39. Tebar Pesona

281 14 0
                                    

Masuk semester baru, tahun ketiga untuk Arighi dan tahun kedua untuk Reina. The eagles basketball laki-laki ditambah si official manager menjadi panitia ospek mahasiswa baru di ospek kampus sebelum liga mahasiswa dimulai. Cowo-cowo ganteng dan tiga cewe cantik ini menjadi panitia di divisi tata tertib. Ya sekarang Ivanna dan Tasya juga jadi bagian dari the eagles basketball setelah beberapa orang official sebelumnya lulus dari UPH. Bagian paling galak dari semua divisi. Ketengilan mereka berubah 100% saat menjalankan tugas sebagai panitia divisi tata tertib.

"saya tidak mau dengar ada suara lagi" teriak Rivaldo membuat semua mahasiswa baru terdiam.

"duduk ditempat tanpa suara" teriak Kennard. Si tengil berubah jadi tegas bahkan bisa dibilang sangat tegas. Secara Kennard ditunjuk sebagai koordinator divisi tata tertib, mau tidak mau harus menjadi yang paling galak diantara yang lain.

Mereka semua berdiri dibaris terdepan kumpulan panitia. Dengan tangan yang dilipat di dada menambahkan kesangaran mereka semua. Walaupun aslinya tengil bukan main.

"hai, Kak" sapa seorang perempuan yang berdiri di depan Arighi. Respon Arighi hanya menaikkan sebelah alisnya tanpa ada suara apapun.

"mau izin ke toilet, Kak"

"ya udah sana ngapain lama-lama di sini" jawab Arighi dengan ketus dan dingin.

"Kak" panggil perempuan itu.

"apa lagi?" Arighi mulai kesal.

"ada apa?" tanya Reina sebelum perempuan itu menjawab.

"ngga gapapa, Kak permisi" tatapan perempuan itu menajam kearah Reina dan Reina membalasnya dengan lebih tajam lagi.

"untung kamu datang" bisik Arighi.

"kenapa sih emang itu cewe?" Reina penasaran.

"izin ke toilet tapi lama banget diem di depan aku"

"tapi dia cantik loh"

"idih cantik apanya, mendingan kamu ke mana-mana"

"alah gombal" tepis Reina. Reina meninggalkan Arighi dengan wajah kecut ke arah ruang panitia yang juga arah untuk ke toilet.

"Na, jangan bt gini ah" kejar Arighi.

"ngga aku ga bt, Ghi"

"ya terus kenapa kaya gini? Aku ga mau berantem cuma karena cewe itu doang, Na" wajah Arighi memelas dan terlihat panik.

"Yaelah Ghi, aku udah gede ga mungkin cuma karena anak itu doang aku marah sama kamu, ga ada kerjaan banget" Reina menjelaskan.

"ya terus kok tadi langsung pergi gitu aja?" tanya Arighi.

"Aghi, dengerin aku ya" kata Reina sambil memegang pipi Arighi.

"sekarang ini, aku ga mungkin nunjukkin Reina yang manis baik lucu imut di depan mereka. Aku tadi langsung lewat gitu aja supaya mereka nyangka aku memang galak"

"hah apa manis baik lucu imut? Aku ga salah denger?" tanya Arighi.

"kan mulai deh kamu nii"

"iya deh iya yang manis baik lucu imut" Arighi mengakui apa yang Reina katakan sambil memegang pipi Reina.

"eh iya, abis ini kan bakal ada sesi 1, kita stay di sekeliling maba ya" Reina menjelaskan.

"misi, Kak" ucap perempuan yang tadi lagi.

"udah ke toiletnya?" Arighi kembali dengan wajah galaknya.

"udah, Kak"

"terus ngapain di sini?" tanya Reina.

Rain and the BasketboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang