"Vin, mamih ngajakin makan tuh," ucap seorang gadis berperawakan tinggi yang tampak manis dengan piyama nya yang berwarna biru tua bergambarkan bulan dan bintang.
Malvin yang sedang duduk di bangku teras itupun menoleh kearah Audy yang berdiri tak jauh darinya.
"Duluan aja deh, gue belum pengen makan," ucap Malvin.
Audy menggelengkan kepalanya kencang.
"Nggak mau, lo harus ikut makan juga. Lo kan dari tadi belum makan, Vin.""Tap-"
"MAMIH, MALVIN NYA NGGAK MAU MAKAN.." teriakan Audy berhasil memotong ucapan Malvin sekaligus berhasil membuat laki-laki itu langsung beranjak dari duduknya dan berjalan masuk ke ruang makan dengan pergelangan tangan Audy yang berada di genggamannya.
"Kenapa sih nak teriak-teriak?" tanya Mika begitu melihat Audy dan Malvin datang beriringan.
"Masa Malvin nggak mau makan mih," adu Audy pada mamih nya.
Mendengar ucapan Audy, Malvin langsung menggelengkan kepalanya.
"Enggak kok, aku mau makan," elak Malvin."Bohong!" balas Audy.
"Ini gue mau makan, Dy," ucap Malvin.
"Tapi tadi katanya lo nggak mau makan kan?"
Mika menatap kedua remaja itu bergantian.
"Ini dua abg nya mamih mau makan aja kenapa pake ribut segala sih?"Audy hanya nyengir saja, sedangkan Malvin kembali memasang wajah datarnya.
"Ya udah ayo kita makan dulu," ajak Mika.
"Papih lembur mih?" tanya Audy disela-sela makan.
"Iya nak, katanya ada kerjaan yang belum selesai," jawab Mika, Audy hanya menganggukkan kepalanya saja.
Saat Malvin hendak menyuap makanannya, tiba-tiba ponsel nya yang berada didalam saku celana nya bergetar menandakan ada sebuah panggilan masuk.
Malvin pun merogoh ponsel itu lalu melihat nama pemanggil yang tertera dilayar ponsel nya.
Galang is calling ...
Malvin sedikit berjalan menjauh dari Audy dan Mika.
"Iya, kenapa?"
"Tolongin gue Vin, tolong cari Cara. Cara marah dan dia cabut dari rumah, sumpah gue bener-bener nggak bisa nyari dia sendiri, gue punya banyak banget tugas dan deadline nya Senin. Gue mohon tol-"
Rasanya Malvin sudah tidak membutuhkan kalimat dari Galang lagi, ia langsung mematikan sambungan teleponnya dan bergegas untuk mencari gadis yang suka bertindak semaunya itu.
"Dy, mih, maaf ya aku ada urusan mendadak yang nggak bisa aku tunda. Aku pergi dulu ya," ucap Malvin terburu-buru seraya mencium punggung tangan Mika.
"Bye Dy." Malvin mengacak puncak kepala Audy singkat lalu langsung berlari keluar rumah tanpa menunggu sahutan dari Audy ataupun Mika.
∆∆∆
Untuk kedua kalinya Caramel membuat Malvin harus memacu motor nya tanpa arah dan tujuan yang jelas. Malvin dibuat untuk terus berpikir dimana tempat yang sekiranya bisa dijadikan tempat pelarian gadis itu ditengah malam seperti ini.
Tiba-tiba sebuah tempat terlintas dipikiran Malvin, kelab, entah mengapa Malvin yakin Caramel kini sedang berada disana.
Malvin menepikan motor nya lalu mengeluarkan ponsel nya dari dalam saku untuk menelpon seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caramel
Teen Fiction[ T A M A T ] "Punya mulut dijaga!" desis Caramel. "Ngapain gue jaga mulut gue buat orang yang kasar dan nggak tau sopan santun kaya lo!" balas Malvin ketus. Caramel mengangkat sebelah alisnya lalu berjalan mendekat kearah Malvin hingga jarak dianta...