27

2K 264 22
                                    

Jongin memasang kecepatan tinggi, para polisi – polisi itu memasang jalan khusus untuk Jongin sehingga terhindar dari kemacetan yang melanda di Seoul. Sehun tertinggal di belakang, mereka sangat lamban pada masalah genting seperti ini. Kecepatan mobil Jongin semakin ditinggikan hingga ia mendekati lokasi.




Di dekat Namsan tower hanya ada motel kecil, restoran kaki lima dan sebuah toko yang sudah tidak terpakai. Jongin turun dari mobilnya dan bertanya kepada pedagang kaki lima tersebut.




"Permisi, apa kau melihat seorang datang ke tempat ini? Pria dan seorang wanita?" tanya Jongin dengan cepat, namun pedagang itu hanya mengangkat bahunya. Sial!!






"Ya, kau tahu? Waktu aku sedang berjalan ke sini, aku mendengar teriakan perempuan diikuti oleh suara laki – laki. Ah! Aku jadi merinding." Seorang perempuan berambut lurus yang baru masuk dan menemui teman – temannya yang sudah bersantai sambil mengobrol, ia menceritakan apa yang di dengarnya tadi dan Jongin punya perasaan bahwa teriakan perempuan itu adalah teriakan Soojung.






"Maaf, di mana kau mendengar suara teriakan itu?" tanya Jongin, perempuan itu menoleh dan menatapnya, sepertinya ia agak takjub… ah, itu hal yang biasa ketika perempuan melihat Jongin.




Perempuan itu menjawab sambil melihat Jongin tak berkedip,
"Di.. di toko yang gelap itu." ucapnya gugup.




Tanpa basa – basi ataupun kata terima kasih Jongin langsung berlari ke tempat itu, semoga tidak terlambat!




* * *

Toko itu terlihat usang dan kotor, betul kata perempuan tadi, ada suara perempuan yang sadang berteriak atau lebih tepatnya mendesah?



Jongin menendang pintu lapuk itu sehingga terbuka. Ia memasuki toko yang sudah tak terpakai itu dan mencari Soojung, dia menemukan sebuah ruangan yang sangat gelap. Di sana ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, istrinya sedang dicumbu seorang pria berambut pirang.







Amarah Jongin sampai ke ubun - ubun, ia mengambil kayu yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri, dan memukul tubuh penjahat itu berkali - kali.





Sementara itu penjahat itu meringgis kesakitan, pukulan itu melumpuhkan kedua kakinya. Ia sama sekali tak dapat berdiri.






"TIDAK!!!" teriak Soojung dengan air mata yang masih mengalir, ia masih diikat dan tubuhnya terekspos hampir menyeluruh. Pertahanan Jongin luluh, ia memeluk Soojung erat.






"Maaf, maafkan aku.... Tidak semestinya aku membiarkanmu sendirian, maafkan aku sayang." Jongin membuka jasnya dan memakaikannya ke tubuh Soojung. Iapun melepas ikatan di tangan dan kaki Soojung.






Soojung mengeratkan jas yang dipakaikan Jongin padanya, dia ketakutan melihat Jongin. Dia memeluk kedua lututnya dan beringsut mundur menjauhi Jongin.






"PERGIIIIII!!! PERGI.......!! PERGI..!!!" pekik Soojung pilu.





Pandangannya kosong, air mata terus mengalir membasahi wajahnya. Dia tidak ingat siapapun. Dia bahkan tak mengenali Jongin. Dia sangat ketakutan.







Jongin menangis, dia menangis melihat Soojung yang begitu tersiksa. Istrinya sangat tidak baik-baik saja, istrinya begitu ketakutan.






"Sayang, ini aku.. Kim Jongin. Aku suamimu, aku tidak akan menyakitimu." ucap Jongin pelan. Dia mendekati Soojung yang begitu ketakutan melihatnya.







I'M TRAP [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang