Universitas Katolik Parahyangan, perguruan tinggi tempat 16 laki-laki itu melanjutkan pendidikan. Mereka seperti tidak bisa dipisahkan dari SMP sampai sekarang. Sembilan dari mereka masuk ke tim basket sama seperti di SMA, penambahan jumlah pemain basket yang cukup banyak memberikan perguruan tinggi tersebut bisa mencapai puncak kejayaan di beberapa pertandingan tingkat provinsi.
Sementara Reina, masih seperti itu dan mungkin kelasnya tidak akan berubah. Belum sampai di ujian tengah semester satu, kelas Reina sudah berulah dengan memecahkan lampu di koridor sekolah, mematahkan kursi guru, dan masih banyak lagi yang lain, kalau disebut satu-satu nanti bosan bacanya.
Jam pulang sekolah, Julian sudah berada di parkiran motor sekolah Reina. Dengan motor R15 warna merah dan putih, Julian malah menjadi lirikan adik-adik kelas Reina.
ΔΔΔ
"jadian yu" celetuk Julian tiba-tiba.
"yu" jawab Reina.
"eh seriusan?" Julian terkejut dengan candaannya sendiri.
"serius, sekarang tanggal 30 kan?" jawab Reina.
"iyah" jawab Julian
"ya udah tanggal 30 Agustus" balas Reina.
Semenjak hari itu, mereka resmi punya hubungan, dari yang hanya ingin bercanda malah jadi serius. Hubungan mereka memang jadi salah satu hubungan yang diidam-idamkan oleh teman-temannya. Lucu, gila, aneh, tidak jelas, jahil, dan tidak ada kata diam untuk mereka. Hubungan mereka berlangsung cukup lama, disetiap kegiatan mereka saling mendukung, ketika Julian bertanding, Reina selalu ada, ketika Reina harus menemui beberapa orang untuk membicarakan masalah bisnis, Julian juga menemani Reina.
ΔΔΔ
Sudah satu tahun mereka menjalin hubungan. Reina sedang sibuk ujian dan Julian yang mulai sibuk dengan ujian tengah semester. Tapi sebelum ujian tengah semester dilalui, Julian harus bertanding membawa nama universitasnya ditingkat regional pulau Jawa. Namun sayang, Reina tidak bisa menemani Julian bertanding selama lima hari, karena situasi dan kondisi. Tapi di pertandingan hari terakhir, Reina sengaja datang bersama Reino tanpa memberitahu Julian terlebih dahulu. Pertandingan belum dimulai, Julian terlihat sedang duduk di tribun dengan dua perempuan berpakaian sedikit terbuka sepertinya mereka SPG dari sponsor pertandingan kali ini.
Julian tidak melihat keberadaan Reina di sana, jadi Julian sedikit sembarangan kali ini. Reina melihat Julian tiba-tiba merangkul dua perempuan itu, sambil tertawa-tawa, lalu mencubit pipi mereka berdua. Terlihat seperti predator sedang mencari mangsa memang. Bersama dengan Reino, Reina berlari ke tempat Julian duduk.
"hebat yah" ucap Reina ketus. Reina dan Reino bertepuk tangan.
"gini ternyata kalo gaada aku" lanjut Reina.
"eh engga sayang aku cuma lagi bercanda" jawab Julian
"ooo becanda sampe rangkul rangkulan terus cubit cubit pipi ya Jul?" tanya Reino.
"kalo ade lu di posisi Reina sekarang kira kira tuh cowo bakal lu apain?" lanjut Reino
"No, sumpah gua gaada maksud apa apa" jawab Julian
"ooooo gaada, kaya gini gaada?" tanya Reino semakin memojokan Julian.
"udah yah ko, gua cape sama lu" Reina semakin mendingin.
"Rein please, biarin gua jelasin dulu sama lu" pinta Julian
"ga usah ko, ga perlu, lagian gua juga udah mau ujian 'kan dari pada gua ga fokus mending udahan aja kita, selesai, jadi gua juga ga pusing pusing liat lu kaya gini, dan lu juga bebas mau ngapain aja sama nih spg spg ganjen" Reina menjelaskan lalu pergi, diikuti dengan Reino.
Julian tau apa yang dilakukannya memang salah besar, tapi, apa boleh buat, Julian memang bukan laki-laki yang akan merengek meminta maaf lalu meminta untuk balikan. Julian akan datang, meminta maaf dan benar-benar pergi dari hidup Reina.
ΔΔΔ
Ujian sekolah sedang berlangsung, Reina sudah tidak peduli lagi dengan Julian, untuknya yang paling penting sekarang adalah dia lulus dengan nilai yang memuaskan. Walaupun jelas, Reina tidak akan belajar. Tidak ada contek-mencontek atau kerja sama, hanya pasrah yang akan dilakukan Reina selama ujian sekolah dan ujian nasional berlangsung. Mengerjakan sesuai kemampuan, kalau tidak mampu ya hitung kancing alias cap cip cup.
Ujian sekolah berhasil dilalui, sekarang tiga hari menjelang ujian nasional. Ujian paling ditunggu oleh Reina karena setelah selesai Ujian, Reina akan bebas dari ulangan, tugas, pr, remedial, dan kawanannya itu selama kurang lebih lima bulan.
"guys, thank you for being the best part of my life. Makasih karena kalian udah bisa bikin gua nyaman sekolah di sini, ga kerasa kita bakal pisah, gua mau kita tetep kabar-kabaran. Kita tetep sering main, sering jalan, sering hang out, sering sering yang lainnya juga deh, makasih banget, maaf kalo gua selama ini belum bisa jadi sahabat yang baik buat kalian, maaf juga gua harus ninggalin kalian ke Jakarta" ucap Reina kepada teman-temannya di kantin setelah selesai ujian nasional hari terakhir.
"makasih juga Rein, gua bakal kangen lu, lu harus sering main ke sini, atau nanti kita yang main main ke kampus lu di sana" ucap temannya.
"iya nanti kita main main ke sana, kenalin sama cowo cowo ganteng di sana ya"
"yeehh cowo mulu lu"
"kesempatan kita main tinggal satu bulan sampe wisuda, setelah wisuda gua langsung ke Jakarta untuk ngejar kos-kosan daerah kampus" tambah Reina, mereka bersembilan berpelukan di tengah-tengah lapangan upacara sekolah.
Hari ini hari terakhir mereka menggunakan seragam putih abu-abu. Sesuai ketentuan, Reina ternyata harus ke Jakarta untuk mengurus berkas perkuliahan. Kembali ke Bandung untuk wisuda lalu kembali lagi ke Jakarta. Waktunya bersama teman-teman SMA benar-benar hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain and the Basketboy
RomantikSeperti hujan yang jatuh ke bumi tanpa ketentuan, aku jatuh cinta denganmu tanpa syarat. -RHN- -Jangan lupa tekan bintang untuk melanjutkan imajinasi. -Jangan lupa juga, semua nama dan instansi yang ada dicerita ini hanya sebuah kebingungan author...