D U A P U L U H T I G A

3.3K 134 1
                                    

Enam jam berlalu tanpa terasa, acara ulang tahun SMA Mahardika sudah mulai memasuki acara yang paling ditunggu-tunggu bagi para penonton baik para siswa-siswi SMA Mahardika itu sendiri maupun bagi publik.

Beberapa band terkenal di kota mereka telah tampil dan membuat para penonton ikut bernyanyi bersama dan berteriak histeris ketika melihat idola mereka tampil.

Beberapa pengurus OSIS berdiri di samping panggung sambil sesekali tersenyum melihat padatnya auditorium oleh para penonton.

"Oke, beri tepuk tangan yang meriah untuk High Quality Band! Wow wow wow! Gue di samping panggung sampau ikut loncat-loncat loh, Zal." Ucap Risa sebagai pembawa acara.

"Gue juga nih, Ris. Kayaknya kurang puas kalau mereka cuman bawain tiga lagu aja." Timpal Rizal.

"Bener banget, Zal. Tapi tenang aja, kita masih ada beberapa pengisi acara yang lain nih. Tentu aja nggak kalah asik dan seru !"seru Risa dengan antusias.

"Wah siapa itu, Ris? Kasih bocoran dong!"

"Mau aja apa mau banget, Zal?" goda Risa dengan nada centil yang kentara dibuat untuk meramaikan suasana.

"Mau banget! Tapi maunya kamu." goda balik dari Rizal yang mendapat sorakan kompak dari para penonton.

"Ih Rizal dasar! Pokoknya setelah ini bakalan ada cogan-coga yang bisa bikin kalian para cewek meleleh seketika!"

"Wah kalau gitu gue dong, Ris?" kata Rizal dengan pedenya.

"Pd banget lo, Zal."

"Harus dong! Secara followers gue kan banyak."

"Followers mereka jauh lebih dari sepuluh kali lipat dari followers lo. Keren nggak tuh?" ucap Risa dengan semangatnya.

"Gilaaa! Udah kayak artis-artis aja ya?"

"Bener banget! Oke nggak mau lama-lama lagi deh kita langsung panggil aja, gimana?" ucap Risa membuat sambutan meriah dari para penonton.

"Kita panggilkan ...."

Ucapan Risa langsung dipotong oleh Rizal, "Bukan gitu cara manggil mereka, Ris."

"Terus gimana dong?" tanya Risa."

"Who next wants you to see guys?!" teriak Rizal dengan lantang.

"ADIRA BAND!" jawab para penonton dengan kompak.

><

Naya melirik kerarah lengannya yang terdapat jam tangan putih miliknya. Wajah gadis itu terlihat sedikit khawatir. Bagaimana tidak, setelah penampilan Adira Band, lalu tampil dari perwakilan kelas X IPA 1 dan tampil selanjutnya Naya dan Gavin. Tetapi Naya belum menemukan keberadaan cowok itu. Mereka berdua tampil paling kahir sekaligus penutupan acara malam ini.

Naya sudah berusaha mencari ke seluruh sekolah, tetapi hasilnya nihil. Ia juga sudah mencoba menhubungi Gavin, tetapi tidak ada jawaban dari cowok itu.

Naya terus saja mondar mandir di backstage dengan jari telunjuknya ia gigit, menandakan gadis itu tengah khawatir.

"Kenapa, Kak?" tanya seseorang.

Naya mendongkkan kepalanya melihat siapa pemilik suara itu, dan mendapatkan Dea tengah mengampirinya.

"Ini kaka lagi nyari Gavin." balas Naya.

Dea menautkan alisnya,"Nyariin kak Gavin? Tapi kok kaka disini cuman mondar-mandir doang?"

"Gue udah cari ke semua area sekolahan, tapi hasilnya nihil."

Gavin & Naya  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang