50

1.7K 209 6
                                    

"Sayang" panggil Jongin, mencoba membujuk Soojung yang sejak tadi mendiaminya.




"hmm" guman Soojung akhirnya menjawab panggilan Jongin tanpa mengalihkan pandangannya dari Taeoh yang tengah bermain di atas karpet di depannya.






"Kau marah?" Tanya Jongin lagi.






"Iya!"Jawab Soojung ketus dan menatap Jongin dengan tajam. Bukan membuat Jongin takut, tapi malah membuat pria itu tersenyum kecil.




"Hmm.. Marah kok bilang-bilang." ucap Jongin sambil menyentuh pipi Soojung, yang langsung ditepis Soojung.






"Hei, aku tidak tahu Taeoh akan menggigitnya tadi."  jelas Jongin.






"Maafkan aku, apa sakit?" Tanya Jongin.




"Hmm"




"Mau aku obati?" Tawar Jongin menyentuh dada atas Soojung.




"Yak!! Jauhkan tanganmu KIM!!" Ucap Soojung memukul tangan Jongin.




"Astaga, galak sekali." gumam Jongin pelan.



Perlahan Jongin meraih tangan Soojung, menggenggamnya dan mengecupnya sekali, kali ini Soojung membiarkannya.



"Maafkan aku." ucap Jongin pelan dengan nada memohon dan terdengar tulus.



Jongin meletakkan tangan Soojung dipipinya, mengecupnya berkali-kali berharap istrinya ini akan luluh.




"Kau tahu?" Tanya Jongin yang tak ditanggapi Soojung.




"Melihatmu dan Taeoh bersama, berbagi pelukan, bercanda dan tertawa didepanku membuat kebahagiaanku membuncah, darahku berdesir lembut setiap melihat wajah bahagia kalian, aku bisa merasakan kebahagiaan itu mengalir hingga ujung-ujung jariku." Ucap Jongin menatap mata Soojung dalam.





"Ibarat sebuah gelas, aku adalah gelas yang sudah terisi penuh yang dengan egoisnya masih berharap tetesan cinta dan kebahagian darimu dan Taeoh, membiarkannya meluber hingga membasahi permukaan luar gelas. Aku mencintaimu dan Taeoh, kalian yang terpenting bagiku." lanjutnya lagi membuat Soojung berkaca-kaca, karena sesungguhnya ia membenarkan dalam hati apa yang diucapkan Jongin karena ia merasakan hal yang sama. Sejak menjadi seorang ibu, emosi Soojung menjadi sensitif. Dia mudah kesal, sedih, atau bahagia. Dan Soojung menjadi lebih transparan terhadap suaminya. Hati Soojung sudah sepenuhnya untuk Jongin.





Perlahan Soojung melepaskan genggaman tangan Jongin, ia menggerakkan tangnnya menyentuh pelipis Jongin dan turun menyusuri pipinya.





"Aku tidak akan meneteskan cinta dan kebahagiaan padamu, Jongin." ucap Soojung masih dengan mata yang berkaca-kaca membuat Jongin kaget.






"..tapi aku akan mengalirkannya untukmu, tidak hanya membiarkan permukaan gelas itu basah, aku akan membuat meja dan lantai tempat gelas itu berada banjir dengan seluruh cinta yang ku punya. Aku mencintaimu." lanjut Soojung yang membuat Jongin tersenyum bahagia.






Dua pasang mata masih terus saling menatap dalam, mencoba menyelami perasaan orang dihadapannya melalui tatapan matanya. Tanpa intruksi dari siapapun Soojung memejamkan matanya saat wajah Jongin semakin mendekat, ia dapat merasakan hembusan nafas Jongin diwajahnya sebelum akhirnya bibirnya terasa hangat saat bibir Jongin menyapanya. Jongin mulai menggerakkan bibirnya untuk mengecap bibir Soojung lebih dalam, dan Soojung telah melingkarkan tangannya dileher Jongin kemudian menekannya membuat ciuman mereka semakin dalam. Soojung membuka bibirnya sedikit saat Jongin mulai menjulurkan lidahnya…






I'M TRAP [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang