D E L A P A N B E L A S

3.8K 141 4
                                    

Gavin dan Naya baru saja sampai didepan pagar rumah Naya. Mereka berdua langsung sama-sama turun dari mobil.

Sejak kejadian di mana Naya tidak meduganya,suasana dimobil tadi menjadi hening dan tegang,sedari tadi Naya sibuk mengontrol dirinya agar tetap tenang.

Melihat Gavin terus mengikutinya,membuat Naya mengernyitkan dahinya,"Ngapain ngikutin?"

"Gue yang antein lo balik." kata Gavin,ya memnag sedikit masuk akal sih.

"Maksud gue,kenapa lo ikutan turun juga?"

Gavin hanya menggidikan bahunya acuh tak acuh, membuat lawan bicaranya semakin dibuat bingung.

"Lo ngapain anterin gue balik? Gue nggak minta loh."ujar Naya.

"Lo sakit."

"Terus kalo gue sakit kenapa?"tanya Naya,lagi.

"Gue khawatir."

Pernyataan yang dikeluarkan dari mulut Gavin tadi berhasil membuat tubuh Naya kembali menegang.

Naya senang jika Gavin mengkhawatirkan dirinya. Ntahlah gadis itu benar-benar senang sekarang setelah mendengar pernyataan Gavin.

"Ke..kenapa lo khawatir?"tanya Naya, kali ini ia sedikit gugup.

"Karena lo temen gue."balas Gavin tenang, tanpa beban.

Sekali lagi, pernyataan itu membuat Naya jatuh kembali setelah ia berada diangan-angan yang tinggi.

Gavin telah membuatnya terbang setinggi-tingginya lalu kembali menjatuhkannya begitu saja tanpa berniat membantu dibawah sana.

"O..oh gitu, yaudah makasih ya, Vin."kata Naya seraya tersenyum kaku.

Naya menganggukkan kepalanya, lalu ia kembali berjalan masuk kedalam mobil tanpa berpamitan kepada Naya.

Naya masih saja berdiri didepan pagar rumahnya,menunggu Gavin beserta mobil tersebut melaju menghilang dari pandangannya.

Setelah Gavin benar-benar pergi, Naya langsung saja masuk kedalam rumahnya.

><

Gavin baru saja sampai dirumah Arkan, sebelum mengantarkan Naya pulang, Gavin dan teman-temannya sudah berjanji untuk bermain dirumah Arkan.

Gavin langsung masuk ke kamar Arkan, ia sudah terbiasa menyelonong masuk karena satpam rumah Arkan pun sudah kenal dengannya dan orang tua Arkan biasanya masih dikantornya jika jam segini.

Gavin membuka pintu kamar Arkan,dan sudah mendapati ketiga temannya sedang bermain play station.

"Gimana kencannya,Vin?"tanya Arviz yang pertama kali menyadari kehadiran Gavin.

Gavin langsung duduk di sofa,"Hmm."

"Udah move on nih sama yang lama? Hahaha."

Gavin menatap tajam Raim,"Nggak jelas lo,nyet!"

"Ga usah didengerin si curut mah,Vin."ujar Arkan,"Gimana perasaan lo ke Naya? Udah mulai suka?"

"Lo sama aja kaya si curut,dugong!"tukas Gavin,lalu memejamkan matanya hendak tidur.

"Kalo mau pada balik,bangunin gue."

"Oke."kata Arkan,lalu menyeringai kecil ke arah Gavin.

><

Risa baru saja selesai rapat OSIS,dan sekarang ia baru saja akan mengantarkan mobil Naya kerumah pemilik mobil itu.

Butuh waktu sekitar 30 menit dari sekolah menuju rumah Naya dan hampir menempuh 2 jam jika diperjalanan benar-benar macet.

Gavin & Naya  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang