
.
.
Satria merenungkan atas apa yang ia lakukan pada Luna, itu pasti akan membuat Luna merasa tidak dihargai."Sialan!!! Kenapa gua lakuin itu, gua harus minta maaf sama Nona Luna"
Satria pun beranjak pergi untuk menemui Luna ia ingin meminta maaf pada Luna atas kelakuan cerobohnya.
.
.
.
.
Kinara baru saja sampai rumah, Reyhan masih di luar."Kakakkk!!!!" Luna langsung memeluk Kinara dan menangis di pelukannya.
"Kamu kenapa Lun?" Kinara bingung dengan kondisi Luna yang tiba-tiba saja menangis di pelakunya.
"Aku gak suka Satria, aku benci sama dia"
"Loh kok gitu, emangnya kenapa sama kalian?"
Luna menceritakan semuanya dan Kinara sebagai pendengar yang baik ia akan memberikan pengertian pada Luna.
"Luna bukannya Satria gak menghargai kamu, justru dia begitu menghargai kamu dan menghormati kamu. Dia ngelakuin itu karena dia ngerasa gak pantes dapat perlakuan baik dari kamu dan itu dapat menimbulkan masalah besar"
"Aku terlalu berlebihan yah kak? Aku ngelakuin itu kan karena aku peduli sama dia, aku gak salah kan kalo peduli sama dia?"
"Gak kok, mungkin Satria kurang nyaman kalo terlalu sering berdekatan sama kamu untuk sekarang kamu jaga jarak dulu sama dia"
"Iya kak, kalo gitu aku pergi dulu yah kak soalnya aku mau ketemu seseorang bye"
Luna pergi diantar supirnya, kali ini pergi tanpa di kawal sama sekali.
"Kita ke restoran yah pak"
Mobilnya meninggalkan kediamannya, ia akan menemui seseorang yang dulu datang dalam kehidupannya di masa lalu. Ia menghubunginya.
"Hallo, aku udah di jalan kamu tunggu aja"
"...."
"Ok bye"
Sambungannya terputus ia memasukkan handphonenya kedalam tasnya.
"Di depan belok Kiri"
"Baik Nona, Nona Saya ingin bicara"
Luna rasa suara supirnya begitu berbeda, apa supirnya sedang sakit.
"Bapak lagi sakit?"
"Nona ini Saya Satria"
Jadi yang menjadi supirnya adalah Satria.
"Kenapa bukan pak Rudi?"
"Saya minta maaf atas kelakuan saya pada anda Nona"
Luna tak menjawab ia masih syok, disaat ia ingin jauh dari Satria. Satria malah mulai mendekatinya ia bingung dengan yang terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
KINARA & REYHAN
RomanceSebelum baca budayakan Follow Authornya....💞💞 Masih ingat dengan Kinara dan Kirana anak kembar Yusuf dan Aluna yang ada di Novel CINTA DUDA KEREN? aku bikin cerita kisah Kinara, disini kisahnya bakal di penuhi konflik dan skandal percintaan dan sa...