FIFTY SEVEN

10.4K 486 10
                                    

Keesokan harinya Malvin memutuskan untuk bolos sekolah lagi karena ia berniat untuk menemani Caramel di rumah sakit. Persetan dengan absen serta nilai, yang terpenting untuk saat ini adalah ia bisa menghabiskan waktu lebih banyak bersama Caramel.

Saat ini jam baru menunjukkan pukul 06.20 pagi tapi Malvin sudah sampai di rumah sakit. Ia berjalan di koridor menuju ruang rawat Caramel sambil menenteng kantung plastik berisi buah serta bermacam-macam makanan ringan kesukaan Caramel. Begitu Malvin membuka pintu ruang rawat Caramel pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah Caramel yang sedang memakan sarapannya ditemani oleh Arthur dan Galang yang sudah rapih dengan seragam sekolahnya.

Saat Malvin melangkah masuk, perhatian ketiganya pun langsung teralihkan padanya.

"Loh Malvin nggak sekolah?" tanya Caramel sambil melemparkan tatapan bingung pada Malvin. Dan Arthur hanya tersenyum tipis kearah Malvin, sedangkan Galang langsung mengalihkan pandangannya kearah lain.

Malvin tersenyum.
"Enggak."

"Kenapa?" tanya Caramel sambil terus memperhatikan pergerakan Malvin.

"Karena gue mau disini sama lo," jawab Malvin seraya meletakkan bawaannya diatas nakas sebelah tempat tidur.

"Halah modus aja lo," sinis Galang.

"Niat gue kesini cuma buat nemenin Caramel, nggak lebih," ucap Malvin yang sama sekali tidak Galang anggap.

"Yakin Ra, lo nggak mau gue temenin?" tanya Galang sambil menatap Caramel sendu.

"Iya, nggak usah Lang. Lo harus selalu masuk sekolah, kan lo udah mau ujian," ucap Caramel.

"Ya udah, nanti kalo ada apa-apa langsung kabarin gue ya."

"Siap bos!"

Galang tersenyum lalu mengecup kening Caramel.
"Gue sekolah dulu ya."

Caramel menjawabnya dengan anggukan kepala.

"Gue juga berangkat dulu ya, Ra. Lo baik-baik disini, jangan susah kalo disuruh makan atau minum obat sama suster," ucap Arthur.

Caramel tersenyum.
"Iya Arthur.."

Arthur mengacak puncak kepala Caramel.
"My good little queen."

Galang berdehem membuat Arthur langsung tersadar akan apa yang ia lakukan.

"Masih ada gue disini bang, jangan alusin ade gue mulu," celetuk Galang sedangkan Arthur hanya tertawa kecil.

Malvin diam-diam menatap Arthur tak suka. Ia tak suka akan perlakuan manis yang Arthur lakukan secara terang-terangan pada Caramel.

"Udah sana berangkat, nanti kalian telat loh," ucap Caramel, Galang dan Arthur serempak menganggukkan kepalanya lalu berjalan keluar meninggalkan ruangan itu.

Malvin masih terus saja memandangi pintu ruangan yang sudah kembali tertutup dengan wajah kesal. Entah mengapa ia merasa tak suka akan kedekatan Arthur dan Caramel.

"Gue nggak suka liat lo deket sama cowok lain," gumam Malvin yang untungnya tak bisa didengar jelas oleh Caramel.

"Hah?" tanya Caramel yang spontan membuat Malvin langsung menatap Caramel dengan sedikit gelagapan.

"A-ahh.. Gapapa."

Malvin beralih mengambil jeruk dari dalam plastik yang ia bawa tadi.

"Mau jeruk?" tanya Malvin, Caramel menganggukkan kepalanya.

"Sebentar, gue kupasin dulu." Malvin pun mengupas jeruk itu dan setelah selesai memisahkan buah itu dari kulitnya, Malvin pun langsung memberikannya pada Caramel.

CaramelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang