33. Bacotan Sampah

286 19 0
                                    

"intinya, aku udah tau kamu dari lama. Tapi baru kenalnya kemarin waktu ospek" mendengar kata-kata Arighi, Reina menggeleng seolah tidak percaya.
"kasarnya, aku udah ngincer kamu dari kamu masih sama Julian. Tapi aku tau diri, soalnya aku ga mungkin bisa misahin kamu sama Julian" lanjut Arighi.

"pantesan ya dulu tuh aku mikir, nih orang siapa kaya gua pernah liat, tapi di mana" balas Reina.

"aku tuh udah jadi stalker setia kamu, ga follow tiap hari mantengin ig kamu" tambah Arighi.

"ih parah sumpah" jawab Reina.

"stalker parah" lanjut Reina.

Patrick memperhatikan Arighi yang sedang berusaha untuk membuat Reina lupa dengan masalah yang kemarin. Paket yang kemarin mereka terima juga sudah dibawa polisi kemarin. Winston mengejutkan Patrick yang sedang fokus dengan Arighi dan Reina. Dan ikut memperhatikan mereka berdua.

"salut gua sama Arighi" ucap Winston.

"sama gua juga" jawan Patrick.

"guys" teriak Reina tiba-tiba.

"kenapa, Rein?" tanya Yesaya.

"karena hari ini hari terakhir kita di Bali, jadi please banget, hari ini kita jalan-jalan ya" jawab Reina.

"lagian kan kalian ke Bali buat main, bukan buat diem di villa gini doang" lanjut Reina.

"ya udah ayo mau ke mana?" tanya Kennard.

"ayo kita muter Bali lagi kaya kemarin" jawab Reina.

"ya udah yu siap siap" timpal Tasya.

Mereka sudah mengganti baju dan bersiap untuk kembali mengelilingi Bali dengan motor motor besar mereka. Kemeja pantai, celana jeans pendek berwarna, ditambah sneakers , dan tas pinggang sudah terlihat menempel di tujuh laki-laki ganteng ini. Sementara tiga perempuan cantik itu memilih untuk menggunakan jumpsuit dengan bentuk dan warna yang berbeda.

"mexicola lagi aja yu?" tanya Reina.

"iya ayoo ke sana aja" Tasya terlihat begitu senang.

"mumpung lagi bagus nih" tambah Ivanna.

"ya udah yu gas" ajak Kennard.

"sore ke kuta ya" ucap Rivaldo.

"wajib" teriak Winston.

"Arighi Melviano Prasetya" panggil Reina.

"Reina Hanami Natawijaya" balas Arighi.

"kenapa seyeng?" lanjut Arighi.

"gapapa seyeng" jawab Reina. Mereka berdua tertawa dan memukul meja.

"dasar pasangan sengklek" timpal Yesaya menuju dapur untuk mengambil minuman dingin.

"sama-sama anak sultan, kelakuan ya gitu, malu-maluin, kadang gila ga ketolong" Yesaya asik berbicara sendiri.

"pusing gua lama-lama" lanjut Yesaya.

"julid aja julid" balas Reina.

"tipikal cowo butuh pasangan tuh kaya elu Yes. Jealous aja liat yang pacaran" tambah Arighi.

Usai pertengkaran kecil dengan Yesaya, mereka memacu motor mereka ke tempat yang mereka tuju. Winston, Joseph dan Yesaya memandu teman-teman mereka supaya bisa cepat sampai ke Motel Mexicola. Melalui jalan-jalan kecil yang hanya masuk satu mobil sedan, jalan pintas tercepat untuk sampai di mexicola.

Setelah sampai di Motel Mexicola, Reina, Ivanna, dan Tasya langsung berfoto. Sementara para laki-laki memesan makanan dan menjaga tempat duduk.

Rain and the BasketboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang