H A P P Y
READING GUYS🌈🌿🌿🌈
"Mau kemana,Nay?"
Suara bass itu lagi pun membuat Naya segera menoleh ke arah tangga,dimana seorang remaja wanita tengah menghampirinya.
"Kak Afnan?" panggil Naya, setelah melihat Afnan berada di hadapannya.
"Iya, mau kemana?"
"Pulang,Kak, udah ada janji soalnya."
Afnan yang mendengar penjelasan Naya itu pun menaikkan sebelah aslinya.
"Baru aja kakak nyam----"
Ucapan Afnan kepotong oleh suara bass laki-laki yang tiba-tiba saja datang dari arah tangga.
"Lo jangan kemana-mana!."
"Tapi Vin__."
"Diem!."
Gavin tidak menghiraukan perkataan Naya, ia langsung saja memasuki kamarnya, lalu membanting pintu kamarnya yang berwarna cokelat yang bertuliskan "Awas penghuni pintu kamar ini menggigit dan buas!"
"Lo jangan kasar-kasar sama cewek,Gavinn!!!." Kata Afnan, sedikit berteriak setelah melihat Gavin memasuki kamarnya.
"Maafin Gavin ya,Nay. Dia orangnya emang kayak gitu,aslinya baik kok."
"Nggak apa-apa,Kak, udah biasa kok Gavin kaya gitu ke Naya." Naya tersenyum manis.
"Beneran nih,Nay?"
Keterkejutan Afnan membuat Naya tak urung tak enak hati padanya. Naya jadi merasa bahwa ia salah bicara tadi.
"Ehhh...kak..kak nggak kok, Kak, tadi Naya bohong." Naya tersenyum kikuk.
"Nay, Kakak juga sekolah di SMA Mahardika, jadi kakak tau sikap Gavin kaya gimana," Afnan menarik napasnya, lalu membuangnya dengan perlahan,"Dia bandel kan,Nay? Suka bentak-bentak cewek? Dan dia... dia ngerokok?"
Deg. Naya bingung. Bingung harus menjawab apa, yang dikatakan sepupu Gavin ini memang benar-benar real. Tapi tidak mungkin jika Naya berkata jujur tentang semuanya. Ia pasti tidak enak hati pada Afnan. Dan ini bukan haknya untuk membicarakan semua tentang Gavin, karena Naya bukan siapa-siapa Gavin.
Iya,Naya sadar hal itu.
Naya tidak akan mungkin mengatakan tentang sisi buruk dan kebiasaan buruk cowok itu di belakang Gavin. Naya yakin tidak semua yang ada pada diri Gavin itu pribadi Gavin yang buruk. Dari satu sisi, Gavin pasti termasuk seorang yang memiliki kepribadian lebih baik dari yang orang lain pikirkan tapi egoisme yang tak memberi ruang itu.
Karena tidak semua orang hanya dapat dilihat dari satu sisi. Tidak semua orang memiliki sifat buruk, dan tidak semua orang itu pun memiliki sifat baik. Kita tidak bisa hanya melihat seseorang dari covernya karena seburuk-buruknya apapun seseorang dari luar maka kita tidak akan tau sebaik apa di dalamnya.
Dont judge a book by its cover only.
"Di sisi lain pasti dia baik kan,Kak?" kata Naya, hati-hati.
"Banget. Dia dulu baik banget bahkan sampai sekarang." Afnan mengembangkan senyumnya, lalu menunduk.
"Ehh..kenapa kak?"
"Nggak apa-apa." Kata Afnan lalu mengangkat kepalanya ,dan tersenyum.
"Eh iya, Kakak kan anak SMA Mahardika, berarti Kakak keponakan dari pemilik yayasan kan,Kak?" tanya Naya degan satu alis terangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gavin & Naya (End)
Teen Fiction[ OPEN FEEDBACK setiap SABTU] Update Setiap Jumat atau Sabtu ❌dont copy my story ! PLAGIAT DILARANG MENDEKAT! Tapi, Kupikir kau masih mencintaiku, kita tak bisa melepas kenyataan bahwa aku tak cukup untukmu. Perpisahan akan mengajarimu tentang ba...