Satu tahun lalu di Kota Bandung. Indonesia Basketball League. Tim nasional U-18 Indonesia Warriors. Gor C-Tra Arena, Cikutra, Bandung 16.42. Pertandingan scrimmage antara senior dan junior.
Reina dan Julian menonton pertandingan basket di sana. Pertandingan selingan kali ini menjadi pertandingan terakhir yang mereka tonton hari ini. Hanya sebatas untuk menghabiskan waktu di hari sabtu. Mereka duduk tepat di belakang pemain tim nasional U-18. Tim nasional U-18 terdiri dari pemain-pemain basket tingkat perguruan tinggi terbaik se-Indonesia, mereka juga dipersiapkan untuk pertandingan di tahun 2023 mendatang.
"coi coi coi, itu yang pacaran mantep amat, cewenya cantik, cowonya ganteng" bisik Arighi pada Yesaya.
"weii iya loh, elu ya kalo cewe cantik aja langsung keliatan" Yesaya menjitak kepala Arighi.
"sakit woi kutil" jawab Arighi.
"biar lu fokus ga nengok ke sana mulu, udah punya cowo noh, dikasih bogem mentah sama cowonya tau rasa lu" balas Yesaya.
"ngomongin apa lu?" tanya Erick tiba-tiba.
"tuh cantik" Arighi mengangkat dagunya ke arah Reina. Erick mengangguk melihat Reina yang sedang bersama Julian.
"ooo itu, tau gua, cowonya si Julian, cewenya Reina kalo ga salah" jawab Erick. "adik kelas gua sama Kennard itu"
Percakapan itu berlangsung saat mereka menunggu dipanggil masuk ke dalam lapangan. Mereka berada di tangga samping lapangan, jadi bisa melihat ke arah Reina dan Julian dengan mudah.
"Erick Jonathan" panggil Julian.
"ganteng" jawab Erick spontan.
"najis" balas Julian.
"cewe lu?" tanya Erick saat melihat Reina. Julian hanya mengangkat alisnya menandakan kalau pernyataan Erick itu benar.
"akhirnya punya cewe, buat aing ya?" tanya Erick.
"siaaa"
"becanda goblok, ntar kenalin ke aing"
"hhhhmmm" balas Julian. "sono tanding, aing mo liat sia edan lagi kaya dulu"
"aman, Onta"
Pertandingan mereka kali ini memang dimenangkan oleh mereka dengan skor yang cukup jauh. Sepuluh sampai lima belas menit setelah pertandingan. Julian mendatangi Erick di ruang ganti pemain. Dia bisa masuk ke sana sembarangan karena punya akses khusus.
"Jul" panggil Erick.
"oii, gua mo pamit sama lu, mo balik" jawab Julian
"mana cewe lu?" tanya Erick.
"nyosor aja anjir, gamau ke dalem takut" balas Julian.
"bentar" ujar Erick. "guys gua keluar dulu bentar"
"jangan lupa balik bawa cewe" teriak Yesaya dari dalam ruang ganti.
"aing bawain banci buat sia" jawab Erick.
Julian dan Erick menemui Reina yang ada di luar ruang ganti. Tanpa basa-basi Erick mengulurkan tangannya kepada Reina. "Erick" katanya.
"Reina" jawab Reina menjabat tangan Erick.
"gua mantannya Julian" Reina terkekeh sementara Julian memukul lengan Erick dan menatap Erick dengan sedikit jijik.
"ngga bercanda. Lu di Nusantara juga?" tanya Erick.
"iya sekarang kelas dua belas" jawab Reina.
"kuliah ke mana?" tanya Erick lagi.
"UPH sih udah masuk juga" balas Reina.
"jurusan?" Erick seperti seorang wartawan yang kepo -nya di atas batas rata-rata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain and the Basketboy
RomanceSeperti hujan yang jatuh ke bumi tanpa ketentuan, aku jatuh cinta denganmu tanpa syarat. -RHN- -Jangan lupa tekan bintang untuk melanjutkan imajinasi. -Jangan lupa juga, semua nama dan instansi yang ada dicerita ini hanya sebuah kebingungan author...