Part 27

14 4 1
                                    

Strategi jarum jam, begitulah Blaze dan Catarina menyebutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Strategi jarum jam, begitulah Blaze dan Catarina menyebutnya.
Dari informasi yang didapat oleh Marianna, hotel Prescott dipilih menjadi lokasi pertemuan Eduardo dan aliansi, tepat pada tanggal duapuluh lima Desember.

Sekarang tanggal duapuluh Desember, lima hari lagi misi utama akan dimulai. Dan rencana yang telah disusun harus dirampungkan dengan baik.

Di tanggal duapuluh empat pada pukul enam pagi, Catarina masuk sebagai pelanggan hotel. Lalu, di pukul duabelas siang, Marianna berserta Marina menempati kamar duaratus limapuluh enam di lantai lima. Ketiga perempuan dewasa itu akan berbaur dengan tamu hotel lainnya. Kemudian, di tanggal duapuluh lima Desember pada pukul duabelas siang, Blaze, Sofia, Alicia dan Jane tiba di parkiran menggunakan mobil Sand Cat.

"Tunggu dulu, mengapa aku harus berdua dengan makhluk luar angkasa ini?" Marianna menatap sang kakak keduanya dengan malas, setahunya Marina tidak menyukai hal berbau senjata api apalagi bela diri.

"Kau bahkan belum mencobanya, Bibi," sahut Sofia.

Marianna berdecak. "Manis, wanita ini hanya bisa melontarkan sindiran sarkas, melemparkan buku ke kepalaku dan berlagak anggun. Alih-alih menganggkat pistol," pungkasnya.

Alicia mengusap tengkuknya yang merinding, melihat sorot mata tajam Marina tertuju ke arah Marianna yang terkadang agak aneh menurutnya.

Blaze, Jane dan Catarina mengurusi suatu hal di luar. Menyisakan Alicia dan Sofia terjebak di antara peperangan konyol sepasang wanita berstatus kakak-adik itu. Tepatnya, Marianna yang sejak tadi terus berbicara.

"Jangan lupa, siapa yang memintaku datang," ucap Marina.

Marianna terdiam. Ia menyibak rambut sebahunya, lantas beranjak. Mendekat ke arah pintu yang dibiarkan sedikit terbuka. "Ancam aku sesukamu, Nona," gumamnya kesal.

Sajlu lebat, diikuti angin kencang dan suara gemuruh samar terdengar semakin mendekat. Wanita duapuluh empat tahun itu melangkah ke teras sambil memicingkan matanya. Ia melihat Blaze berlari menerjang tumpukan salju dari jarak seratus meter.

"What the fuck!" Suara gemuruh didengar samar lalu semakin jelas. Itu bersumber dari dari sebuah mobil lapis baja hitam.

"Ke ruang bawah tanah---"

"Kau tidak menyamar, Marina ada di dalam," potong Marianna.

Blaze menatap Marianna sekilas, agaknya ia tak lagi peduli dengan penyamarannya. Pemuda itu berlari menuju lantai bawah tanah. Diikuti anggota lain yang terbagi menjadi dua. Marianna dan Marina mengurus Antonio, sedangkan Alicia dan Sofia menunggu di depan pintu menuju terowongan rahasia yang ada di ruangan penyimpanan senjata.

"Bagaimana bisa orang lain tahu tempat ini?" gumam Marianna.

"Jelaskan apa maksud dari semua ini, berapa lama kau tahu dia masih hidup?" Suara Marina sedikit meninggi, tetapi kesan dingin masih sangat terasa di setiap kata yang ia ucapkan.

REDSMAXX [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang