45

1.8K 252 7
                                    

Chanyeol membawa Seulgi untuk menemui Soojung. Dia memutuskan untuk membantu Seulgi menyelesaikan masalahnya. Dia tidak tahan lagi dengan pertengkaran antara Seulgi dan Soojung.



Mereka berdua memasuki restaurant yang sudah dipesan oleh Jongin. Tentu saja Jongin mendampingi Soojung, dia tidak mau terjadi sesuatu pada istrinya apalagi saat ini istrinya sedang mengandung buah hatinya.




Soojung diam saat melihat Seulgi dan Chanyeol memasuki ruangan privat yang ditempatinya dengan Jongin. Dia masih belum mau memandang Seulgi.



"Hai Soojung" sapa Chanyeol mencairkan suasana. Ia tahu saat ini suasana menjadi canggung. Dan dia merutuki Jongin yang malah diam tidak membantunya menghidupkan suasana.




"Hai juga Chanyeol" balas Soojung.



Tiba-tiba tangan Soojung berkeringat, bayangan menakutkan itu kembali teringat setelah ia melihat Seulgi. Soojung sidah berusaha untuk menguatkan hatinya, tapi ia terlalu lemah. Atau mungkin karena saat ini ia dalam masa kehamilannya sehingga membuat ia lebih sensitif.




Jongin menatap Soojung yang terlihat gelisah, tangan Soojung sibuk bertautan dan sesekali meremas dress yang dipakainya. Jongin tahu Soojung saat ini sedang gelisah dan merasa ketakutan. Ia lalu meraih tangan Soojung dan menggenggamnya.


"Jadi apa yang mau kalian bicarakan?" bukan Soojung yang bertanya, itu Jongin. Ia tahu istrinya pasti tidak sanggup untuk berkata.



Chanyeol menghela nafasnya. Memang sulit bersikap biasa saja, tentu saja karena masalah ini cukup serius. Dan juga ia pernah marah pada Jongin karena tidak percaya akan apa yang dikatakannya tentang Seulgi. Dan ia menyesal ketika mengetahui fakta yang sebenarnya.



"Kai, sepertinya Soojung dan Seulgi butuh waktu untuk bicara. Kita tunggu diluar saja" putus Chanyeol.



Soojung langsung menggeleng dan mengeratkan genggamannya pada Jongin. Dia tidak mau ditinggal berduaan dengan Seulgi. Tidak untuk kesekian kalinya.




"Jangan pergi" cicit Soojung pada Jongin.



Seulgi menyaksikan semuanya. Dia bisa melihat bagaimana gelisahnya Soojung, bagaimana ketakutannya Soojung. Dan semua itu karenanya. Dia merasa bersalah dan juga marah pada dirinya sendiri. Apa dia benar-benar seorang monster? Dia membuat wanita sebaik dan seceria Soojung menderita karenanya.




"Aku hanya ingin bicara berdua denganmu Krys" ucap Seulgi.



"TIDAK!" bantah Soojung cepat. Dia sangat ketakutan. Traumanya masih sangat membekas dalam hatinya.




Jongin menenangkan Soojung, dia tidak mau istrinya kembali rapuh.


"Sayang, tenanglah. Semua baik-baik saja"


Mata Soojung sudah berkaca-kaca. Dia tidak mau berhadapan dengan Seulgi, walau dia tahu dia tidak sendirian.



Harus kalian tahu, kondisi Soojung memang sangat buruk setelah kejadian yang selalu menimpanya. Soojung mengidap "Post Traumatic Stress Disorder".


Post Traumatic Stress Disorder adalah kondisi mental di mana ia mengalami serangan panik yang dipicu oleh trauma pengalaman masa lalu. Mengalami kejadian traumatis adalah hal yang berat bagi siapapun. Namun, sejumlah orang lanjut mengidap PTSD setelah mengalami peristiwa yang menyakitkan atau mengejutkan, seperti kecelakaan, insiden yang mengancam nyawa, atau perang. Ia mungkin memikirkan kejadian traumatis ini sepanjang waktu dan hal ini dapat mempengaruhi kehidupannya. Memang sulit untuk menyesuaikan diri dan menerima perubahan setelah kejadian traumatis, tapi selalu ada cara untuk membuat ia merasa lebih baik.



Dan selama ini Jongin lah alasan Soojung untuk bertahan, Jongin selalu membantu Soojung melawan traumanya. Dan beberapa bulan terakhir Soojung sudah benar-benar tidak mengingat kejadian menyakitkan dimasa lalunya itu. Tapi kini, Soojung tiba-tiba menjadi panik. Padahal Seulgi tidak melakukan apa-apa.





"Aku tidak mau melihatnya! Pergi! Hiks... Jongin suruh dia pergi!" Soojung menangis, dia menyuruh Jongin mengusir Seulgi. Dia menjadi kacau.



Dan Jongin tahu, kalo post traumatic Soojung sedang kambuh. Dia mendekap tubuh istrinya erat. Dia menenangkan Soojung supaya istrinya sadar, kalau saat ini tidak ada yang membahayakannya.



"Sayang ini aku, kumohon sadarlah. Jangan seperti ini"



Chanyeol terkejut melihat perubahan Soojung. Dia tidak tahu apa-apa mengapa Soojung seperti ini. Seulgi, dia menatap Soojung dengan pandangan kosong. Ini salahnya. Ya itu yang Seulgi pikirkan saat ini. Ternyata Soojung benar-benar menderita seperti apa yang Seulgi inginkan. Dia tidak tahu jika Soojung mengalami trauma yang parah. Ia pikir Soojung masih hidup dengan tenang dan bahagia tanpa merasa bersalah pada Seulgi. Tapi ternyata ia salah, dan kini Seugi merasa menyesal.



"Chan, maaf kau harus membawa Seulgi. Aku tidak mau Soojung semakin parah. Lain waktu kita bisa bicara lagi, setelah Soojung tenang"



Chanyeol mengangguk, dia tahu saat ini tidak mungkin Soojung berbicara dengan Seulgi. Melihat kondisi Soojung saat ini membuatnya iba.

"PERGI!!" teriak Soojung lagi.


Jongin sudah berkaca-kaca melihat istrinya seperti ini. Hatinya hancur melihat Soojung seperti ini. Dia selalu merasa gagal menjaga Soojung.




Chanyeol sangat iba dengan sahabatnya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa. Dia lalu membawa Seulgi pergi.



Baru saja Chanyeol membuka pintu, tiba-tiba Jongin berteriak memanggil nama istrinya.


"SAYANG...."
"SOOJUNG BANGUN...!!"
"SAYANG KUMOHON SADARLAH.."


Soojung pingsan dalam dekapan Jongin. Tubuhnya terkulai lemas dan itu membuat Jongin semakin khawatir.



Chanyeol segera menghubungi ambulance dan membantu Jongin membawa Soojung keluar.



Seulgi menangis melihat keadaan Soojung. Dia sudah tidak berguna lagi, kata maafnya tidak akan membuat Soojung pulih dari rasa sakitnya. Begitu keterlaluankah tindakannya ini? Dia sungguh merasa hina.


* * *


Jongin masih setia menunggu Soojung diruang rawat. Soojung masih belum sadarkan diri. Dan Jongin sangat hancur melihat keadaan Soojung.



Jika bisa, dia sangat ingin menukar posisi Soojung dengannya. Biarlah ia yang menggantikan Soojung untuk menerima rasa sakitnya, biarkan dia menanggung semuanya. Dia tidak bisa melihat istrinya seperti ini terus. Dia tidak mau melihat Soojung terkulai lemahbdiatas ranjang rumah sakit dengan beberapa selang ditubuhnya. Dia tidak sanggup.





"Sayang, kumohon bangunlah. Jangan seperti ini" suara parau Jongin sudah menjelaskan perasaannya saat ini. Jongin sama kacaunya dengan Soojung.



"Sayang maafkan aku yang memaksamu untuk mau menemui Seulgi, maafkan aku tidak menuruti perkataanmu ketika menolak untuk bertemu dengannya. Maafkan aku sayang" sesal Jongin. Jongin menangis dengan menggenggam tangan lemah Soojung.



Andai saja dia menuruti kemauan Soojung yang tidak mau menemui Seulgi, pasti saat ini istrinya baik-baik saja. Dia kembali merasa bersalah.


"Kumohon bangunlah sayang. Kasihan baby kita sayang, bangunlah"





Siapapun yang melihat Jongin pasti merasa iba. Dia sangat rapuh. Dan hanya Soojunglah yang bisa membuat Jongin merasa hidup kembali.

I'M TRAP [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang