Kesalahpahaman dapat mengakibatkan perpecahan satu sama lain. Apalagi Alana Murpy menjadi biang prahara. Sang penebar pesan rahasia anonim, dari FBI ke lain organisasi hingga ke publik. Membuat ketakutan serta huru-hara di tengah-tengah isu politik nan panas.
Kantor walikota kembali dipadati masyarakat yang merasa khawatir, mereka tak bertindak anarkis. Namun, tidak menutup kemungkinan salah satu dari mereka membuat keributan.
Menurut informasi dari Joanna Xhapier, Carl Johanson berada di rumahnya untuk menemui Derren. Mike dan Stuart pun langsung bergegas pergi ke rumah sang. Namun, terlambat. Sosok itu pergi sejak sepuluh menit yang lalu.
"Sudah Ayah bilang, apapun resikonya jangan pernah terlibat!" bentak Derren kepada putri semata wayangnya itu.
Joanna tak terlalu mengerti arah pembicaraan sang ayah turut tersulut, ia tidak menyukai ayahnya yang seperti ini. "Aku melakukannya untuk Ayah, pria itu mengancamku dan aku tidak mempunyai pilihan selain menurutinya."
Derren menghela nafas, mencoba meredakan sedikit lonjakan emosi. "Aku tidak percaya Blaze telah tiada, aku juga tidak yakin putri Antonovich bisa berlama-lama di dalam pengaruh Eduardo. Ingatlah ... jangan pernah ikut mencampuri urusan di luar kemampuanmu."
Mike dan Stuart kompak menodongkan pistol mereka ke arah Derren. Sang ilmuwan tak mengelak ataupun merencanakan melarikan diri. Borgol melingkar di kedua tangannya dengan wajah tertunduk. Merasakan kekecewaan yang teramat kepada dirinya sendiri.
"Aku tahu ini terlambat, tapi kalian harus mempercayai kata-kataku ... wakil presiden akan berkunjung ke hotel Prescott."
Marianna tahu, Blaze seperti hantu yang kadang muncul tiba-tiba dan pergi tanpa mengatakan tujuannya. Namun, di situasi sekarang. Dengan posisi pemuda itu adalah sebagai anggota terpenting di kelompok mereka. Walau perannya bukan menyusup masuk ke dalam hotel, ia sangat dibutuhkan dalam mengintai situasi di luar bangunan.
"Berkhayal tak bagus untuk mental seorang prajurit, Nona Barbarian."
"Aku sedang berkhayal bagaimana caranya mengotori blazer-mu dengan lumpur," cibir Marianna.
KAMU SEDANG MEMBACA
REDSMAXX [END]
Action"Roses are violet, you're traitor, i'm a suspect." Kelompok mafia buronan paling diburu 'The Nero' muncul dengan membawa rencana jahat yang terdengar mustahil, tetapi nyata adanya. Bersamaan dengan itu, 'Riot Chamber' perkumpulan kriminal misterius...