Malam ini tidak terlalu dingin, namun pasangan ini tertidur dengan saling berpelukan dibawah selimut mereka. Soojung menggeliatkan tubuhnya sedikit, ia terbangun dari tidurnya. Ia mengangkat kepalanya sedikit mengintip jam digital dari bahu Jongin.
02.10 AM
Masih terlalu cepat untuk bangun, Soojung mencoba memejamkan matanya lagi, ia menenggelamkan wajahnya lebih dalam ke dada Jongin, tangannya mengeratkan pelukannya di pinggang Jongin. Namun ia tak kunjung terlelap, mengundang fantasi-fantasi liar hinggap di kepalanya membuatnya menginginkan sesuatu. Ia menarik wajahnya sedikit untuk menilik wajah Jongin, Jongin tertidur dengan lelap, membuat Soojung tidak tega membangunkannya. Tapi ia benar-benar menginginkanya. Karena tidak ingin langsung membangunkan Jongin, Soojung mendekatkan wajahnya ke dada Jongin, mengecup pelan dada bidang itu lalu kembali melirik wajah Jongin yang sepertinya tidak terusik. Merasa usahanya gagal Soojung menaikkan kecupannya ke bahu dan leher Jongin.
"Eungghh" Soojung tersenyum disela kecupannya saat mendengar erangan kecil dari Jongin.
"Jonginn..." bisik Soojung lirih sambil meniup telinga Jongin.
"Hmm.."
"Bangun.." pinta Soojung masih dengan suara lirihnya.
"Ada apa sayang?" Tanya Jongin dengan suara parau, tanpa membuka matanya, sambil mengelus punggung polos Soojung.
"Mm itu... Itu.." gumam Soojung sambil memainkan jarinya diatas dada bidang Jongin.
Jongin membuka matanya, menatap Soojung yang tertunduk.
"Kau curi saja saat aku tidur sayang, aku tidak akan marah" kata Jongin, ia menarik Soojung agar lebih dekat dengannya dan mengecup cepat bibirnya.Chupp
"Nah, sudah ku berikan. Sekarang ayo tidur lagi" ujar Jongin kemudian tidur lagi.
Soojung tersenyum dan semakin mengeratkan pelukannya pada Jongin. Kini dia bisa tertidur pulas setelah Jongin menciumnya.
* * *
"Huueek… Huueek"
Jongin segera berlari menyusul istrinya yang kembali mencoba memuntahkan isi perutnya pagi ini.
Semenjak kehamilannya menginjak bulan ke 3, setiap pagi Soojung selalu mengalami morning sickness. Soojung selalu terlihat lemas setelah mencoba mengeluarkan isi perutnya.
"Kita ke dokter, ya?" Tawar Jongin sambil memapah Soojung kembali ke meja makan.
Soojung menggeleng pelan.
"Tidak usah. Ini wajar dialami ibu hamil. Nanti mualnya juga hilang" ujar Soojung setelah duduk di kursinya."Setidaknya dokter bisa membantu mengurangi mualnya". bujuk Jongin dengan nada memohon membuat Soojung menyerah, tidak tega melihat suaminya yang selalu mencemaskannya.
Mereka akhirnya memutuskan untuk pergi ke dokter.
"Nah sudah sampai". kata Jongin setelah mendudukkan Soojung di sofa ruang TV, setelah kembali dari dokter. Ia terlihat pucat Jongin jadi tidak tega meninggalkannya.
"Terimakasih Jongin. Sekarang pergilah kau sudah di tunggu di kantorkan?" suruh Soojung, memang sejak tadi ponsel Jongin selalu berbunyi.
"Iya, tapi kau harus ingat yang dikatakan dokter tadi. Jangan bekerja terlalu berat, jangan terlalu lelah, jangan lupa minum vitamin dan susumu, istirahat yang cukup, jangan.."
Chup
kata-kata Jongin terhenti setelah Soojung mengecup cepat bibirnya.
"Kau cerewet sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M TRAP [COMPLETE]
RandomTerjebak dengan masa lalu mampu membuat kehidupan seseorang begitu sulit. Terjebak dengan seorang lelaki yang mencintaimu juga bisa membuat hatimu goyah. Terjebak. Aku suka kata terjebak, walau menyakitkan tetapi mampu membuat hatiku berwarna akan p...