SIXTY FIVE

18.8K 710 209
                                    

sayang2 ku klo ada yang punya lagu Keyshia Cole yang judulnya love, boleh banget tu didengerin lagu nya sambil baca part ini hehe.

happy reading!



Malvin berlari kearah ruang IGD diikuti dengan Arvin dan Arthur dibelakangnya, begitu ia sampai disana ternyata sudah ada Galang dan Surya yang sedang menunggu didepan ruangan dengan wajah sedih.

"Lang Caramel gimana Lang?!" Tanya Malvin yang sangat panik.

"Caramel udah selesai ditangani sama dokter, tapi sampe sekarang dia masih belum sadar," jawab Galang dengan suara yang lemah.

Malvin menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Gue harus ketemu Caramel sekarang." Tanpa meminta persetujuan dari siapapun Malvin langsung melesat masuk kedalam ruang IGD.

Malvin merasa semua tenaganya menghilang begitu ia melihat gadis yang sangat ia rindukan kini tengah terbujur lemas dengan alat bantu pernapasan serta selang infus yang selalu setia melekat ditubuhnya. Malvin berjalan menghampiri Caramel dengan langkah yang sangat lemas.

Bagaimana bisa Malvin baik-baik saja saat melihat keadaan Caramel sekarang yang sangat berubah drastis. Tubuh gadis itu menjadi sangat kurus seperti seorang yang tidak pernah makan selama bertahun-tahun dan rambut indah gadis itu pun sudah tidak lagi menghiasi kepalanya.

Malvin menelan air liurnya susah payah, kemudian ia menggenggam sebelah tangan Caramel dan diciumnya punggung tangan itu cukup lama dengan mata yang terpejam.

"Ra ini gue Malvin. Lo bilang lo kangen kan sama gue, makanya gue langsung cepet-cepet dateng kesini cuma buat lo. Tolong bangun ya Ra, gue juga kangen banget sama lo.." Lirih Malvin.

"Gue sayang sama lo Ra, gue mau lo bertahan.. Lo harus tetep kuat buat gue ya.."

Malvin membuka matanya kembali.
"Lo mau gue peluk kan Ra? Lo mau gue usap-usap? Lo mau gue cium? Boleh, lo boleh mendapatkan semua itu, lo boleh mendapatkan apapun yang lo mau, asal lo harus sadar dan janji buat tetep bertahan sama gue.. Gue mohon sadar Ra..."

Malvin benar-benar merasa tak kuat ia pun kembali memejamkan matanya sambil menggesek-gesekkan punggung tangan Caramel ke pipinya.

"Kalo emang lo bener-bener sayang sama gue lo harus buktiin sekarang Ra, lo harus sadar dan bilang kalo lo sayang sama gue."

Air mata yang sedari tadi sudah Malvin tahan mati-matian akhirnya lolos juga menetes mengenai pergelangan tangan Caramel.

"Lo bilang lo nggak mau liat gue sedih, tapi kenapa sekarang lo malah bikin gue nangis?"

Malvin menundukkan wajahnya dalam air matanya kini berhasil membasahi kedua pipinya. Tangan Caramel masih terus ia genggam dengan erat.

"Vin.."

Malvin seketika mendongakan wajahnya dan menatap Caramel yang sudah tersadar dan tengah menatapnya dengan mata yang sangat sayu.

"Nggak boleh nangis..." Ucap Caramel dengan suara yang parau dan sangat lemah, tangannya bergerak perlahan menghapus air mata Malvin yang terus mengalir.

Tak dapat dipungkiri Malvin sangat bahagia mengetahui Caramel sudah kembali sadar. Ia tersenyum walau matanya masih terus mengeluarkan air.

Malvin menggenggam tangan Caramel yang tengah mengelap air matanya itu.
"Gue kangen sama lo Ra. Banget.."

Caramel tampak susah payah mengukir senyumnya.
"Gue juga."

"Yaudah makanya lo harus semangat buat sembuh ya. Biar kita bisa sama-sama terus. Tolong jangan pernah berpikir buat nyerah Ra. Gue disini selalu ada buat lo."

CaramelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang