S E P U L U H

4.5K 191 44
                                    

Happy reading 🙏🏻🖤
—————

"Biar gue aja yang anterin lo pulang kali ini."

Suara bass itu membuat Naya kaget bukan main dan menengok ke arah sampingnya. Ia terkejut melihat si empunya suara tersebut mengajaknya pulang bersama.

"Gavin?" panggil Naya.

"Hmm." Saut Gavin.

"Lo bener mau anterin gue pulang?"

"Iya cepet.. bawel banget lo kaya burung kagak dikasih makan setahun."

"Yaudah sih maafin gue."

"Cepet."

Mendengar bahwa Gavin akan mengantarkannya pulang, membuat Naya membentuk senyumnya tipis, sangat tipis mungkin nggak bakalan bisa di lihat dengan mata telanjang.

"Tapi.. taksi yang udah gue pesen gimana?"

"Cancel."

Naya mengangguk lalu menaiki motor sport milik Gavin. Naya lalu berpegangan dipundak Gavin.

Dari balik kaca spion Gavin terlihat memutar bola matanya malas,lalu menstater motornya. Dan mulai menjalankan motornya keluar dari perumahan elite, tempat dimana Gavin dan keluarganya tinggal.

Saat mulai memasuki jalan raya, Gavin malah menambah kecepatannya hingga membuat Naya sedikit ketakutan.

"Gavin!!! Pelan-pelann!! Lo jangan ngajak gue mati!." Teriak Naya,supaya terdengar oleh Gavin.

"Berisik!." Saut Gavin, membuat Naya mendengus kesal.

Sebuah mobil di depan motor Gavin tiba-tiba mengerem dan berhenti seenaknya, membuat Gavin menghentikan motornuya secara mendadak. Sontak hal itu membuat Naya memeluk Gavin dari belakang dan menenggelamkan kepalanya dibalik punggung Gavin.

Saat Gavin melajukan kembali motornya dengan kecepatan normal, membuat Naya melepaskan tangannya dari pinggang Gavin, dan mengangkat kepalanya menjadi lurus menatap suasana jalanan kota di malam hari.

"Gue udah bilang Gavin!! PELAN-PELAN!!." Teriak Naya.

"Berisik!." Ucap Gavin kembali mengeluarkan kata yang sudah sempat Gavin tad ucapkan.

Naya pun hanya bisa sabar dengan sikap Gavin. Ia mengembungkan pipi over chubbynya. Gavin yang melihat itu dari kaca spionnya langsung meneguk salivanya susah payah.

Nggak boleh gemess, nggak boleh! Batin Gavin,Frustasi!

Sekitar 30 menit Gavin melajukan motornya untuk mengantar Naya pulang, akhirnya Gavin menghentikan motornya tepat di depan gerbang rumah Naya.

Tanpa diberi tahu atau di perintah Gavin, Naya langsung turun dari motor Gavin.

"Makasih ya,Vin. Maaf kalau jadi ngerepotin lo malem-malem gini.. hati-hati di jalan jangan ngebut-ngebut kaya tadi." Ucap Naya, lalu Naya tersenyum manis kepada Gavin.

"Hmmm." Balas Gavin.

Gavin menyalakan motornya, lalu pergi dari pekarangan rumah Naya. Sementara Naya, gadis itu masih menunggu Gavin beserta si motor kesayangannya hilang dari pelupuk mata Naya.

                                                                                               ****

Sekarang jam menunjukkan pukul 9.40 seharusnya sih sekarang masih jam pelajaran ketiga, tetapi karena guru-guru ada rapat dadakan, semua kelas menjadi free class dan sementara anak OSIS, mereka memanfaatkan waktu tersebut untuk rapat pensi.

Gavin & Naya  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang