6. Ospek

521 23 0
                                    

Selamat datang di dunia perkuliahan. Universitas Pelita Harapan. Kalian pasti tau UPH. Dunia perkuliahan sudah di depan mata, Reina sudah mantap dengan pilihannya untuk melanjutkan kuliah di universitas dengan fasilitas yang wah tersebut. Jurusan food technology sudah mantap digenggaman.

Ospek hari pertama akan berlangsung sebentar lagi, tapi Reina belum terlihat di gedung kampus. Saat semua mahasiswa baru berkumpul di lapangan kampus, Reina baru datang dan masuk ke barisan mahasiswa baru yang terlambat. Reina diintrogasi oleh salah satu orang yang mukanya cukup familiar untuknya.

"Arighi Melviano" batin Reina saat membaca name tag laki-laki di depannya itu.

"kenapa telat?" tanya Arighi dingin.

"jauh ka, terus lama diangkutan umum, kan peraturan ospek ga boleh bawa mobil" jawab Reina.

"bagus, berarti lu dengerin peraturan yang udah kita buat" balas Arighi.

"saya harus ngapain ka?" Tanya Reina

"ga usah ribet ribet ya, nih tulis id line lu, besok gua jemput biar lu ga telat lagi" jawab Arighi modus.

"nanti ngerepotin kakak lagi" balas Reina.

"lu mau telat terus dihukum lebih lebih?" tanya Arighi

"ya engga sih" jawab Reina

"ya udah ikutin aja ribet amat sih, lu boleh gabung sama temen-temen lu di sana"

"satu lagi, panggil gua Arighi, ga usah pake kakak, gua yakin umur kita cuma beda satu tahun" lanjut Arighi sambil pergi tanpa menunggu jawaban dari Reina.

Di hari pertamanya di kampus baru, Reina sudah memiliki beberapa teman dekat di kelompoknya.

"lu tadi diapain sama Arighi?" tanya Tasya.

"ga diapa apain" jawab Reina.

"serius? Tadi muka dia serius banget gitu" balas Ivanna.

"dia cuma bilang, mulai besok dijemput biar ga terlambat lagi ospeknya" Tasya dan Ivanna saling menatap dan tersenyum suram.

"gua cuma mau ngingetin, Arighi tuh fansnya banyak banget, apa lagi dari tingkat atas" kata Ivanna.

"lu tau dia?" Reina bingung.

"siapa yang gatau dia sih Rein, apa lagi kita yang dari dulu udah di UPH college" jawab Tasya.

"sssttt dengerin bukannya ngobrol" tiba-tiba Arighi berada di dekat mereka, lalu berjongkok tepat di samping Reina.

"hukuman tambahan, lusa gua tanding basket, lu harus temenin gua, surat izin gua yang urus, nanti gua jemput"

Bukan hukuman namanya kalo ini, menang banyak dong gua.

"iya oke makasi loh" jawab Reina.

"nah gitu dong ga ngelunjak, manis 'kan liatnya" timpal Arighi lalu berdiri di samping Reina sambil melipat lengan kekarnya di dada.

"eh iya gua mau cek barang-barang bawaan lu dong" ucap Arighi tiba-tiba dan mengejutkan Reina yang sedang fokus mendengarkan pembicara di depan.

"biasa aja kali ga usah kaget gitu" ucap Arighi setelah melihat Reina terkejut. Reina memberikan tasnya kepada Arighi dan membiarkan Arighi membuka dan mengecek isi tasnya.

"ini kelebihan satu barang" lanjut Arighi setelah mengecek tas Reina.

"serius gua kelebihan bawa apa?" tanya Reina.

"baru hari pertama ospek hati gua udah lu bawa bawa" jawab Arighi yang masih asik dengan tas Reina.

"ih apaan sih" Reina memukul pelan lengan Arighi.

Rain and the BasketboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang