Seorang siswi memasuki kelas 11 ipa 1 dengan wajah yang ditekuk. Ia mendudukkan dirinya dengan asal dan membanting tasnya dengan keras di meja.
"Wow! Ada apa dengan Naya pagi ini?" Kata Karisa seraya terkejut melihat hal yang baru saja dilakukan temannya.
Karisa, yang akrab di panggil Risa adalah teman sebangku sekaligus sahabat karibnya sejak kecil itu memperhatikan Naya yang masih mengerucutkan bibirnya.
Risa merupakan sahabat Naya paling lama, mereka berdua sudah bersahabat sejak duduk di taman kanak-kanak , keduanya memang selalu berada di sekolah dan bahkan satu kelas yang sama.
Sungguh, keberuntungan.
"Berisik, lo!." Balas Naya dengan ketus.
"Lo kenapa sih Nay?" Tanya Clara sambil menarik kursi lainnya untuk duduk disamping sahabatnya.
Clara, teman Naya dan Risa sejak kelas 1 SMP. Mereka kini tetap berada dalam satu kelas yang sama sejak SMP, bosen? Iya tapi mereka selalu di satu kelaskan jadi bagaimana lagi?
"Bete deh gue sejak kemarin." Balas Naya dengan Raut wajah yang di tekuk.
"Bete kenapa?" tanya Risa penasaran.
"Tau nggak.....?"
"Nggak kan nggak di kasih tau."sahut Kedua temannya berbarengan sebelum Naya menyelesaikan ucapannya.
"Dih, lo berdua nih ya, ngeselin!! Tunggu gue selesai ngomong dulu!." Kesal Naya.
Kedua sahabat Naya terkekeh tak berdosa.
"Yaudah buruan cerita jangan di potong-potong." Suruh Risa.
"Lo kalau mau cerita yang ngurut nyeritanya jangan loncat sana sini." Kata Clara.
"Ya iyalah lu kira kutu loncat sampai loncat-loncat."
"Yaudah cepetan." Ucap Risa tak sabar.
"Iya gue udah mau ngomong trus aja di potong udah jangan ada yang ngomong lagi!."desis Naya." Jadi kemarin pas udah bel pulang sekolah, gue kan langsung beresin buku,terus langsung keluar kelas, solanya gue udah pengen buru-buru nyampe rumah kan yah." Ucap Naya mulai bercerita.
"Nay! Bisa nggak langsung to the point?"
"Kan lo sendiri Ardelia Karisaa!!!! Yang minta gue cerita runtut dang nggak lompat-lompat." Kata Naya dengan polosnya.
"Aduh Naya sayangku,cintakuuuu maksud Risa yang cantik dan baik hati itu lo runtut tapi langsung to the point gitu loh." Kata Risa yang mulai emosi.
"Nah! Ini baru aja mau masuk ke cerita intinya. Makanya dengerin dulu gue baru komentar." Kata Naya tak mau kalah.
"Ya udah, buruan deh lanjutin lagi ceritanya." Suruh Clara.
"Nah pas gue sampai ke parkiran, Si samudera dateng dan narik tangan gue. Sakit banget anjir." Umpat Naya kesal.
"Samudera mantan lo? Ngapain dia samperin lo? Kan udah putus kan?" kata Risa.
"Iya Nay ngapain juga tuh si Samudera antartik nyamperin lo?" timpal Clara.
"Trus yah dia sok-sok an masang muka enggak bersalah dan ngejelasin masalah tentang taruhan dulu."
"Halah ngapain tuh cowok brengsek sok sok an ngejelasin?"umpat Risa dengan kasar.
"Udah jadiin Naya taruhan, malah selingkuh pula sama cewek lain, trus nyakitin seenaknya. Triple Brengsek!." Timpal Clara
"Dan kampretnya, di parkiran banyak banget yang lagi liatin gue sama dia! Termasuk si Gavin sama pasukan manusianya gak jelasnya tuh." Ucap Naya melampiaskan kesalahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gavin & Naya (End)
Teen Fiction[ OPEN FEEDBACK setiap SABTU] Update Setiap Jumat atau Sabtu ❌dont copy my story ! PLAGIAT DILARANG MENDEKAT! Tapi, Kupikir kau masih mencintaiku, kita tak bisa melepas kenyataan bahwa aku tak cukup untukmu. Perpisahan akan mengajarimu tentang ba...