Part 34

18 3 0
                                    

Pukul sebelas siang, seluruh sandera berhasil dievakuasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul sebelas siang, seluruh sandera berhasil dievakuasi. Tetapi bukan berarti telah ini berakhir. Ada satu orang penting yang tidak dapat ditemukan, ia adalan sang wakil presiden, William Holan. Dibutuhkan strategi matang untuk memeriksa semua lantai. Karena mereka tak tahu di mana anak buah sang mafia Italia disebar.

"Pak, semua masyarakat sipil telah dievakuasi," lapor seorang letnan.

Baru saja, sang pemimpin berbicara. Rentetan tembakan terdengar di sisi kiri dan kanan. Beberapa tentara terluka dan sebagian berlindung di antara mobil yang berserakan di halaman hotel. Genjatan senjata pun terjadi. Keringat dan tetesan darah menjadi satu. Sang pemimpin regu dan bawahannya terdesak, mereka kalah jumlah. "Alpha satu dan tiga kami butuh bantuan!"

"Diterima." Dua helikopter mendekat. Serangan dari senapan mesin melalui udara membuat lawan kewalahan untuk melarikan diri apalagi sekedar bersembunyi. Mayat bergelimpangan, beberapa mobil meledak bersamaan. Menghancurkan tubuh-tubuh itu.

"Sial!" Unit gabungan yang terdiri dari polisi dan tentara tiba tepat waktu. Musuh datang lebih banyak dari sebelumnya. "Bravo tujuh, periksa bagian pelabuhan."

Melihat keadaan anak buahnya yang mengenaskan, Eduardo semakin naik pitam. Wajahnya memerah menahan emosi. Seandainya ia tidak membutuhkan boneka, pria itu akan membunuh William Holan sebagai pelampiasan.

Pintu dibuka secara paksa dari luar, nampak sesosok pemuda yang ia cari-cari datang tak kalah emosi.

Mendadak, Eduardo tertawa bahagia. "Well, luar biasa. Apa kau datang untuk bersenang-senang?"

"Tutup mulutmu, sialan!" Pemuda itu menarik pistol dari balik bajunya. Namun, Eduardo nampal tidak merasa terancam sama sekali.

"Itu bukan mainan."

Tiba-tiba ia menangkap sosok pemuda lain terduduk tak sadarkan diri di dekat seseorang dengan penutup mata hitam.

"Tolong lihat ke belakang, anak jenius." Fiona menjatuhkan pemuda itu dengan mudah.

Catarina berhasil melarikan diri ke lantai enam, sedangkan Marianna terjebak di dalam ruangan cabinet server di lantai tujuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Catarina berhasil melarikan diri ke lantai enam, sedangkan Marianna terjebak di dalam ruangan cabinet server di lantai tujuh. Tujuh peluru terbuang percuma untuk membuka pintu dan di ruangan itu dan tak satupun yang bisa ia gunakan untuk membukanya. Setidaknya ia membutuhkan komputer.

REDSMAXX [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang