13. Eagles versus Alligators

431 19 0
                                    

Reina dan Reino sudah berada di GOR Cahaya Nusantara dari jam 06.30 pagi. Sementara pemain dan pelatih akan tiba di GOR jam 06.45 pagi. Tapi mereka datang lebih cepat dari jadwal. Mereka yang datang berbondong-bondong menjadi pusat perhatian murid murid dari SMA Cahaya Nusantara. Mereka mulai berlatih dari jam tujuh, Reina dan Reino bermain ke kantin sekolah.

"bu ndut, kangen diutangin Reino ganteng ga?" teriak Reino dari kejauhan. Penjaga kantin itu hanya tertawa melihat kedatangan Reino dan Reina. Reino dan Reina duduk di meja kantin untuk gengnya dulu.

UPH berlatih sampai jam istirahat SMA Cahaya Nusantara. Mereka tidak langsung kembali ke hotel, tapi bermain di kantin Cahaya Nusantara. Laki-laki dengan kaos eagles basketball warna biru tua berkumpul di kantin dan menjadi pusat perhatian dari adik-adik kelas Reina dan Reino.

"ih kalian banyak yang ngomongin ya" teriak Reina di kantin.

"anak famous mah pasti diomongin, Rein" balas Reino. Lalu mereka semua tertawa.

"cabut yu, kemana gitu jalan" ajak Winston.

"simpen barang-barang dulu, mandi yang bersih biar ganteng biar wangi, baru kita jalan"

Reino tidak ikut dengan Reina ke hotel tempat pemain UPH menginap, katanya, dia ada urusan dengan teman-teman kampusnya, jadi Reina ditinggal dengan pemain UPH dan juga Kak Anjar. Mereka dengan bus kampus menuju ke hotel untuk mandi dan siap-siap pergi ke salah satu mall di kota Bandung. Mereka berencana untuk pergi ke PVJ. Kaos, celana pendek selutut, tas pinggang, dan sendal jepit, hampir semua dari mereka menggunakan baju dengan setelan seperti itu. Termasuk Reina dan Kak Anjar, kaos, celana pendek, sendal jepit dan tas selempang.

"makan makan makan" teriak mereka di dalam bus setelah sampai di PVJ.

"Kak Anjar yang bayar" teriak Winston.

"iyalah gua yang bayar, duit makan kalian ada di gua" jawab Kak Anjar. Mereka langsung menuju tempat makan di mall itu. Reina dan Arighi terlihat jalan berdua sambil rangkulan diantara pemain-pemain UPH yang lain.

"enak ya, kemana-mana bisa pacaran" Patrick memukul bahu Arighi.

"emang kamu ga bisa pacaran?" teriak suara perempuan dari belakang. Itu Ivanna, jelas itu suara Ivanna. Patrick dengan sigap menoleh ke belakang dan melihat Ivanna di sana ada Tasya juga. Patrick menahan kepala Winston yang berada di sebelahnya. Winston memang jauh lebih pendek dari Patrick jadi Patrick dapat dengan mudah menahan kepala Winston.

"Winston, jodoh" Patrick membuat Winston ikut memutarkan badannya. Mereka terlihat gembira dengan kehadiran Ivanna dan Tasya di belakang sana. Yesaya kembali dan Joseph kembali berulah. Mereka berdua bergandengan, Yesaya berlaga seperti perempuan, membuat Kak Anjar tidak bisa berhenti tertawa.

"cewe" bisik Arighi.

"cowo" balas Reina.

"Rein, itu mata kamu kenapa?" Arighi membuat Reina panik.

"mata aku kenapa?" tanya Reina terlihat panik.

"bagus" Arighi tersenyum dengan lebar dan manis membuat pipi Reina memerah.

"pipinya merah mulu dah kalo di gombalin" Arighi mencubit pipi Reina.

"Ghi, sakit tau" Reina memukul dada Arighi.

"maaf ya cewe cantik yang kalo digombalin pipinya merah"

"Arighi ih bt ah"

"digombalin kok bt, jangan bt, kamu lucu, aku makin sayang 'kan jadinya" Arighi merangkul Reina dari samping membuat Reina bisa dengan mudah memeluk Arighi.

Rain and the BasketboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang