TWELEVE

16.7K 869 24
                                    

Berlatarkan disebuah ruang keluarga, Malvin dikelilingi dengan berbagai macam boneka dan mainan milik adik kecilnya, Sirena.

Malvin tengah fokus dengan televisi didepannya yang sedang menampilkan film action kesukaannya. Tapi tetap sesekali Malvin memperhatikan adiknya, takut-takut bocah yang bahkan belum genap satu tahun itu melakukan hal yang membahayakan.

Dan benar saja, saat Malvin sedang fokus-fokusnya menonton TV, tiba-tiba Sirena menangis kencang. Malvin yang cukup terkejut langsung menghampiri adiknya yang berada tak begitu jauh darinya.

"Astaga, dek bibir kamu berdarah!" Malvin dibuat panik dengan adiknya itu.

Dan setelah Malvin teliti ternyata bibir Sirena berdarah karena disebabkan oleh mainan berbentuk buah nanas yang tengah digenggam bocah itu.

Malvin langsung mencium bibir Sirena dan sedikit menghisap darah yang ada disana.

"Udah ya sayang berhenti nangisnya. Makanya kan abang udah sering bilang jangan suka gigit benda yang keras kaya gini, jadi berdarah kan bibir kamu," ucap Malvin yang entah dimengerti atau tidak oleh adiknya itu.

"Sini bagi abang mainannya." Seakan mengerti dengan apa yang Malvin ucapkan Sirena pun langsung memberikan mainan buah nanas nya ke tangan Malvin.

"Anak pintar," ucap Malvin seraya mengusap puncak kepala Sirena.

Malvin pun beranjak dan berjalan ke dapur untuk membuang mainan itu ke tempat sampah.

"Eh bang Vin, kenapa kok ade nya nangis?" tanya Nila yang sedang memasak untuk makan malam.

"Yang beli mainan ini bunda?" tanya Malvin tanpa menghiraukan pertanyaan Nila sebelumnya.

"Iya, emangnya kenapa bang?" tanya Nila lagi.

Malvin menghela nafas,
"Bukannya aku udah pernah bilang ya ke bunda, jangan beliin Rena mainan yang teksturnya keras terus kasar kaya gini, kan bunda juga tau Rena suka gigit-gigit barang apa aja yang dia pegang," ucap Malvin sambil terus mengusap punggung Sirena agar bocah itu bisa tenang.

"Iya maafin bunda ya, bang. Soalnya waktu itu Rena nangis-nangis minta dibeliin mainan itu," jawab Nila lembut.

Malvin hanya diam saja, lalu langsung membuang mainan itu ke tempat sampah kemudian kembali lagi ke ruang keluarga.

Nila tersenyum memaklumi sifat protektif Malvin jika sudah menyangkut pada adiknya itu, Nila paham betul bagaimana sayangnya Malvin pada Sirena.

Malvin duduk di sofa sambil terus mendekap tubuh mungil Sirena.

"Maafin abang ya Rena, abang udah lalai jagain kamu sampe kamu luka kaya gini," ucap Malvin dengan sedikit nada penyesalan, lalu ia mengecup kening Sirena cukup lama.

Line!
Line!
Line!

Suara notifikasi itu mengalihkan Malvin dari Sirena, ia meraih ponselnya yang berada diatas meja kecil disebelah sofa.

Caramelll has been added you as a friend

Caramelll
vinnnn addback gue yaa!

CaramelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang