48

1.7K 216 4
                                    

KIM TAEOH.
Nama putra pertama Jongin dan Soojung. Bayi laki-laki yang sangat tampan dan juga menggemaskan kini hadir ditengah kehidupan Jongin dan Soojung. Betapa bersyukurnya mereka dikaruniai seorang anak seperti Taeoh.

Taeoh memiliki wajah yang tampan seperti Jongin, dan mata yang berkilau seperti Soojung. Walaupun kemiripannya lebih mendominasi kepada Jongin, tapi warna kulitnya putih seperti Soojung.



"Huuaa…. huuaa" suara tangis bayi laki-laki itu belum juga berhenti meskipun ia sudah dalam gendongan appanya.

"Sayang, Taeoh tidak mau berhenti menangis" ucap Jongin frustasi   berjalan mendekati Soojung yang masih menyiapkan sarapan.

"Sebentar sayang, ini sedikit lagi" kata Soojung meletakkan nasi goreng di meja.  Sementara Jongin masih mencoba mendiamkan Taeoh dengan mengayun-ayunkan tubuhnya.

"Selesai… kemarilah sayang" ucap Soojung mengambil Taeoh yang masih merengek dari gendongan Jongin.


Dan Binggo! Bayi berusia 3 bulan itu langsung tenang dalam dekapan eommanya.


"Kenapa dia bisa langsung diam saat di gendong eommanya." Tanya Jongin, ia mengerucutkan bibirnya. Oh ayolah, Soojung seperti memiliki dua orang putra saat ini. Kenapa Jongin menjadi menggemaskan seperti saat ini?



"Dia mengenali lengan eommanya, iya kan Taeoh?" Soojung menjawab sambil memperhatikan wajah putranya yang mulai memejamkan mata.



"Kadang aku berpikir Taeoh lebih menyayangimu di banding aku" ucap Jongin mengeluarkan unek-uneknya.




"Kenapa kau berpikir begitu?" Tanya Soojung menatap Jongin yang mulai memakan sarapannya.




"Ya, kau bisa lihat sendiri Taeoh selalu menangis dalam gendonganku dan langsung terdiam saat bersamamu" jawab Jongin jujur.



"Itu hanya perasaanmu. Ia tidak selalu menangis saat kau gendong. Mungkin kau menggendongnya di saat yang tidak tepat, jadi ia menangis. Taeoh sangat  menyayangimu kau appanya". Soojung menghibur Jongin. Ia heran mengapa tiba-tiba suaminya berpikir seperti itu?



"Ya. Mungkin kau benar" ucap Jongin menerima jawaban Soojung dan melanjutkan sarapannya.



"Aku sudah selesai" ucap Jongin setelah menyelesailan sarapannya, ia beranjak dari tempat duduknya dan mendekati Soojung.

"Appa menyayangimu" bisik Jongin setelah mengecup kening Taeoh, ia mengusap lembut pipi putranya saat Taeoh menggeliat kecil dalam pelukan eommanya. Kemudian beralih menatap Soojung yang tengah tersenyum.




"Aku mencintaimu". ucapnya setelah mengecup singkat bibir Soojung.


"Aku pergi dulu bekerja" pamit Jongin kemudian melangkah menuju pintu.



* * *

"Huh!! Kau mengagetkanku" ucap Soojung yang terkejut saat Jongin tiba-tiba keluar dari kamar mandi dengan handuk di kepalanya.


"Hehehe.. maaf" ucap Jongin menunjukkan cengirannya.

Soojung menyandarkan tubuhnya di kepala tempat tidur, ia menghela nafasnya pelan, cukup terlihat dia lelah hari ini.


"Taeoh sudah tidur?" Tanya Jongin masih sibuk mengeringkan rambutnya.

"Sudah" jawab Soojung singkat, ia mulai memejamkan matanya.


"Kau lelah? Apa Taeoh rewel lagi hari ini?" Jongin menanyakan keadaan Taeoh yang memang sudah rewel sejak tiga hari yang lalu.


"Ya, ia masih rewel. Bahkan hari ini lebih parah, Taeoh terus saja menangis, ia tidak mahu menelan makanannya". Jelas Soojung, membuat Jongin menatap kearahnya.



Usia Taeoh sudah menginjak 6 bulan. Dan saat ini Taeoh sangat rewel, ia tidak mau lepas dari Soojung. Dan susah sekali diberi ASI.


"Lalu apa sekarang ia baik-baik saja? Perlu dibawa ke Rumah Sakit?" Tawar Jongin cemas.



"Tidak perlu, kurasa ia rewel karena giginya akan tumbuh".


"Benarkah? Dari mana kau tahu?"


"Saat menyusuinya tadi aku merasakan gusinya membengkak, jadi aku memeriksanya, sepertinya giginya mulai muncul." Jelas Soojung.

"Mungkin karena itu ia menolak ASInya". gumam Soojung pelan sambil membenarkan Bra-nya dari luar piyama dengan gesture tidak nyaman.


"Ah, begitunya." ucap Jongin lega.


"Sayang, kau ingin aku membatumu?" Tanya Jongin dengan nada menggoda, membuat Soojung membuka matanya dan menatap Jongin, ia mengikuti arah pandangan Jongin tepat di dadanya yang sedikit basah di bagian tengahnya karena ASInya tumpah.

"Apa?! Tidak!" Tolak Soojung yang mengerti arti tatapan Jongin.



"Ayolah, sayang" bujuk Jongin.


"Tidak! aku lelah" tolak Soojung lagi, kemudian merebahkan tubuhnya dan memejamkan mata.



Tapi Jongin tidak menyerah, ia mendekat kearah Soojung, menempatkan tubuhnya diatas Soojung dan mulai mencium Soojung. Soojung hanya diam tidak memberi kesempatan bagi Jongin untuk memperdalam ciumannya, tapi Jongin terlalu mengenali istrinya. Jongin mengarahkan tangannya mengelus leher hingga dada bagian atas Soojung, sementara bibirnya terus menjilat bibir Soojung kemudian menggigit kecil bibir bawahnya.



"Aahh..eumm" Soojung melenguh membuka bibirnya sedikit. Jongin bersorak dalam hati dan segera memasukkan lidahnya mengeksplore rongga mulut Soojung. Soojung yang mulai terbawa suasana, membalas ciuman Jongin dan melingkarkan tangannya di leher Jongin menekannya untuk semakin memperdalam ciuman mereka.





Tangan Jongin pun tak tinggal diam, ia mulai membuka kancing piyama Soojung. Namun saat Jongin membuka dua kancing teratas tiba-tiba..





"HUUAAA… HUUAAA"





Suara tangis Taeoh terdengar, membuat Soojung mendorong tubuh Jongin, dengan sigap ia turun dari tempat tidur dan segera berlari menuju kamar Taeoh. Meninggalkan Jongin yang terlihat kesal karena kegiatannya diinterupsi bayi berusia 6 bulan.



"Jongin, Taeoh demam." ucap Soojung cemas saat melihat Jongin masuk ke kamar Taeoh.



"Apa?!" Jongin meletakkan tangannya di dahi Taeoh.



"Suhunya 39°C." kata Soojung semakin cemas menunjukkan termometer pada Jongin.





"Kita ke Rumah Sakit sekarang!" ucap Jongin cepat, dan bergegas mengambil mantel dan kunci mobilnya.



* * *

I'M TRAP [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang