34. Persiapan

283 14 0
                                    

"saya Kennard alias Keken Suraken melaporkan dari Bali untuk channel -nya Ko Vincent, kalau sekarang sedang ada kericuhan rumah tangga antara Patrick dan Ivanna" Kennard sedang berpura-pura menjadi seorang reporter berita dengan botol beer kosong sebagai microphone.

"trash talk kali ini bener-bener trash, ya Ko" ujar Joseph. Mereka semua berhamburan keluar dari frame kamera.

"Rein sini Rein" panggil Vincent.

"kita ngobrol ngobrol dulu" lanjut Vincent. Reina datang dan langsung duduk di tengah tengah mereka.

"gua tuh penasaran sama lu sebenernya"

"gua ga pernah liat lu di club basket manapun atau lu main basket bawa nama sekolah itu gua ga pernah liat. Terus gua menarik kesimpulan kalau lu bukan anak basket, benar kah itu?"

"memang gua ga main basket. Dari kecil gua mainnya bulu tangkis sampe SMP. Di SMP juga gua kenal sama anak basket, deket sama anak basket. Masuk SMA gua deket sama anak basket juga, ikut jadi official juga, tapi ga ngapa-ngapain waktu itu. Sekarang kuliah sama anak basket lagi" Reina menjelaskan.

"terus bulu tangkisnya gimana?" tanya Vincent.

"waktu itu gua mutusin untuk berenti bulu tangkis setelah gua masuk SMA. Dan keputusan gua ga salah, sekarang gua punya perjalanan dan cerita hidup yang lebih menarik mungkin dibandingin sama kalo gua jadi atlet bulu tangkis waktu itu"

"kalo lu jadi atlet ga akan ketemu mantan-mantan lu, ga akan ketemu Arighi, anak-anak eagles ya ga?"

"betul sekalii" jawab Reina.

"buat Arighi nih, kenapa lu bisa suka ama Reina?" tanya Vincent.

"yang pertama itu gua liat dia cantik, ya walaupun cantik itu relatif dan buat gua dia cantik. Bullshit lah kalau cowo bilang suka sama cewe karena baik. Fisik jadi patokan, yang kedua baru hatinya, setelah dideketin ternyata anaknya baik perhatian, tancap gas aja lah gua" jawab Arighi.

"tapi menurut gua ya, Reina tuh tipe tipe cewe yang cantik di mata semua cowo, iya ga sih?" tanya Vincent.

"setujuu" teriak teman-teman Arighi.

"Reina tuh cantik sama manis jadi ga ngebosenin, kalo yang cantik doang ngebosenin" lanjut Rivaldo.

"jadi intinya Rivaldo suka sama yang manis ya?" tanya Vincent. Rivaldo hanya tersenyum dan mengangkat kedua alisnya.

"cewe-cewe manis boleh merapat, kapten basket UPH lagi cari jodoh" ucap Reina.

"eh iya setau gua dulu lu ngegebet anak basket UPH kan?"

"iya emang, tapi yang itu busuk" jawab Arighi dengan muka santai dan polos. Reina tidak kuat menahan tawanya setelah mendengar kata-kata busuk.

"untung aja gua ga jadi sama tuh cewe. Dia pernah dilabrak dong"

"dia marah, padahalkan gua udah ga suka sama dia, pernah punya status aja engga, apa haknya dia buat marah sama Reina" lanjut Arighi.

"pesen dari lu buat cewe yang itu apa?" tanya Vincent.

"ya kurang-kurangin lah" jawab Arighi masih dengan wajah polos santai tanpa dosa.

"eh eh gua mau klarifikasi sesuatu sama netijen" ujar Reina.

"ya boleh sok mo klarifikasi apa" timpal Vincent.

"jadi gini, followers gua tuh pada nanyain gitu ke gua, apa rasanya jadi Reina, atau bilang kayanya enak ya jadi Reina, pengen deh rasanya jadi Reina" ucap Reina.

Rain and the BasketboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang