0

439 55 31
                                    

Ia berjalan mengendap-endap di gelapnya koridor lantai enam dengan sesekali menyeka keringat yang membasahi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia berjalan mengendap-endap di gelapnya koridor lantai enam dengan sesekali menyeka keringat yang membasahi. Tak lupa memperbaiki letak kacamata night vision sebuah alat yang wajib digunakan karena lorong yang ia pijak memiliki sistem pengamanan tinggi, sedikit cahaya dan suara berisik bisa mengaktifkan laser pembunuh yang lebih tajam dari pisau jagal.

Sosok itu memasukkan lima digit passcode di samping pintu berbahan baja. Pintu terbuka perlahan tanpa suara derik yang akan memicu keributan. Ia segera masuk sebelum para penjaga menyadari keberadaannya.

Keringat kembali membasahi pakaian serba hitam, ruangan itu sungguh bagaikan brankas raksasa tanpa pendingin ruangan. Tak banyak barang di dalamnya, yang ada hanyalah sebuah meja dan kursi serta sebuah laptop.

Targetnya adalah menyalin seluruh data dari laptop tersebut ke dalam usb, itu hanya akan memakan waktu tiga puluh detik. Namun, waktu adalah suatu hal yang tak bisa diperlambat apalagi dipercepat, bukan?

Ia harus berkerja dengan tepat sesuai perhitungan. Yah, walau terkadang ia pun sedikit mengalami kesulitan.

Jam tangan pintarnya mendadak berbunyi, pertanda sesuatu telah terjadi di luar rencana. Ia mencabut usb itu, kemudian menyimpannya ke dalam kantong celana.

Ia terlambat satu menit, waktu penonaktifan sensor pendeteksi ruangan itu telah berakhir dan kembali aktif dengan otomatis.

Derap langkah menggema, puluhan petugas keamanan bersenjata bersiap memburu. Sosok misterius itu berlari secepat yang ia bisa. Siapa peduli tentang sistem keamanan itu saat ini, lampu-lampu di koridor telah menyala beserta alarm yang memekakkan telinga. Ia harus pergi dari bangunan itu sebelum gila karena suara bising merajalela.

Ia tahu jalan masuknya pasti telah dijaga ketat oleh mereka, jadi satu-satunya cara adalah memecahkan kaca jendela yang menghadap langsung ke tangga darurat di luar bangunan.

"Shit!" Ia nyaris berteriak kesal, menggunakan fisik sebagai senjata adalah salah satu hal yang paling ia benci. Begitu menguras tenaga dan menyakiti fisiknya. Ia tak ahli dalam hal ini.

Ditendangan ketiga, akhirnya ia berhasil memecahkan kaca itu. Ia sedikit bernapas lega tidak menemukan kendala berarti ketika berlari menuruni tangga. Namun, agaknya ada sesuatu yang aneh, tak ada penjaga yang terlihat di sekeliling bangunan, tempat itu begitu sepi, tidak satupun dari mereka yang terlihat berkeliaran.

Sosok misterius itu bergesas masuk ke dalam mobil suv hitam yang di sembunyikan di balik semak-semak. .

Faktanya, melawan kejahatan tak semudah yang sosok misterius itu pikirkan. Lawannya bukanlah amatiran, mereka sangat ahli dan mereka tahu ini akan terjadi.

"Permainan baru saja dimulai, teman," gumam seorang pria sambil tersenyum licik menatap mobil suv itu melaju.

"Permainan baru saja dimulai, teman," gumam seorang pria sambil tersenyum licik menatap mobil suv itu melaju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
REDSMAXX [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang