PART-08

4.4K 233 1
                                    

"Kinara kamu baru aja pulang, masa kesini lagi apa gak cape?"

Kirana menatap bingung kearah Yusuf dan Aluna.

"Maaf dia Kirana kakak dari Kinara lebih tepatnya saudara kembarnya, dan ini Dylan putra bungsu kami"

"Maaf yah, mari duduk"

Mereka pun duduk bersama-sama namun Reyhan memilih pergi saja rasanya gerah lama-lama disini.

"Kamu mau kemana Reyhan?"

"Aku mau istirahat cape nek"

"Oh yaudah"

Reyhan masuk kedalam kamarnya, ia hanya bisa menenangkan pikirannya dengan minum dan minum saja biasanya ada Angel yang selalu membuatnya senang.
.
.
.
.
"Aku bakalan buat kamu nyesel Reyhan karena gak berusaha mempertahankan aku dan satu lagi aku akan buat kamu benci sama Nenek dan Kinara atas perlakuan mereka sama aku"

Ia tersenyum jahat.
.
.
.
.
Hari ini Kinara bangun telat karena semalam ia tidak bisa tidur karena memikirkan Reyhan saja.

"Tumben baru bangun?"

Tanya Aluna pada sang buah hati.

"Pasti mikirin pernikahannya sama bosnya itu" goda Kirana.

"Sok tau, aku duluan yah udah telat Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam hati-hati bawa mobilnya jangan ngebut"

Kinara masuk kedalam mobilnya dan langsung tancap gas menuju kantor.
.
.
.
.
Sedangkan Reyhan menuju Apartemen Angel untuk meminta maaf dan menjelaskan semuanya.

"Kamu dimana?"

"......"

"Ngapain disana?"

"....."

"Jangan buat macem-macem tunggu aku disana"

Ia langsung menuju tempat dimana Angel berada.
.
.
.
.
Kinara yang baru datang celingukan karena tidak ada mejanya, lalu dimana mejanya? Ia pun bertanya pada salah satu OB yang lewat.

"Pak meja saya dikemanain yah? Kok gak ada?"

"Oh Meja ibu semalem di pindahin kedalam Ruangan pak Reyhan disuruh nyonya besar, Saya permisi dulu yah bu"

Ia pun masuk kedalam ruangan Reyhan dan ternyata benar mejanya ada didalam tapi terasa beda karena terdapat foto Reyhan dan dirinya saat menghadiri jumpa pers.

"Kayanya pak Reyhan telat deh, sebaiknya gua mulai kerja aja"
.
.
.
.
Reyhan berlari saat orang terkasihnya berdiri di jembatan yang mengarah kesebuah sungai yang cukup dalam dan deras.

"Angel berhenti, apa yang kamu lakukan?"

"Lebih baik aku mati dari pada hidup tanpa kamu"

"Jangan lakuin itu, jangan tinggalin aku. Aku mohon"

"Aku gak peduli, kamu bakalan nikah sama Kinara dan kamu pasti bakalan buang aku kan?"

"Gak Sayang itu semua gak bener, aku cinta sama kamu jadi jangan tinggalin aku"

"Aku gak percaya"

"Apa yang harus aku lakuin supaya kamu percaya sama aku"
.
.
.
.
Sudah jam makan siang tapi Reyhan belum juga datang, apa dia sakit sampai tidak masuk padahal ada Meeting dengan kliennya. Apa ia hubungi saja Reyhan. Dan panggilannya di jawab.

"Hallo pak maaf kalo saya ganggu, setelah makan siang ada jadwal Meeting. Mau di cancel atau gimana pak?"

"Kamu pimpin aja Meeting, saya gak bisa masuk. Saya percaya sama kamu"

"Baik pak, terima kasih"

"Jangan lupa makan siang"

"Iya pak, bapak juga kalo gitu saya matiin pak"
.
.
.
.
"Gimana?"

"Maaf nyonya besar pak Reyhan tidak datang ke kantor"

"Sudah aku duga, dia pasti menemui jalangnya itu bu"

Amarah Nenek memuncak ia berdiri dari duduknya lalu bergegas pergi.

"Mau kemana bu?"

"Antar saya ke tempat Gendra"

Nenek langsung masuk kedalam mobil di ikuti Anita ibu Reyhan.

****
Mereka sudah sampai di tempat yang tuju, sebuah rumah sederhana tanpa basa-basi mereka langsung masuk kedalam rumah itu.

"Gendra? Gendra"

Yang di panggil keluar dari arah dapur dengan menggunakan celemek yang kotor, walaupun ia tetap terlihat tampan.

"Nenek,ibu kok tumben kesini ada apa?"

"Kita pulang sekarang juga" ibunya menarik tangannya.

"Loh kenapa? Apa yang terjadi?"

"Sebaiknya kita bicara di rumah"

Ia pun ikut bersama mereka.
.
.
.
.
Meeting baru saja selesai ia masih mengobrol dengan kliennya.

"Persentasi yang bagus saya tidak percaya itu"

"Terima kasih, saya senang kalau kalian menyukai persentasinya"

"Apa nanti malam anda sibuk?"

"Tidak, memangnya kenapa?"

"Saya ingin mengajak anda dan pak Reyhan makan malam di restoran"

"Saya usahakan yah pak, saya akan antar bapak"

"Tidak usah, anda pasti sibuk Saya permisi yah"

Kinara kembali kedalam ruangan, saat menutup pintu ia terkejut ketika seseorang duduk di kursi milik Reyhan.

"Siapa kamu?"

"Saya Gendra adik dari Reyhan calon suami kamu"

Gendra berjalan menghampiri Kinara dan mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Kinara.

"Saya Kinara, ada perlu apa anda kesini? Pak Reyhan gak ada"

"Mulai dari sekarang Saya bakalan pimpin perusahaan ini karena perintah Nenek"

Kinara terkejut pria yang dihadapannya kini menjadi bos barunya menggantikan Reyhan.

"Semoga bisa bekerja sama dengan baik Nona Kinara, oh iya apa nanti malam ada acara?"

Kinara mengangguk.

"Nanannti malam kita...maksudnya bapak ada acara makan malam bersama kolega bisnis bapak"

"Baik, kamu harus ikut sama saya"

"Iiiiya pak"

Kinara kembali fokus dengan kerjaannya, Gendra akan memberikan pelajaran untuk Reyhan yang berani melalaikan pekerjaannya.

KINARA & REYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang