Kinara memarkirkan mobilnya di parkiran tempat ia dan kembarannya bertemu.
"Sorry telat, jalanan macet"
"Gua udah biasa nungguin lo"
Kinara langsung duduk dan memesan makanan.
"Ngapain lo ngajakin gua ketemu? Ada hal penting apa?"
"Gua kangen aja, lagian udah lama gak ketemu semenjak lo Nikah"
"Alah..lebay lo juga kan sibuk jadi dokter"
Kirana menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan tertawa cengengesan.
"Hahaha...sorry"
Kinara memutar bola matanya jengah melihat tingkah kakaknya itu.
"Gimana sama pacar lo?"
"Pacar?"
Kirana menaikan alisnya sebelah, membuat Kinara melakukan hal yang sama.
"Gua gak punya pacar"
"Bohong yah"
"Kalo gak percaya yah gpp, gua gak butuh kepercayaan lo banyak kok yang percaya sama gua"
"Marah ni yeh...cie...cie"
"Berisik!!!!"
Mereka makan siang berdua di temani canda dan tawa, dan lelucon receh dari keduanya.a
.
.
.
.
Lania di panggil untuk menemui Reyhan di ruang santai entah apa yang di lakukan Reyhan."Permisi, ada apa yah anda panggil saya?"
"Silahkan duduk dulu"
Lania pun duduk bersebrangan dengan Reyhan.
"Jadi begini, saya butuh sekertaris baru di perusahaan saya kebetulan kamu gak kerja kamu mau kan jadi sekertaris saya?"
"Emm....tapi kak Kinara gimana?"
"Nanti biar saya yang bilang sama dia, jadi kamu mau kan?"
Akhirnya Lania mengangguk ia bersedia menjadi sekertaris Reyhan.
.
.
.
.
"Udah hampir sore, gua harus balik"Kirana berpamitan pada Kinara.
"Gua juga harus balik takutnya nenek cari gua"
"Ok, sampai ketemu nanti"
Mereka pun pergi dari tempat itu, dan berpisah di ujung jalan karena beda arah.
.
.
.
.
Dari tadi nenek berusaha menghubungi Kinara, karena dari tadi pagi ia tak melihat istri dari cucunya itu."Kemana ini Kinara? Kenapa gak ada di rumah?"
Yang di cari baru datang, sambil berjalan ia berusaha meregangkan otot-ototnya yang pegal.
"Kinara dari mana aja kamu? Nenek cariin kamu terus hubungin kamu gak bisa"
Kinara tersenyum lalu merangkul neneknya.
"Maaf yah nek, hari ini aku sibuk banget dan satu lagi handphone aku lowbet tadi aku abis ketemu Kirana"
"Nenek pikir kamu kemana"
"Mendingan nenek istirahat, soalnya sebentar lagi aku bakalan latihan menembak sama yang lain"
"Kamu ini, kapan ada waktu sama nenek?"
"Nanti malam aku bakalan temenin nenek nonton film kesukaan nenek"
"Yaudah nenek ngalah aja"
Kinara mengantarkan nenek ke kamarnya dan sebelum itu ia memberikan obat pada nenek.
.
.
.
.
Seperti biasa Luna lebih awal datang dari yang lain, ia menunggu Kinara dan yang lain."Kebiasaan mereka selalu telat" gerutu Luna sambil membetulkan tali sepatunya.
"Maaf kami telat nona"
"Hmm"
Para pelatihnya sudah datang tapi mana Kinara dan yang lain?.
"Mana yang lain?"
"Mereka sedang ganti pakaian dulu"
Kinara muncul daru pintu masuk semua mata tertuju padanya bagaimana tidak ia sungguh cantik, dengan menggunakan celana gunung loreng-loreng, tangtop hitam yang dimasukan kedalam celana, sarung tangan hitam, kacamata hitam, topi putih dan sepatu donmark cokelat membuatnya begitu mempesona.
"Apa ini kaka ipar aku?"
"Iya"
"Keren banget kak"
"Kaka tau itu, ayok kita mulai"mereka melakukan pemanasan terlebih dahulu agar tidak tegang dan kaku.
"Ok baik kita mulai dengan latihan utama kita yaitu menembak, gunakan penutup telinga terlebih dahulu agar telinga kalian tidak sakit"
Mereka melakukan perintah para pelatih mereka.
"Yang kedua arahkan pistol itu kesasaran kalian, sebelum itu kalian bidik sasaran kalian dengan baik dan tepat apa sudah kalian lakukan?"
"Sudah!!!"
"Tembak"
Bunyi tembakan terdengar beberapa kali, dan luar biasa mereka tepat sasaran kecuali Luna.
"Aa kakak aku gak bisa"
Nova dan Kinara menggelengkan kepalanya tidak tau apa yang Luna pikirkan.
"Terserah kamu Lun, tapi kalo ada apa-apa kaka gak mau bantuin kamu"
"Ih kok kaka jahat sih"
"Emang"
"Karena aku perempuan tangguh dan gak lemah aku bakalan berusaha untuk jadi wonderwoman dan aku bakalan buat kalian nyesel udah giniin aku"
"Ok"
.
.
.
.
Tepat pukul 6 sore latihan baru saja selesai, yang lain memilih mandi lalu istirahat, sedangkan Kinara memilih bersantai lebih dahulu sambil menikmati secangkit teh manis dengan di temani pemandangan sore hari."Gimana latihan kamu?"entah sejak kapan Reyhan ada di belakangnya, ia ikut duduk di samping Kinara ada perasaan menghangat ketika mereka duduk berdampingan.
"Kamu jangan GR dulu kedatangan saya kesini cuma mau menyampaikan jika Lania akan jadi sekertaris saya di kantor"
Ada rasa sesak mendengar kabar baik itu, untuk menutupi rasa kecewanya ia berusaha bersikap biasa saja dan meneguk tehnya.
"Lakukan saja jika itu hal positiv saya permisi dulu"
Ia pergi dari hadapan Reyhan, Reyhan hanya mengedikan bahunya lalu ia juga pergi.

KAMU SEDANG MEMBACA
KINARA & REYHAN
RomantikSebelum baca budayakan Follow Authornya....💞💞 Masih ingat dengan Kinara dan Kirana anak kembar Yusuf dan Aluna yang ada di Novel CINTA DUDA KEREN? aku bikin cerita kisah Kinara, disini kisahnya bakal di penuhi konflik dan skandal percintaan dan sa...