Marina yang keluar dengan wajah datarnya. Wanita itu duduk di samping Blaze yang tengah bermain playstation yang membuatnya terjaga hingga waktu pukul dua dini hari dan hanya untuk menuntaskan permainan yang tertunda oleh pekerjaannya.
"Apa ada obat tidur yang tersisa?" tanya Marina sambil memijat keningnya.
Marina hanya tertidur selama dua jam, lalu terbangun dan terjaga hingga pagi.
"Selamat menderita." Pemuda itu melarikan diri setelah melayangkan ejekan.
"Apa yang salah dengan anak itu," gumam Marina bertambah pusing.
Blaze akan melancarkan prank action ke salah satu rumah di area komplek tempat ia tinggal. Rumah mewah itu berlantai dua yang tak lain adalah milik ayahnya sendiri, Sergei Aleksander Maksimoff.
Ia merencanakan aksi itu sejak lama, tetapi tidak kunjung ada waktu karena ia telalu disibukan bermacam pekerjaan di BII. Tujuan terselubung lainnya, ia hendak mengambil beberapa perangkat di rumah itu.
Dengan setelan ala ninja, pemuda itu memanjat pagar rumah setinggi tiga meter dengan mudahnya. Ia hafal semua letak cctv dan rumah itu tak memakai sensor keamanan untuk mendeteksi penyusup, bahkan jejeran kaca jendela besar itu tidak dilapisi kaca anti peluru dan kedap suara.
Blaze mengeluarkan sebatang linggis kecil, panjangnya tiga puluh senti dan hanya sebesar jempol tangannya. Namun, aksinya terhenti ketika seseorang menyibak gorden disusul suara berat seseorang yang tengah marah, nyaris saja ia ketahun jika tidak refleks menunduk untuk bersembunyi. Sebelumnya ia juga melihat siluet beberapa pria di ruang tengah, tetapi ia kira mengira itu tamu biasa ayahnya.
Blaze kembali berdiri dengan perlahan untuk mengintip dan menguping.
"Bagaimana Tuan Maksimoff?" tanya seorang pria bersetelan hitam, posisinya memunggungi jendela. Nampak jelas pria itu tengah mencoba mempengaruhi Feliks Maksimoff, presiden direktur Maksi Corporation sekaligus salah satu pendiri organisasi militer elite khusus wanita di Rusia, Contra. Ah, akrabnya pria itu adalah kakeknya.
Pria berusia enam puluh satu tahun itu tertawa pelan. "Aku lebih suka mempengaruhi seseorang secara psikologis dari pada menggunakan teknologi."
"Omong kosong, Pak Tua," ujar Blaze di dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
REDSMAXX [END]
Action"Roses are violet, you're traitor, i'm a suspect." Kelompok mafia buronan paling diburu 'The Nero' muncul dengan membawa rencana jahat yang terdengar mustahil, tetapi nyata adanya. Bersamaan dengan itu, 'Riot Chamber' perkumpulan kriminal misterius...