Setelah pertandingan kemarin. Eagles mengikuti keinginan Reina ke tempat makan yang paling ramai di Bandung, tempat street food ternama di Kota Bandung. Sebenarnya bukan street food tapi lebih makanan berat.
"udah terlalu sering menang jadi ga usah dirayain ya" ucap Kak Anjar setelah sampai di tempat makan itu.
"ga usah lah mending uang makannya masukin ke kas" Winston memang suka ngide.
"ocin lu" teriak Danny.
"bodoamat yang penting cuan"
"ude sono cari, pesen, makan, besok pagi-pagi harus balik" Kak Anjar menyuruh mereka untuk mencari makanan. Tiga meja mereka satukan memanjang untuk dua puluh empat orang, empat perempuan dan dua puluh laki-laki. Tingkah laku tanpa urat malu mereka dimulai lagi. Tempat makan itu terasa sangat ramai karena suara tawa mereka. Satu per satu pesanan makanan mereka menghampiri meja tempat mereka berkumpul.
Mereka berada di sana sampai sekitar jam sebelas malam. Canda tawa, senyum senyum manis, tingkah laku gila, semua ada di sana. Reina menginap di hotel bersama Kak Anjar, Tasya, dan Ivanna supaya besok pagi tidak terlambat. Ia berpamitan kepada kedua orang tua dan kakaknya melalui telepon.
ΔΔΔ
Jam lima pagi mereka sudah siap untuk kembali ke Tangerang. Muka-muka ngantuk belum mandi masih terlihat di wajah mereka masih muka bantal. Bantal leher sudah terpasang di leher mereka masing-masing persiapan untuk tidur lagi di bus. Sarapan pagi mereka sudah disiapkan di bus oleh Kak Anjar.
"anak anak ini ada sarapan ayo bangun" teriak Kak Anjar dari bangku paling depan. Sekarang sudah jam enam tiga puluh. Mereka sudah terlihat lebih segar dari pada saat berangkat tadi. Kak Anjar dan Reina membagikan sarapan untuk "anak-anak" mereka.
"asik nasi kuning Bandung" teriak Yefanus saat membuka boks nasi yang diberikan Kak Anjar dan Reina.
"gua punya pantun neh" teriak Arighi.
"makan nasi kuning sambil di pangku"
"cakep" sahut mereka semua.
"good morning kamu sayangku" teriak Arighi sambil menunjuk Reina.
"hiyahiyahiya" teriak mereka semua.
"sa ae lu infused water warteg" balas Erick.
"kobokan dong" jawab Arighi.
"tah nyaho geuningan"
"selamat pagi netizen indonesia yang budiman kesayanganku semuanya muah, selamat hari senin" tulis Reina di akun instagram pribadinya.
Setelah mereka selesai makan, mereka kembali tertidur, banyak posisi dan muka aneh di sana. Reina mengambil telepon genggamnya dan mulai memotret teman-temannya itu. Reina bukan perempuan pendiam yang manis. Reina sedikit rusuh, susah untuk diam, jahil, gila, dan receh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain and the Basketboy
RomanceSeperti hujan yang jatuh ke bumi tanpa ketentuan, aku jatuh cinta denganmu tanpa syarat. -RHN- -Jangan lupa tekan bintang untuk melanjutkan imajinasi. -Jangan lupa juga, semua nama dan instansi yang ada dicerita ini hanya sebuah kebingungan author...