Hari berganti hari, keduanya semakin dekat dengan acara pesta peringatan ulang tahun sekolah. Dan itu membuat Gavin dan Naya menjadi lebih dekat untuk latihan,atau bahkan bukan hanya sekedar latihan ?
Pagi ini Naya berangkat dengan menggunakan mobil miliknya,pemberian dari papanya sewaktu ia berulang tahun.
Naya baru saja akan menuruni anak tangga, dan segera berlari ke meja makan untuk sarapan bersama papanya. Dan papanya sudah kembali ke rumah setelah satu minggu berada di amerika untuk bekerja.
"Pagi papa." Sapa Naya setelah duduk di meja makan.
"Pagi juga putri papah."
"Nay?" panggil papa, Naya yang merasa di panggil pun melihat ke arah suara.
"Iya,Pah?"
"Papah mau menikah lagi, boleh nggak ?"
Naya tersedat makanan setelah mendengar pertanyaan sekaligus kejutan dari ucapan papa yang terlontar.
"Gimana,Nay?"
Naya berpikir,"Demi kebahagian Papa," batin Naya.
"Kalau itu buat Papa bahagia,Naya izinin,Pah. Dan ini juga bagus supaya Papah ada yang urus."
"Terimakasih sayang." Ucap Papa sambil memeluk Naya.
"Nanti Papa kenalkan calonnya kalo sudah tepat waktu."
"Oke,Pah."
Naya pun kembali memakan sarapan paginya. Keheningan terjadi beberapa menit dimeja makan, sebelum Papa Naya menanyakan sesuatu untuk anak perempuannya itu.
"Tumben kamu engga berangkat pagi banget,Nay?" tanya Ghifar, Papa Naya memecah keheningan.
Naya yang baru saja seselsai makan,dan hendak minum,menoleh ke arah Papahnya,"Nggak ada rapat OSIS,Pa, jadi ngga berangkat pagi."
Ghifar hanya mengangguk atas jawaban putrinyaitu, lalu melanjutkan aktivitas sarapannya.
Papa Naya ini memang sangat jarang berada di rumah dikarenakan sibuk mengurusi pekerjaannya yang sangat-sangat padat. Dan sekalipun tidak ada pekerjaan,Ghifar akan menghabiskan waktunya itu hanya untuk Naya. Itu yang membuat keharmonisan keluarga Naya tetap terjaga.
Naya sempat marah kepada Papanya yang selalu sibuk dengan pekerjaanya, tetapi karena Ghifar memberikan alasan yang baik,itu membuat Naya mulai mengerti.
Naya baru saja menyelesaikan sarapannya, lalu beranjak dari kursi, hendak berangkat ke sekolah. Lalu ia berpamitan kepada Papanya.
"Pah, Naya berangkat sekolah dulu,ya." Seraya mengecup punggung tangan Papanya.
"Hati-hati di jalan,Sayang." Ucap Papa Naya.
><
Mobil Naya pun baru saja terparkir dengan mulus di parkiran siswa sekolah Mahardika. Naya pun keluar dari mobil.
Naya hendak melangkahkan kakinya menuju kelas. Tetapi, sebuah panggilan membuatnya menghentikan langkahnya.
Clara baru saja turun dari mobilnya dan segera menghampiri Naya yang akan pergi menuju ke kelasnya.
"Bareng,Nay." Ucap Clara setelah dirinya berada tepat disamping Naya.
"Yu!" ajak Naya, lalu berjalan sembari mengobrol dengan sahabatnya itu.
Naya dan Clara baru saja memasuki kelas XI-Ipa 1, lalu segera melangkahkan kakinya ke kursi mereka masing-masing.
Diliatnya ada Risa yang sedang duduk di samping kursi Naya sambil memainkan handphonenya dengan asik, dan belum menyadari keberadaan Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gavin & Naya (End)
Teen Fiction[ OPEN FEEDBACK setiap SABTU] Update Setiap Jumat atau Sabtu ❌dont copy my story ! PLAGIAT DILARANG MENDEKAT! Tapi, Kupikir kau masih mencintaiku, kita tak bisa melepas kenyataan bahwa aku tak cukup untukmu. Perpisahan akan mengajarimu tentang ba...