FORTY SIX

10.4K 463 8
                                    

Flashback on

Seorang gadis kecil berumur 8 tahun tengah berjalan-jalan sendirian disekitaran komplek rumahnya sambil membawa sebungkus coklat batangan ditangan kanannya.

Caramel kecil nampak manis dengan baju berwarna merah jambu dipadukan dengan rok berwarna putih selutut serta rambutnya yang dikepang menjadi dua bagian yang semakin menambah kesan imut pada dirinya.

Langkah Caramel seketika terhenti ketika ia mendengar suara pukulan lalu disusul dengan suara tangisan serta jeritan meminta ampun dari salah satu rumah yang ada disana. Caramel melangkah perlahan ke salah satu rumah besar bercat putih yang ia yakini sebagai tempat sumber suara.

Dari sela-sela pagar tinggi berwarna hitam yang menutupi depan rumah itu Caramel dapat melihat seorang anak laki-laki yang sedang dipukuli oleh dua orang dewasa yang Caramel yakini merupakan orangtua dari anak tersebut.

"Kamu itu anak yang bodoh, anak seperti kamu tidak seharusnya lahir ke dunia ini, mama sangat menyesal sudah melahirkan anak yang hanya bisa bikin malu orangtua seperti kamu!" bentak seorang wanita paruh baya.

"Ma-maafin Deran ma.."

"Maaf maaf, hanya itu yang bisa kamu ucapkan. Apa dengan maaf kamu bisa mengubah semua nilai merah yang ada di rapot kamu, Deran?!" Satu pukulan kencang dari papa nya kembali mengenai tangan anak itu membuat Caramel yang menyaksikan kejadian itu meringis.

Anak itu terus menangis sambil mengusap-usap tangannya yang tampak merah akibat pukulan dari papa nya.

"Ampun pa.. U-udah.. Jangan pu-pukul Deran la-lagi pa.. Sakit.."

"Kamu pantas mendapatkan itu karena sudah membuat mama dan papa kecewa!"

"Udah ayo pa kita masuk aja, biarin aja dia diluar sini." Akhirnya kedua orang dewasa itu berlalu masuk kedalam rumah meninggalkan anak laki-lakinya yang hanya bisa terduduk lemas dilantai dengan air mata yang terus mengalir.

Tak terasa air mata Caramel ikut menetes karena menyaksikan kejadian tersebut. Entah mengapa hatinya ikut merasakan sakit yang dirasakan oleh anak itu.

Jari mungil Caramel bergerak mengetuk pagar itu hingga membuat anak laki-laki yang berada didalam sana menoleh kearahnya.

CaramelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang