PART-21

4.5K 222 2
                                    

Malam ini Kinara dan Bima berencana untuk mengikuti Reyhan dan Lania yang akan pergi kw hotel dimana mereka selalu menghabiskan waktu bersama.

"Kamu sudah siap Bima?"

"Siap Nona"

Mereka pun masuk kedalam mobil, dengan pakaian serba hitam dan menggunakan topi.
Di dalam mobil Bima nampak memperhatikan Kinara. Mereka sudah sampai di sebuah hotel.

"Di lantai berapa mereka?"

"Lantai 6 kamar nomor 121"

Mereka pun bergegas masuk kedalam kamar tersebut namun yang mereka temukan kosong tidak ada apa-apa yang ada hanya pakaian wanita di lantai.

"Dimana mereka? Mereka tidak ada Bima?"

Bima nampak diam saja, tak lama pintu kamar terbuka ternyata banyak wartawan disana yang sedang mengabadikannya untuk menjadi berita utama.

"Apa anda dan bodyguard anda memiliki hubungan spesial nona Kinara?"

"Tidak, Bima bilang pada mereka jika semua itu salah"

Bima bungkam diam seribu bahasa bahkan Bima melepaskan tangannya dari Kinara.

"Sebaiknya anda mengaku saja Nona jika memiliki hubungan dengan saya"

"Apa yang kamu katakan Bima, ini semua tidak benar matikan semua kameranya"

Reyhan datang dengan wajah yang di buat sedih dan kecewa.

"Aku tidak menyangka ini jika istri ku tega menghianati cinta suci ku"

Kinara mengepalkan tangannya hingga buku-bukunya terlihat.

"Bukan saya yang hianatin kamu, tapi kamu yang hianatin saya dengan jalang kamu itu"

Kinara langsung keluar dari ruangan itu, Reyhan memerintahkan Bima untuk mengejarnya dan melakukan perintahnya. Bima mengejar Kinara.

"Nona berhenti"

Bukannya berhenti Kinara malah lari Bima pun mengejarnya dan kini mereka berada di sebuah jurang yang mengarah ke air terjun yang curam dan terjal.

"Apa yang kamu lakukan Bima? Kamu tau saya ini siapa?"

Bima menodongkan pistol kearah Kinara.

"Maafkan saya Nona Kinara"

Duarr....Bima melepaskan peluru dari pistolnya kearah Kinara dan tiba-tiba saja Kinara jatuh dari jurang itu kedalam air.

Dari kejauhan Lania dan Reyhan menyaksikan kematian Kinara.
.
.
.
.
Siang ini mereka akan mengadakan acara jumpa pers untuk mengklarifikasi berita yang beredar di luar sana tentang Kinara.

"Sudah, kamu harus tampak meyakinkan buat mereka percaya seakan-akan kamu adalah korbannya"

"Baiklah, apa aku harus seperti ini"

Reyhan menemui semua wartawan yang sudah menunggunnya.
.
.
.
.
"Kinara gak mungkin lakuin itu, aku tau anak aku seperti apa mas" Aluna menangis di pelukan Yusuf ia sangat syok ketika mendengar berita itu.

"Semoga aja ini gak bener"

"Sebaiknya kita temuin Kinara, dia pasti jelasin semua ini"

"Iya bener pa kita kesana aja"

"Yaudah kita kesana sekarang"
.
.
.
.
"Saya sangat kecewa saat mengetahui istri yang sangat amat saya cinta menghianati cinta kami, padahal kami sudah berjanji untuk setia sehidup semati tapi ia malah menghianati saya"

"Lalu dimana sekarang istri anda?"

"Mungkin ia merasa malu karena itu ia tidak pulang dan menghilang begitu saja"
.
.
.
.
Kinara yang melihat tayangan itu ia merasa marah ia harus kembali untuk memberikan pelajaran pada mereka.

"Anda mau kemana Nona?"

"Aku harus kembali, terima kasih sudah menolongku"

Kinara langsung pergi.
.
.
.
.
"Gimana sama akting aku barusan?"

"Keren banget"

Lania dan Reyhan berada di kamar Reyhan, Lania sedang memijit Reyhan.
.
.
.
.
"Minggir"

Kepala pengawal tak mengindahkan perintah Kinara karena ini perintah Reyhan yang tidak boleh membiarkan siapapun masuk.

"Maaf nona kami tidak bisa" tolak sang kepala pengawal.

"Apa aku harus menggunakan kekuasaanku agar aku bisa masuk"

Akhirnya mereka memberikan jalan agar Kinara bisa masuk ke dalam kamar Reyhan. Saat masuk ia memotrek adegan mesum Reyhan dan Lania mereka nampak terkejut ketika melihat Kinara ada dihadapannya.

"Kenapa kalian terkejut? Kalian pikir saya pasti sudah mati bukan, apa kamu lupa Reyhan kalau saya ini atlet renang sungguh bodohnya kamu Reyhan"

Reyhan mengambil sebuah remote kecil untuk memanggil para pengawalnya, namun Kinara mencegahnya.

"Apa kamu bakalan buat malu diri kamu kalo pengawal kamu melihat atasannya seperti ini"

Kinara melepaskan cengkramannya dengan sangat kasar.

"Dan kamu Lania aku gak nyangka kamu bakalan serendah ini"

Kinara langsung pergi Reyhan dan Lania berusaha mencegahnya dan mengambil handphonenya namun gagal.

"Berikan handphone anda Nona"

Bima berusaha mengambilnya namun Kinara malah menamparnya dan menjatuhkan handphonenya Bima langsung mengambil handphone Kinara.

"Balikin handphone saya Bima, balikin"

Reyhan datang dan langsung mendorong tubuh Kinara hingga jatuh, Kinara tersenyum kecut lalu bangkit.

"Apa ini yang keluarga lo lakuin Reyhan untuk menutupi kesalahan mereka, mereka akan membunuhnya sungguh rendahan cara kalian"

"Sebaiknya kamu tutup mulut Kinara, jika ingin hidup tenang berprilaku lah seperti biasa dan kalau gak bisa kamu bisa tinggalin rumah ini dan bercerai dengan saya"

"Saya tidak akan melakukannya hal bodoh itu,  saya akan tetap disini dan akan banyak memberikan kejutan untuk kalian"

Kinara mendorong tubuh Reyhan dengan kuat hingga Reyhan terbatuk-batuk.

KINARA & REYHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang