Suara mobil-mobil berkecepatan tinggi semakin membisingkan area depan mall yang belum buka. Saling menunggu satu sama lain untuk mempersiapkan perjalanan mereka ke tempat yang sudah mereka rencanakan.
Mobil Reina datang tepat waktu, Reina memarkirkan mobilnya di antara mobil-mobil mewah lainnya. Hampir semua yang ada di sana adalah laki-laki. Arighi turun dari mobil diikuti dengan Reina dari pintu kemudi.
"welcome back Arighi Melviano" sapa Vito.
"thank you bro"
"dateng-dateng mobil lu ganti ya njing" celetuk laki-laki lainnya.
"bukan mobil gua ini, Dam" jawab Arighi.
"mobil siapa?" tanya laki-laki yang diketahui bernama Adam itu.
"itu ibu negara" tunjuk Arighi pada Reina.
"Na sini" panggil Arighi. Reina yang sedang bersandar di mobilnya bangkit dan mendatangi Arighi.
"kenalin ini Adam. Dam ini Reina" Adam dan Reina saling berjabat tangan dengan senyuman.
"boleh juga" bisik Adam pada Arighi lalu berlalu.
"lu yang bawa mobil?" tanya Vito pada Reina. Reina hanya mengangkat kedua alisnya.
"kita bawa mobil suka agak kurang pake otak jadi ya ati-ati aja" Vito mengingatkan.
"lu gatau aja Vit kalo dia bawa mobil kaya gimana" ujar Arighi.
"tunggu-tunggu Rein, ini lu modif sendiri?" tanya Vito.
"nggalah ga ngerti apa apa gua" jawab Reina.
"terus ini ADV 10 siapa yang pasangin edan?" Vito penasaran.
"gua gatau itu apaan pokonya itu semua yang pasang koko gua di Bandung. Soalnya mobil ini dulu dia yang pake, mobil dia disimpen di garasi"
"ooo lu dari Bandung, kenal Reino dong?" tanya Vito.
"Reino H. Natawijaya. H nya gua lupa apaan" lanjut Vito.
"oo kenal lah, dia kan koko gua" jawab Reina santai.
"pantesan waktu gua liat lu, lu kok mirip Reino, ternyata beneran adiknya Reino"
"berangkat yu" teriak Adam.
Tanpa ada respon kata-kata dari yang lain. Mobil-mobil mereka mulai dinyalakan dan berjalan ke arah pintu keluar. Kecepatan di atas 80 km/jam dan suara bising knalpot dari hampir tiga puluh mobil mewah mengisi jalanan ibu kota di hari Sabtu.
Memasuki jalan tol dalam kota yang lengang di hari Sabtu. Kendaraan mereka dipacu sampai menyentuh angka 230 km/jam sesuai dengan kemampuan mobil mereka.
Arighi merekam Reina yang sedang menyetir "si banteng ngamuk" dengan kaca mata hitam yang menghiasi wajahnya ditambah juga jam tangan bermerk di lengan kirinya.
"Si banteng ngamuk yang selalu nempel sama yang punya🔥 @reinahn" di instagram story akun pribadinya.
"nanti aku makin dikenal netijen, Ghi" ujar Reina.
"santai ah keren ini" timpal Arighi.
"kapan lagi cewe nyetir super car pake sendal jepit" lanjut Arighi.
"eh kampret itu sendal jepit ga ke rekam kan?" tanya Reina.
"ngga sayang tenang aja" jawab Arighi.
"nanti kalo udah sampe jangan lupa ganti sendal jepitnya" Arighi mengingatkan. Reina tersenyum dan kembali fokus dengan jalanan.
"oiyah tapi masih lama sih cuma aku ngingetin dulu aja biar kamu ngosongin jadwal" ucap Reina tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain and the Basketboy
RomanceSeperti hujan yang jatuh ke bumi tanpa ketentuan, aku jatuh cinta denganmu tanpa syarat. -RHN- -Jangan lupa tekan bintang untuk melanjutkan imajinasi. -Jangan lupa juga, semua nama dan instansi yang ada dicerita ini hanya sebuah kebingungan author...