Reina sudah bangun dari jam tujuh pagi. Hari ini giliran dia yang membangunkan pemain UPH di pagi hari untuk berenang, sesuai dengan jadwal yang sudah disusun oleh Kak Anjar.
"anak-anak ganteng mamah, ayo bangung kita berenang yu" Reina mengetuk pintu kamar masing-masing dari mereka. Mereka membuka pintu kamar lalu berteriak "iya mah".
"ditunggu di kolam renang ya anak anak ganteng"
"iya mama cantik"
Sekarang giliran kamar Arighi, Yesaya, Winston, dan Patrick. Reina belum mengetuk pintu, mereka sudah membuka pintu lalu mengejutkan Reina dengan teriakan mereka.
"durhaka lau semua ya, mamah sendiri dikagetin"
"yang ini mamah yang ini papah asiiik" Yesaya menunjuk Reina dan Arighi sambil melompat kegirangan. Arighi memukul kepala Yesaya, keras sampai berbunyi.
"bangsat" teriak Yesaya dan membalas Arighi.
"udah udah, ayo siap siap ke kolam, anduk jangan lupa" Reina langsung naik ke lantai atas untuk menemui Kak Anjar yang sudah ada di kolam renang bersama Coach Stephen.
Lima menit berlalu, mereka semua sudah berkumpul di pinggir kolam renang. Perut perut dengan otot yang sudah matang terbentuk bertebaran di mana-mana. Mereka menjadi pusat perhatian pengunjung hotel yang lainnya. Setelah selesai latihan fisik dengan berenang, mereka malah terus bermain air.
"kita basah, coach basah, ibu manager belum basaaaaahh" teriak Patrick.
"Reinaaaaaaa" teriak mereka lalu keluar dari kolam dan mengejar Reina yang berlari setelah apa yang sudah Patrick katakan.
"jangan please udah mandi guaa" teriak Reina sambil terus berlari.
"mandi lagi aer banyak" teriak Winston.
"ayolah jangan please" Reina tidak berhenti berlari memutari kolam. Arighi tidak membela Reina kali ini. Arighi mengejar Reina ke arah sebaliknya, menangkap Reina lalu menjatuhkan badannya ke kolam dengan Reina dibagian atas. Lalu mereka semua ikut melompat ke dalam kolam. Ukuran kolam renang yang besar membuat mereka bebas bergerak di dalam sana.
Akhirnya mereka semua basah kuyup, Arighi mengambil handuknya dan memberikannya kepada Reina, sementara dia mengelap badannya yang basah dengan kaos yang dia pakai sebelum masuk ke kolam.
Reina masuk ke kamar dan mandi kilat, membiarkan rambutnya basah lalu langsung naik ke lantai atas untuk menyiapkan ruang makan tim UPH. Reina makan terlebih dahulu, selesai makan, Ia langsung masuk ke kamar mengeringkan rambutnya dan menyatoknya. Sementara tim UPH belum ada yang naik ke ruang makan.
"sarapan udah ada di ruang biasa ya" tulis Reina di grup obrolan mereka."kalo butuh apa apa w di kamar" lanjut Reina.
"iya mamah" Ferdiand menjawab.
Reina tidak memperdulikan obrolan mereka setelahnya. Arighi ada di depan kamar Reina membawa segelas teh susu. Reina masih sibuk dengan catokannya dan membiarkan rambutnya digulung ke atas saat Arighi masuk ke dalam kamar.
"misi ibu, ini ada pesanan bubble milk tea atas nama Arighi untuk Reina"
"Ghi, apaan sih ah, kenapa ke sini?" tanya Reina
"katanya kalau butuh apa apa ke kamar aja" jawab Arighi
"iya butuh apa sayang?" tanya Reina.
"ngga ga ada sebenernya, cuma mau nganterin ini doang sama liat cewe cantik"
"mana cewe cantiknya?" air muka Reina berubah.
"cie cie kepo, ini cewe cantiknya depan aku" pipi Reina memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain and the Basketboy
RomanceSeperti hujan yang jatuh ke bumi tanpa ketentuan, aku jatuh cinta denganmu tanpa syarat. -RHN- -Jangan lupa tekan bintang untuk melanjutkan imajinasi. -Jangan lupa juga, semua nama dan instansi yang ada dicerita ini hanya sebuah kebingungan author...