Semester dua sudah dimulai. Proyek Reina di semester kedua ini adalah membuat sebuah makanan berbahan dasar kentang yang dikemas dalam bentuk yang tidak biasa.
Satu kelompok berisi empat orang, Reina, Tasya, dan Ivanna dipecah karena permintaan dosen. Tanpa membutuhkan waktu yang lama, mereka bertiga sudah mendapatkan kelompok masing-masing. Reina sudah bersama dengan satu orang laki-laki dan satu orang perempuan.
Ada seorang perempuan lagi yang mau masuk ke kelompok mereka. Dia memang anak yang dianggap aneh oleh teman-teman satu kelas Reina. Dia bisa menggunakan kontak lensa yang berbeda warna kiri dan kanan, menggunakan bedak sampai di tangan, dan banyak hal hal aneh lainnya. Tapi Reina menerima dia masuk ke kelompoknya dan sudah diizinkan juga oleh dua temannya yang lain.
Setiap kelompok punya satu mentor dari angkatan atas mereka. Ya kalian tau Reina pasti meminta Arighi untuk menjadi mentornya dalam proyek kali ini. Tahun lalu, Arighi juga mendapatkan proyek yang sama dengan Reina, jadi sedikit banyak Reina bisa belajar dari Arighi.
Pertemuan kelompok pertama kali dengan si mentor berlangsung dengan lancar dan menghasilkan sebuah wacana pembuatan proyek mereka. Arighi sebagai mentor juga bisa membedakan kapan ia harus bertindak sebagai mentor, kapan sebagai pacar untuk Reina, dan kapan sebagai teman untuk kelompok itu.
Teman-teman satu kelompok Reina sedang pergi membeli makanan sebelum melanjutkan pengerjaan tugas mereka. Hanya tinggal Reina, Arighi, dan Carlen. Iya Carlen, orang orang memanggil dia si aneh.
"woi kesambet tau rasa lu" Arighi mengejutkan Reina yang sedang melamun.
"kampret lu, ngga aku ga lagi ngelamun, aku lagi mikirin"
"aku kan? Ga usah ngomong deh aku juga tau" serobot Arighi sebelum Reina selesai berbicara.
"sok tau ya lu, Saccharomyces cerevisiae"
"si anjir malah pake bahasa biologi, lu mau bikin tuak?"
"anjir lu bilang gua tua? Kampret ya lu emang" Reina memukul lengan Arighi dengan pelan.
"kuping tuh pake yang bener, Lactobacillus bulgaricus" Arighi mengacak-ngacak rambut Reina.
Joy dan Neysa datang sambil membawa makanan ringan yang mereka beli di mini market. Mereka hanya tertawa melihat Arighi dan Reina, sementara Carlen hanya diam dengan muka dingin tanpa senyum sedikitpun.
Mereka menyelesaikan pertemuan pertama mereka dengan menentukan apa yang akan mereka buat dari kentang. Sebenarnya masih ada dua pilihan, antara melanjutkan proyek Arighi atau membuat proyek baru lagi. Tapi itu semua kembali lagi ke hasil musyawarah kelompok mereka.
Pertemuan kedua, kejelasan tentang proyek mereka semakin terlihat. Carlen juga mulai berpartisipasi dalam kegiatan kelompok kali ini. Kali ini tidak ada Arighi, karena Arighi sedang latihan. Tapi mereka berkumpul di kantin kampus sampai Arighi selesai latihan. Hampir semua tim basket UPH ada di kantin kampus, terlihat mereka baru selesai latihan. Mereka duduk tidak terlalu jauh dengan tempat Reina duduk.
Lagi-lagi Joy dan Neysa meninggalkan Reina dan Carlen, mereka membeli makanan berat karena mereka bilang tadi pagi mereka belum sarapan.
"Rein, gua boleh jujur sama lu?" tanya Carlen dengan nada yang dingin.
"boleh kenapa emang?" Reina terlihat kebingungan. Arighi dan kawan kawan sengaja memperhatikan Carlen dari jauh, Arighi membisikan sesuatu pada Winston dan Patrick.
"jadi sebenernya, gua tuh iri sama lu, Rein"
"iri kenapa?" tanya Reina.
"semenjak hari pertama ospek, temen lu langsung banyak, lu bisa langsung deket gitu aja sama kakak tingkat, lu juga bisa deket sama eagles. Apa lagi sekarang lu jadi official the eagles, pacaran sama anak eagles juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain and the Basketboy
RomanceSeperti hujan yang jatuh ke bumi tanpa ketentuan, aku jatuh cinta denganmu tanpa syarat. -RHN- -Jangan lupa tekan bintang untuk melanjutkan imajinasi. -Jangan lupa juga, semua nama dan instansi yang ada dicerita ini hanya sebuah kebingungan author...