7. Official Manager

502 22 0
                                    

"lu pake ini besok, celananya bebas mau panjang mau pendek, ini name tag buat lu, gua mau liat lu cantik besok" Arighi memberikan kaos berwarna biru tua dengan tulisan UPH eagles basketball. Reina mengambil baju yang diberikan Arighi dan melihat name tag bertuliskan namanya dan official team manager UPH.

"lu mau liat gua cantik besok? Jadi biasanya gua ga cantik gitu?"

"jangan marah marah gitu, lu lucu kalo lagi marah, kalo gua suka mau tanggung jawab lu?"

"iiih apaan sih, Ghi, malu tau"

"udah sana masuk, besok jam 9 gua jemput, pokonya gua mau liat lu cantik besok, soalnya tandingnya ga di UPH"

"iya iya yang cantik pokonya ya, bye" jawab Reina sambil melambaikan tangan lalu menghilang di balik pintu.

ΔΔΔ

Suara klakson mobil Arighi sudah terdengar. Reina segera keluar dengan kaos pemberian Arighi kemarin, celana pendek, dan sneakers bermerk, serta tas selempang hitam. Rambut Reina terurai dengan keriting gantung di ujung rambutnya dan warna rambutnya yang sekarang sudah berubah menjadi warna coklat.

"Rein, gua bilang gua mau liat lu hari ini cantik" ucap Arighi saat Reina masuk ke dalam mobilnya.

"ih ini ga cantik? Ya udah bentar bentar" Reina terlihat panik.

"ini bukan ga cantik, tapi terlalu cantik, kan gua mintanya cantik, bukan cantik banget" Arighi menahan tangan Reina yang mau kembali ke kamarnya.

"yang ngajarin lu buat jago gombal tuh siapa sih?" tanya Reina kesal dengan gombalan Arighi yang membuatnya tidak bisa berhenti tersenyum.

"autodidact gua" jawab Arighi yang sudah bersiap memundurkan mobilnya untuk keluar dari parkiran kos-kosan Reina.

"ini nih ini" Arighi membuka pembicaraan sambil menunjuk paha Reina.

"kenapa?" tanya Reina kebingungan.

"di depan anak-anak eagles gapapa mereka udah biasa liat cewe-cewe UPH pake celana pendek tapi yang lain belum tentu 'kan, nanti di sana lu duduk tutupin pake outer jersey gua ya" lanjut Arighi. Reina hanya mengangguk kecil.

"tapi nanti lu pake dulu 'kan? Baru kalo udah mau main lu kasih ke gua, tapi lu ngasih ke gua nya gimana?" Reina sedikit kebingungan.

"ya udah tinggal gua kasih, kan lu juga duduk di bench pemain kali, Rein"

"oh iya iya, bego banget sih gua, Reina bego bego bego" Reina memukul pelan kepalanya sendiri.

"bentar deh, gua nyadar ada yang beda sama lu"

"apaan emang?" tanya Reina.

"rambut lu kemarin item sekarang coklat, masih mahasiswa baru udah macem-macem ya" Arighi sedikit nyolot.

"idih sok sok an galak, padahal suka-suka aja 'kan rambut gua coklat" jawab Reina.

"ah ketauan deh gua, emang ga bisa galak gua sama lu sumpah"

"lagian muka lu ga cocok buat jadi orang galak, jadi orang ganteng orang ganteng aja ga usah jadi orang galak juga" Reina malah mengusap muka Arighi dengan kasar.

"iye iyeee, eh ayo turun udah nyampe, yang lain lagi pada nonton di dalem, kita tanding jam 2" jawab Arighi. Waktu. Menunjukan jam 10 pagi masih ada dua jam menuju persiapan pemanasan sebelum pertandingan berlangsung. Lagi-lagi Arighi merangkul Reina dan Reina menerima rangkulan itu dan membalasnya.

"ini bikin lu lebih nyaman 'kan?" tanya Arighi.

"iya" jawab Reina singkat.

"dari tadi banyak yang ngeliatin lu jadi gua rangkul lu biar aman"

Rain and the BasketboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang