FIFTY FOUR

11.9K 520 62
                                    

Sudah sekitar lima menit yang lalu Audy berdiri diluar gerbang SMA Nusa Bangsa dengan wajah kusut. Sekarang jam baru menunjukkan pukul 14:55, yang berarti Audy harus menunggu selama lima menit lagi sampai bel sekolah itu berbunyi dan membubarkan para murid di dalamnya.

Untuk kesekian kalinya Audy berdecak kesal, kenapa disaat seperti ini waktu selalu terasa berjalan sangat lama?

Saat Audy sedang menunggu, tiba-tiba seorang satpam berjalan dari dalam gerbang menghampirinya dengan wajah curiga. Wajar saja satpam itu curiga karena Audy yang berpakaian sangat tidak cocok dengan lingkungan sekolah.

Gadis itu memakai hotpants sepangkal paha, dan tanktop yang sangat ketat dibalut dengan kemeja putih kebesaran yang sengaja ia tidak kancingi.

"Maaf, adek cari siapa?" tanya satpam tersebut sambil terus memperhatikan penampilan Audy.

Audy menoleh dengan wajah jutek.
"Temen."

Satpam itu tidak menyahut lagi, dan hanya berdiri di tempatnya sambil terus mengawasi Audy. Ia hanya berjaga-jaga takut kalau gadis asing itu berbuat onar ditempat ia bekerja.

Audy menghembuskan napasnya kasar, ia mencoba mengabaikan satpam yang terus memandanginya itu.

Dan tidak lama kemudian bel sekolah itupun berbunyi. Murid murid mulai berhamburan keluar sekolah. Tak sedikit laki-laki yang memandang nafsu kearah Audy, bahkan banyak juga yang menggodanya dengan gombalan gombalan yang membuat jijik.

Audy tidak mempedulikan itu, ia hanya fokus mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang menjadi alasan utamanya bolos sekolah dan datang kesini.

Saat Audy tengah fokus memperhatikan setiap orang yang lewat, sebuah motor sport berhenti didepannya. Audy memandang cowok itu heran.

"Lo Audy kan?" tanya nya.

Audy tidak menjawab karena sibuk mengenali nya. Sampai akhirnya cowok itupun melepas helm yang menutupi seluruh wajahnya.

"Gue Arvin temennya Malvin," ucap Arvin setelah ia melepas helm full face nya.

Audy melebarkan matanya.
"Ah ya! Kalo lo temennya Malvin pasti lo kenal juga sama Dony kan?"

Arvin menganggukkan kepalanya.

"Terus Dony nya mana?" tanya Audy lagi.

"Nggak masuk," jawab Arvin seadanya.

"Shit!" umpat Audy. Lalu ia langsung berbalik hendak kembali pulang ke rumahnya.

"Eh tunggu bentar," tahan Arvin, Audy pun menoleh.

"Temenin gue makan bentar yuk. Tenang aja gue traktir, sekalian nanti lo gue anter pulang."

Audy menatap Arvin sebentar, ia sedikit ragu untuk menerima ajakan itu. Tapi sesaat kemudian ia malah menganggukkan kepalanya.

∆∆∆

Caramel menghembuskan napasnya kasar, ia sangat merasa bosan saat ini. Sudah beberapa hari kerjaannya hanya berguling-guling di kasur, tidak ada satu kegiatan pun yang bisa menghilangkan rasa bosannya.

Akhirnya Caramel memutuskan untuk beranjak ke kamar Galang.

Caramel mengetuk pintu kamar Galang. Ketika terdengar sahutan dari dalam kamar tersebut barulah ia membuka pintunya dan melangkah masuk.

"Eh Caramel, tumben banget lo ngetuk pintu dulu? Gue sempet mikir tadi yang ngetuk itu bibi, kalo nggak papa," ucap Galang. Caramel hanya menimpalinya dengan senyuman.

CaramelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang