Mungkin pendengaran Nova tidak normal sekarang ini, ia pasti salah dengar.
"Kamu ngomong apa Bima?" Nova meminta Bima kembali mengulang perkataannya.
"Saya sangat mencintai anda Nona Nova, apa anda menerima cinta saya Nona"
Nova tidak salah dengar, Bima baru saja mengungkapkan isi hatinya terhadap Nova.
"Nona?"
"Bima, apa alasan kamu bilang seperti itu?"
"Dalam cinta tidak ada alasan, karena cinta tumbuh dari hati bukan karena alasan"
Nova tersipu malu, Bima benar-benar mencintai dirinya.
"Nona, apa anda mau menerima cinta saya?"
Nova menundukkan kepalanya dan ia pun mengangguk tandanya ia menerima cinta Bima.
"Terima kasih"
Bima langsung memeluk Nova dan mencium pucuk kepalanya penuh cinta, kehamilan Kinara membawa benih-benih cinta untuk mereka yang mendapatkan cinta mereka.
.
.
.
.
Sudah 3 hari Kinara di rawat, ia pun memutuskan untuk pulang."Rey, aku mau pulang aja"
"Tapi keadaan kamu gimana?"
"Aku baik-baik aja, lagian babynya juga kuat"
Reyhan tersenyum ia pun membantu Kinara turun dari bankarnya. Reyhan jongkok dan menatap perut rata Kinara yang kini terdapat kehidupan baru didalamnya.
"Baik-baik yah anak Ayah di sana, disini Ayah sama Bunda bakalan jagain kamu dengan segenap jiwa kita"
Ia menciumnya dan meneteskan air matanya, lalu memeluk Kinara.
"Kita pulang sekarang"
Reyhan pun membawa Kinara keluar dari ruangannya, Kinara menggunakan kursi roda karena Reyhan takut terjadi sesuatu pada Kinara dan buah hatinya.
.
.
.
.
Kinara yang baru saja sampai di rumah, melihat rumah begitu sepi, ini kesempatannya untuk mencari bukti lain atas kejahatan yang di lakukan Anita. Ia melakukannya bukan tanpa alasan berkas yang di berikan oleh orang kepercayaannya mengarah kepada Anita, ini saatnya untuk mengungkap kebenarannya.Ia masuk kedalam kamar Anita dengan mengendap-endap di sana terdapat handphone milik ibu mertuanya, ia pun mengeceknya ini kesempatannya agar bisa mendapatkan bukti lebih banyak lagi.
Terdapat beberapa panggilan tak terjawab dari nomor tidak di kenal, ia pun mengetik nomor itu di layar handphonenya, lalu melihat pesan dari nomor yang sama ia memotret bukti tersebut lalu di aplikasi whatsapp juga ia memotret setiap percakapannya, di rasa sudah Kinara keluar dari kamar ibu mertuanya dan masuk kekamarnya.
Diam-diam Anita melihat apa yang di lakukan Kinara, ia harus melakukan sesuatu agar bukti itu tidak jatuh ke tangan polisi.
"Ayok kita mulai Kinara, kamu sudah memulainya lebih dulu"
.
.
.
.
Nova sedang jalan-jalan bersama Bima yang berstatus kekasihnya, Di dekat Bima Nova dapat merasakan betapa besarnya cinta Bima padanya."Bima"
"Iya"
"Kamu tau gak, hari ini aku bahagia banget bisa jalan sama kamu"
"Aku juga seneng"
Bima merangkul bahu Nova.
"Mau es krim?"
Nova mengangguk, es krim adalah makanan favoritnya dari kecil dulu ia selalu di belikan es krim oleh Papanya sebelum papanya pergi hilang tanpa jejak.
Bima kembali dengan 2 es krim di tangannya, Nova mengambil es krim yang ada di tangan Bima.
"Makasih yah"
"Iya, makan es krim nya nanti keburu cair"
.
.
.
.
Kinara berada di ruang kerjanya, ia masih mencoba mencari bukti lain."Aku harus cari bukti lain, tapi gimana caranya"
Ia ingat sesuatu, pak herman ya pak herman dia adalah orang kepercayaan nenek dia pasti tau banyak tentang nenek dan ibu mertuanya.
Ia pun menghubungi Bima.
"Hallo Bima kamu dimana?"
"......"
"Temui saya di ruang kerja sekarang"
"......"
Kinara memutuskan sambungannya, dan bersiap-siap. Reyhan yang melihat istrinya begitu rapih merasa curiga akan kemana Kinara?.
"Baby kamu mau kemana?"
"Aku ada janji sama keluarga aku"
"Kamu gak ngajak aku?"
"Untuk sekarang gak, maaf yah mungkin lain kali bisa gpp kan aku berangkat yah"
Kinara meninggalkan Reyhan di ruang kerja, saat keluar ia berpapasan dengan Bima.
"Ada apa Nona?"
"Anterin saya ketemu orang tua saya"
"Baik nona"
.
.
.
.
Kinara dan Bima dalam perjalanan, Kinara memakai masker dan topi agar tidak ada yang mengenalinya."Kita mau kemana nona?"
"Ke pak herman saya ada urusan dengan beliau"
"Baik Nona"
Mereka sudah sampai di kediaman pak Herman, Bima membukakan pintu untuk Kinara. Kinara langsung masuk untuk menemui pak herman.
"Nona Kinara? Ada apa anda kesini?"
"Ada yang ingin saya bicarakan pak"
"Silahkan duduk dulu"
Kinara duduk berhadapan dengan pak Herman.
"Apa yang ingin anda bicarakan nona?"
Kinara menyalakan alat rekam suara miliknya di balik jaketnya.
"Apa dulu nenek sama mama dulu punya masalah?"
"Iya nona, dari dulu Mereka tidak akur karena keserakahan nyonya Anita yang ingin menguasai semua aset nyonya besar sendirian, bahkan ia sampai memfitnah kakak iparnya Nissa dan beserta suaminya dengan cara keji. Selain itu ia di ketahui memiliki sebidang tanah di pulau ini yang berisikan barang haram"
Kinara sangat terkejut ternyata ibu mertuanya begitu rakus dan licik, yang lebih mengejutkan ketika tau jika Anita memiliki sebidang tanah yang berisikan barang haram.

KAMU SEDANG MEMBACA
KINARA & REYHAN
RomanceSebelum baca budayakan Follow Authornya....💞💞 Masih ingat dengan Kinara dan Kirana anak kembar Yusuf dan Aluna yang ada di Novel CINTA DUDA KEREN? aku bikin cerita kisah Kinara, disini kisahnya bakal di penuhi konflik dan skandal percintaan dan sa...