45. Sekolah

287 10 0
                                    

Jadi ini rasanya jadi Arighi waktu gua kritis kemarin ini.

Arighi tidak kritis seperti Reina. Dia sedang tidur setelah diberikan obat oleh dokter. Suara pintu terbuka memudarkan lamunan Reina.

"ga akan balik ke kampus kamu?" tanya dokter itu.

"nggalah dok, nanti aja kelas siang" jawab Reina.

"denger-denger dia ditabrak crv putih ya?"

"iya, ditabrak Kakaknya yang kemarin nusuk saya" jawab Reina dengan santai dan ringan.

"serius?" dokter itu kaget.

"serius, emang dua-duanya polikioterm berdarah dingin" bisik Reina.

"hus kamu nih bisa aja ngatain orang" balas dokter itu dengan sedikit tawa.

"asik ya ngobrolnya, ini yang sakit dianggurin" celetuk Arighi.

"saya tinggal dulu ya, silahkan pacaran" balas dokter itu berlalu keluar ruang rawat Arighi.

Tanpa bertanya apapun, Reina membuka sarapan Arighi dari rumah sakit dan menyuapinya.

"jadi gimana rasanya ditabrak sama husky jantan?" tanya Reina membuat Arighi tertawa.

"tolong ya mbanya saya lagi makan jangan bikin ngakak" timpal Arighi.

"Ghi, sabtu temenin aku ke rumah anak yang nolongin kamu ya" pinta Reina.

"tunggu-tunggu, kamu siapa ya?" tanya Arighi.

"ih jangan bercandalah" raut wajah Reina berubah.

"saya serius kamu siapa?" tanya Arighi sekali lagi. Reina tidak menjawab.

"saya ingat, kamu pacar saya yang pertama yang paling cantik paling manis paling saya sayang" lanjut Arighi.

"jangan bikin takut ih Arighi" Reina semakin kesal.

"iya sayang engga aku ga lupa, kamu nih panikan emang ya"

"gimana ga panik kamu lagi gini malah ngerjain orang" gerutu Reina. Arighi tersenyum melihat kekesalan Reina pada dirinya.

"jadi sabtu mau ke rumah anak kecil itu?" tanya Arighi.

"iyaaaa. Aku mau minta berkas-berkas dia buat masuk SMP" jawab Reina masih sedikit kesal.

"kamu mau nyekolahin dia?" tanya Arighi lagi.

"iyaaa kasian tau. Lagian dia kan udah baik sama kamu sama aku juga"

"kenapa kamu jadi bawel gini sih"

"ah gatau ah kesel mau beli truck" ucap Reina.

"males itu males bukan kesel, gua jitak juga kepala lu" sekarang giliran Arighi yang menggerutu.

"eh tapi sabtu kalo kamu masih mau istirahat juga gapapa, aku sendiri aja" kata Reina sambil menyuapkan sarapan Arighi.

"aku temeninlah coi nanti ada apa-apa lagi"

"sabtu tuh lusa loh coi kamu baru pulang juga besok masa iya sabtu langsung cao lagi" ucap Reina.

"chill and sans lah i'm okay as long as i'm with you"

ΔΔΔ

Arighi dan Reina sedang dalam perjalanan menuju rumah Tino. Sesuai dengan janjinya, Reina akan menyekolahkan Tino di salah satu sekolah menengah pertama di dekat rumah Tino.

Waktu menunjukkan pukul sebelas siang, Reina dan Arighi sampai di alamat yang ditulis oleh Ayah Tino. Si putih terparkir di depan rumah tersebut dan membuat tetangga di kiri kanan rumah Tino keluar rumah. Reina dan Arighi tidak perduli dengan warga lain yang menonton mobil mereka.

Rain and the BasketboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang