Part 20

18 4 1
                                    

Mereka selalu terlihat bersama bahkan banyak orang mengatakan jika keduanya seperti sepasang anak kembar tak terpisahkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka selalu terlihat bersama bahkan banyak orang mengatakan jika keduanya seperti sepasang anak kembar tak terpisahkan. Terlihat manis hingga mereka tersadar jika kedua anak itu memiliki sifat usil di balik wajahnya nan mempesona.

Setiap tamu atau pelayan melintas, kedua anak itu akan melemparinya dengan bola salju. Tertawa di antara ganasnya musim dingin.

Hingga salah seorang pria tak sengaja menjatuhkan tiga dokumen bertuliskan 'Family' di bagian sampulnya.

"Pencuri!" seru anak laki-laki dan perempuan berusia kurang dari sepuluh tahun itu.

Tak sempat ia mengelak, sebuah bola salju seukuran kepalan tangan orang dewasa mengenai mata. Dengan penglihatannya yang mengabur dan dalam keadaan panik tangannya hanya dapat meraih satu dari tiga dokumen itu dan bergegas berlari.

"Antonio!" teriak seorang remaja perempuan berusia limabelas tahun. "Cho za khuynyu!" umpatnya kemudian.

Sebuah buku melayang mengenai belakang kepala. Sosok yang menjadi tersangka pelemparan buku karangan ilmiah yang memiliki ketebalan tak manusiawi itu adalah sang kakak kedua. Usianya lebih tua satu tahun.

"Seperti biasa, mulutmu itu seperti mobil rongsokan."

Terjadilah perdebatan sengit antar kedua gadis itu.

"Dasar Barbarian!"

"K-kau!"

Sepasang anak yang menjadi penonton setia mereka mulai jengah.
Tanpa kedua gadis itu sadari, mereka memunguti dua berkas yang dijatuhkan oleh Antonio dan membawanya pulang.

Semua orang dewasa tak menyadari, jika salah satu orang kepercayaan mereka membawa kabur sebuah dokumen yang bisa mengantarkan perang dunia ketiga.

Semua orang dewasa tak menyadari, jika salah satu orang kepercayaan mereka membawa kabur sebuah dokumen yang bisa mengantarkan perang dunia ketiga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia tak pernah merasakan kesedihan begitu mendalam, tetapi dalam sekejap hal yang ia benci telah terjadi. Ingin tak mempercayainya, tetapi semua terbukti adanya.

Dalam keadaan hati nan suram, ia terduduk memandangi bentangan garis polisi. Salju kembali turun dan sedikit demi sedikit menutupi bekas kebakaran yang membuat permukaan tanan menghitam. Walau melihat dengan matanya sendiri, bagaimana keadaan lokasi kejadian, tetap saja ia merasa ragu tanpa melihat jasadnya.

REDSMAXX [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang