PART-15

4.4K 217 1
                                    

Semenjak kejadian itu ia berusaha menjaga jarak dengan keluarga Reyhan dan menganggap semua ini tidak pernah terjadi, kini Bima di tugaskan untuk menjadi bodyguardnya Reyhan karena keinginan Kinara ia ingin hidup normal.

"Kak Kinara?"

Itu suara Luna, setelah lama tak mengunjungi Kinara ia baru datang kembali.

"Kak Kinara, jalan-jalan yuk"

"Kemana lu?"

"Ke mall, ke taman atau kemana aja gitu lulu suntuk di rumah"

"Tapi kan ini udah malem lu"

"Please kak"

"Yaudah ayok, kakak ambil tas dulu"

Kinara kembali dengan pakaian hangat karena cuaca malam ini sangan dingin dan berangin.

****
Mereka masih dalam perjalanan menuju ke tempat yang di inginkan Luna.

"Kak"

"Hmm"

"Aku pengen punya keponakan dari kakak sama kak Reyhan"

Karena terkejut Kinara tersedak oleh ludahnya sendiri.

"Keponakan?"

"Iya ka, please lagian kakak kan istrinya ka Reyhan"

"Udah ah kakak gak pengen bahas apapun"

Saat serius mengendarai mobilnya tiba-tiba seorang wanita menghentikan laju mobil Kinara dan membuat Kinara mengerem mobilnya secara tiba-tiba, karena kesal Luna turun dari dalam mobil di susul oleh Kinara.

"Kalo nyebrang liat-liat dong mbak, kalo ke tabrak gimana emangnya mau mati ketabrak"
Sungut Luna sambil berkacak pinggang.

"Maaf, saya minta maaf please tolong saya" wanita itu langsung masuk kedalam mobil, Luna nampak kesal ia pun menyusul wanita yang lebih tua 2 tahun dari dirinya itu.

"Heh.. Gak sopan banget sih keluar!!!"

"Mbak saya mohon tolong saya, saya takut"

Saat sedang berbicara beberapa pria bertubuh kekar berlari kearah mereka sambil berteriak memanggil nama seseorang.

"Lania dimana kamu, keluar kalo kamu gak keluar kita bunuh"

Kinara yang panik langsung masuk kedalam mobil dan meninggalkan tempat itu dengan kecepatan tinggi, karena curiga melihat sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi mereka pun mengejarnya.

Terjadi aksi kejar-kejaran antara mereka.

"Waduhh kak ini gimana kak mereka ngejar kita?"

"Kamu tenang, sebaiknya kamu teken tombol merah itu"

Luna melakukan perintah Kinara, tombol itu berfungsi untuk memanggil para bodyguard jika dalam bahaya.

****
Sirine terdengar sangat nyaring, itu tanda ada bahaya mereka semua berlarian menuju Aula besar tempat Meeting para bodyguard yang di pimpin oleh ketua bodyguard setengah baya.

"Kita baru saja mendapatkan kabar jika Nona Kinara dan nona Luna di ikuti segerombolan orang tak dikenal, kita akan membagi menjadi 4 bagian untuk Tim Alpha akan muncul dari arah barat dan di pimpin oleh Bima, Tim Bravo muncul dari arah timur dan di pimpin oleh Satria, Tim Kobra muncul dari arah utara yang akan di pimpin oleh Bobby, dan Tim Jaguar kalian muncul dari arah selatan yang akan di pimpin Marshel. dan posisi mereka berada di jembatan,Kita akan kepung mereka apa kalian paham?"

"PAHAM!!!!!"

"Kalo begitu kita berangkat sekarang"
.
.
.
.
Kinara terus melakukan mobilnya bak pembalap.

"Ini semua gara-gara mbak, coba mbak gak muncul mungkin semuanya gak bakal kaya gini" Luna menyalahkan wanita itu.

"Saya minta maaf, saya takut sama mereka makanya saya masuk kedalam mobil mbak"

"Mbak penjahat yah?" tuduh Luna.

"Bukan, saya bukan penjahat saya bakalan mereka jual sama pria hidung belang makanya saya kabur dan ketemu sama kalian"

Duarrr....duar... Suara tembakan yang mengarah ke mobil yang mereka tumpangi dan membuat salah satu ban mobil pecah hingga membuat Kinara tidak bisa mengendalikan mobilnya yang oleng dan akhirnya menabrak sisi jembatan. Mobilnya mengeluarkan asap tebal ini kesempatan mereka untuk kabur.

"Sebaiknya kita lari"

Mereka pun berlari, tak sampai disitu mereka kembali di kejar.

"Nona"

Suara yang mereka kenal seperti suara kepala pengawal Haris, dan ternyata mereka benar.

"Berhenti"

Seketika semua tim keluar dari persembunyian dan mengepung para penjahat sedangkan para ketua tim melindungi Kinara, Luna dan wanita itu.

"Sebaiknya kalian masuk kedalam mobil"

Mereka masuk mobil dan langsung di bawa pulang.
.
.
.
.
Harap-harap cemas yang mereka rasakan saat tau Kinara dan Luna di kejar orang tak di kenal.

"Nenek harus tenang mereka pasti baik-baik aja aku yakin itu" Gendra mencoba menenangkan neneknya yang terlihat sangat gelisah dan khawatir akan keadaan Luna dan Kinara yang belum juga ada kabar.

"Gimana nenek bisa tenang mereka dalam bahaya"

"Nenek percayakan sama pak haris dia pasti bisa bawa mereka"

Deru mesin mobil terdengar memasuki halaman rumah besar itu, mereka yang di dalam langsung berlarian keluar.

"Kinara Luna"

Nenek berlari memeluk mereka ketika melihat mereka datang dengan selamat walaupun ada beberapa luka karena tabrakan tadi.

"Kalian gpp kan?"

"Kita gpp nek"

"Syukurlah, sebaiknya kita masuk tunggu kamu siapa?"

"Emm saya....saya"

"Dia Lania temen Lulu"

"Yaudah masuk, ayok"

Mereka semua masuk kedalam rumah karena hari juga sudah malam.

KINARA & REYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang