Part 40

27 3 3
                                    

Derren Xhapier bersama beberapa petugas interogasi menggelilingi mayat Bennet nan mengenaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Derren Xhapier bersama beberapa petugas interogasi menggelilingi mayat Bennet nan mengenaskan. Bau daging hangus dan anyir bersatu di dalam tempat tertutup khas ruang interogasi. Kejadiannya begitu cepat, ketika salah seorang petugas hendak membawanya ke sel tahanan, sang mantan kepala polisi menjatuhkan diri lalu satu ledakan menghancurkan kepala.

Tak satupun orang yang beranjak dari sana. Bau menusuk menganggu indera pernafasan serta pencernaan.
Dengan menahan rasa jijik, Derren melirik serpihan benda persegi berwarna merah bercampur darah.

Di luar ruangan, Blaze menyaksikan pemandangan itu dari balik kaca. Bennet bukan satu-satunya yang mengalami itu, beberapa jam lalu Fiona serta Mark ditemukan tewas dengan cara yang sama persis. Faktanya, mereka murni bunuh diri. Secara tidak langsung membuktikan jika keduanya orang paling setia di pihak Eduardo.

Sebelum mereka bergabung menjadi kaki-tangan sang mafia. Chip berwarna merah ditanam di belakang leher. Hidup dan mati ada pada Eduardo. Namun, ketika sang pemimpin tiada, pilihan ada pada mereka sendiri. Mati sekarang atau nanti, apa bedanya?
Mungkin begitu yang terlintas di kepala keduanya.

Blaze tak tahu, apa sistem Braindeath versi mematikan itu seperti Braindeath yang berfungsi sebagai alat pengendali pikiran. Tersambung ke satelit ataukah seperti jaringan internet yang saling terhubung?

Dua orang petugas akhirnya keluar, sambil membawa beberapa serpihan benda berwarna merah itu.

"Kami menemukannya di dekat wajah tersangka."

Hal paling mengerikan bagi seorang ahli teknologi adalah ketika teknologi temuannya menjadi perantara pembunuh di tangan orang lain. Alat pengubah suara ciptaan sang ayah berubah menjadi pemicu. Benda itu seperti gigi yang memiliki rongga dan melapis gigi asli sang pengguna, cara pengoperasiannya cukup menggerakan lidah. Tetapi untuk kasus ini, alat itu sudah dimodifikasi.
Di kalangan agen rahasia, ketika mereka ditangkap pihak musuh, sebelum dipaksa mengatakan tujuan dan apa yang tengah mereka rencanakan. Sebuah kapsul sianida terselip di dalam mulut menjadi pilihan terakhir.

"Dia murni bunuh diri dan mungkin orang yang terlibat dengan Eduardo di seluruh dunia juga akan begitu."

Tanggal tigapuluh Desember, Blaze menyerahkan Braindeath yang pernah ia temukan ke pihak Amerika Serikat. Menurutnya semua sudah jelas dan cukup.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
REDSMAXX [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang