19. Selamat Tinggal Reina

404 15 0
                                    

"Na, proyek aman kan?" tanya Arighi.

"aman ko, Ghi, tinggal bikin laporannya aja" jawab Reina.

"terus itu si husky gimana?"

"dia udah biasa lagi, ga kaya dulu dulu amat lah" jawab Reina.

"aku takut kamu beneran diapa apain sama dia"

"engga, sebenernya dia baik, Ghi. Cuma memang agak aneh aja, nyentrik anaknya" Reina berusaha meyakinkan Arighi kalau tidak akan ada kejadian yang terjadi pada Reina.

"setelah dia ngancem kita soal nyawa kamu, kamu ga pernah diapa apain kan sama dia?" Arighi benar-benar terlihat khawatir dengan keselamatan Reina kali ini.

"ngga, dia takut liat Bana sama Caca"

"takut? Emang Bana sama Caca apaan coba sampe ditakutin gitu"

"dia selalu menghindar kalo ada Bana sama Caca, begitu ada Carlen, Bana sama Caca langsung sinis gitu liat ke dia" Reina menceritakan tingkah laku dua sahabatnya pada Carlen yang sempat mengancam nyawa Reina.

Setelah beberapa minggu yang lalu Carlen mengancam Reina. Hari ini Carlen malah minta maaf dan meminta Reina untuk mengantarnya ke mall di daerah dekat kampus mereka. Reina yang memang pemaaf, memaafkan Carlen begitu saja dan mengikuti permintaan Carlen tanpa rasa takut tentang ancaman Carlen untuk dirinya.
Kelas Reina di hari jumat ini hanya ada sampai jam satu siang, jadi Reina bisa mengantarkan dan menemani Carlen ke mall itu. Carlen bilang dia mau beli lensa kontak warna bening untuk merubah penampilannya.

Arighi juga mengizinkan Reina untuk pergi dengan Carlen. Arighi meminta supaya Reina berusaha untuk memberinya kabar setiap saat. Cukup posesif untuk ukuran mall yang tidak jauh dari kampus, tapi Arighi berusaha untuk mengurangi rasa takutnya dengan keselamatan Reina.

Reina dan Carlen sampai di mall itu kira kira jam satu lewat tiga puluh menit, mereka langsung menuju ke tempat lensa kontak yang menjadi tempat langganan Carlen. Kebetulan Reina juga harus membeli lensa kontak, karena lensa kontaknya yang lama sudah dekat tanggal kadaluwarsa.

"eh Carlen, tumben bawa temen ke sini, cantik ya temen kamu" penjaga toko itu terlihat sudah kenal dekat dengan Carlen. Carlen hanya tersenyum.

"makasih, Ci" jawab Reina.

"Ci, Carlen mau yang bening ya, Ci"

"oke, len"

"nama kamu siapa?" tanya penjaga toko itu. Sepertinya dia juga yang punya toko tersebut.

"Reina, Ci"

"ooh Reina, mau cari softlens merek apa sayang?"

"X2 bio yang coklat ya ci, minusnya 1.75 sama 1.5" pemilik toko itu menyiapkan permintaan Reina dan Carlen. Menjumlah total pembelian mereka lalu membungkusnya ke dua kantung plastik yang berbeda.

"Len, temenin gua dulu beli hoodie boleh ga? Arighi lagi pengen banget hoodie itu terus bentar lagi Arighi ulang tahun, jadi gua mau jadiin hoodie itu kado buat Arighi" pinta Reina.

"boleh kok, Rein, ayo" Carlen mengikuti keinginan Reina.

Reina masuk ke sebuah gerai baju yang bermerek melihat-lihat hoodie dan menanyakan kepada penjaga di toko itu soal ukuran hoodie.

"Rein gua mau liat ke sana ya" Carlen menunjuk ke arah baju-baju perempuan.

"eh sekalian aja gua juga mau ke sana kok" jawab Reina.

"mba, ini yang L deh" Reina mengambil hoodie berwarna hitam yang Arighi inginkan.

"saya bawain aja ya, Kak"

Rain and the BasketboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang