"Sayang, bangunlah" ucapan itu terdengar manja di telinga Soojung dan membuatnya tebangun.
"hmm, ada apa?" jawabnya kepada Jongin, perlahan mata Soojung terbuka dan membiarkan cahaya masuk.
"bangun, ayo kita jalan pagi."
"Aku masih mengantuk" Soojung memejamkan matanya lagi.
"Tidak sayang. Kau ingat kata dokter? Kau harus sering-sering jalan pagi. Kandunganmu sudah besar dan mendekati kelahiran baby kita. Kau harus memiliki banyak energi untuk melahirkan nanti. Jadi ayo kutemani jalan pagi"
"Tapi...."
"Kenapa hmm?" Tanya Jongin heran.
Soojung menarik leher Jongin dan menyantap bibir suaminya. Morning Kiss mungkin.
"Hey. Aku menyuruhmu bangun, bukan menciumku" kekeh Jongin. Soojung tersenyum lebar menutupi rasa malunya. Oh tidak, sejak ia hamil dia sudah tidak mempunyai rasa malu terjadap Jongin.
"Oopss, baiklah aku bangun". Jongin yang gemas dengan tingkah Soojung lalu menggendong Soojung dan mengantarnya ke kamar mandi.
"Mau ikut?" Tanya Soojung manja.
"Tidak sayang, aku bisa menerkammu jika ikut mandi bersama"
"hehehe.. yasudah tunggu sebentar" Soojung lalu memasuki kamar mandi.
Jongin mengajak Soojung jalan-jalan di pagi hari, karena kondisi bayi yang berada rahim Soojung sedikit lemah. Jongin disarankan oleh dokter untuk mengajak Soojung jalan-jalan tanpa menggunakan alas kaki. Soojung dan Jongin pergi kesebuah taman keluarga, disana terdapat banyak orang , ada yang jogging dan jalan-jalan pagi.
"Kau menyuruhku untuk tidak memakai sandal??" protes Soojung ketika Jonvin berjongkok didepannya dan melepaskan sandal yang dipakai Soojung.
"Iya, dokter menyarankan seperti itu. Sudah lah, ayo kita jalan" Jongin menarik tangan Soojung.
Mereka berjalan bersama di taman itu, disana juga banyak orang yang hamil.
"lihat! Banyak orang hamil juga kan di sini?"
"hmm.. . sshhh aduhh, aspalnya tajam-tajam kaki ku sakit." Keluh Soojung.
"Jangan bicara seperti itu, sayang. Lihat wanita itu, dia juga seperti kau tidak pakai sandal"
"Astaga..nak, coba kau lihat appa mu ini. Ia menyiksaku." Ucap Soojung pada perutnya yang mulai besar.
Jongin terkekeh sendiri, ia menarik pelan lengan Soojung dan menaruh Soojung di depannya. Mereka berjalan bersama dengan posisi Soojung di depan Jongin dan Jongin memegang perut Soojung dari belakang.
" Ibumu terlalu nakal. Ia tidak mau mendengar kata dokter." Ucap Jongin sambil mengelus perut buncit Soojung.
Soojung menahan tawanya, "kalau seandainya ibumu pingsan gimana? Itu gara-gara appamu tuh!"
"jika ibumu pingsan, aku akan segara membawanya, mencium pipinya, bibirnya, memeluk badannya, hmm.."
Soojung tak bisa lagi menahan tawanya, ia terkekeh ketika Jongin mengatakan itu. Mereka seperti benar-benar aedang berkomunikasi dengan sang bayi yang ada diperut Soojung.
Soojung beristirahat di di bawah sebuah pohon. "Kaki ku sakit sekali.” Keluh Soojung."
"Itu mobil kita, ayo kita kesana. Kita pulang saja"
"Ya tuhan! Aku sudah tidak kuat lagi!" bentak Soojung.
"Tahan sebentar sayang, kita bisa beristirahat dirumah"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M TRAP [COMPLETE]
DiversosTerjebak dengan masa lalu mampu membuat kehidupan seseorang begitu sulit. Terjebak dengan seorang lelaki yang mencintaimu juga bisa membuat hatimu goyah. Terjebak. Aku suka kata terjebak, walau menyakitkan tetapi mampu membuat hatiku berwarna akan p...