AUFK-1

26.9K 684 17
                                    

"Bahagia itu mudah, hanya terkadang kita saja yang membuat semuanya terlihat seperti menyedihkan."

-Ana Uhibbuka Fillah Komandan-

****

"Kayanya enak deh bisa punya cowo tentara. Udah ganteng, gagah, cool, keren. Ahhh pokonya idaman banget deh." Ujar Zel entah pada siapa.

Di atas awan
Ku nikmati dua sisi
Indah terbang terlalu tinggi
Takut jatuh terlalu jauh

Semakin tinggi
Semakin jauh ku melihat
Apah engkau genggap erat
Tarik aku lebih dekat

"Ih napa sih ni lagu kaya yang nyindir gue banget, gak tau apa lagi ngayal jadi istrinya tentara." Ujar Zel kesal. "Zel.... Zel...." Teriak seseorang dari lantai bawah yang membuat Zel menjadi semakin kesal.

"Ihhhh, apa lagi sih. Tadi lagu sekarang mamah, maunya apa sih. Gak bisa apa liat gue bahagia dikit dengan hayalan gue." Gerutu Zel sambil memposisikan badannya untuk berdiri. "Ya bentar." Zel pun pergi ke bawah dengan mood yang sudah sangat hancur.

"Apaan sih ma..." Belum selesai bicara Zel sudah melongo melihat siapa yang ada di hadapannya sekarang. "Kak Fari. Kapan kakak dateng? Zel kangen banget sama kakak. Kakak kok gak bilang-bilang mau pulang." Ujar Zel sambil memeluk Fari dengan sangat erat.

Fari hanya menggelengkan kepala dengan sikap yang baru saja di perlihatkan oleh Zel. "Katanya gak bakal kangen sama gue, tapi kok tadi gue denger kata kangen banget yah dari mulut lo." Ujar Fari mengejek.

Zel pun melepaskan pelukannya sambil memajukan bibirnya. "Kakak mah gak bisa di ajak romantis, adikmu ini lagi kangen tau sama kakaknya, eh kakak malah ngungkit masalah itu. Yaudah deh Zel gak jadi kangen sama kakak, Zel mau ke kamar lagi aja." Ujar Zel beranjak menuju kamarnya lagi.

Seketika Fari memeluk tubuh Zel dari belakang membuat Zel tersenyum kemenangan. "Adik gue sekarang jadi baperan ah, gak seru." Ujar Fari masih setia dengan pelukannya. Zel pun memutar badannya menghadap kepada Fari. "Siapa yang baperan? Zel gak baperan kok." Ujar Zel mengelak.

"Lah siapa yang bilang lo baperan, gue tadi bilang adik gue sekarang jadi baperan, bukan lo sekarang jadi baperan." Ujar Fari lalu pergi meninggalkan Zel menuju kamarnya.

"Ihhh, KAKAK!!!" Teriak Zel membuat Tiara ikut berteriak dari arah dapur. "Zeline, kamu jangan teriak-teriak."

"Lah itu mamah teriak." Ujar Zel balik lalu berlari menuju kamarnya sebelum Tiara muncul dan mulai mengomelinya.

Tok.... tok.... tok....

"Masuk." Ujar Fari dari dalam kamar. Zel pun masuk ke dalam kamar Fari dan langsung duduk di atas ranjang.

"Kakak." Panggil Zel. "Hmm." Deham Fari membuat Zel kesal. "KAKAK!!!" Panggil Zel lagi sambil berteriak.

Fari pun melihat ke arah Zel dengan sorot mata tajamnya. "Apaan sih lo ganggu gue aja. Sana keluar gue cape mau bogan." Usir Fari dengan nada yang tak kalah tinggi.

Zel pun hanya memutar bola matanya malas. Bogan, bogan. Bonyok iya. Batin Zel. "Kak jalan-jalan yuk, Zel bosen nih di rumah. Emangnya kakak gak kangen apa jalan-jalan sama Zel." Ujar Zel.

"Nggak." Jawab Fari singkat. "Jahat lo kak ke adik lo sendiri." Ujar Zel kesal.

"Siapa yang jahat, gue gak ngebunuh lo kan. Oh ya, gak usah sok gaul deh ngomong pake 'gue-lo' masih bocil juga."

"Apa?!" Teriak Zel geram. Ia pun mengambil bantal lalu memukuli Fari dengan bantal tersebut.

"Eh lo apaan sih mukul-mukul gue. Lo gak kesurupan kan Zel?" Ujar Fari sambil menahan pukulan-pukulan dari Zel. "Gue emang kesurupan. Gue kesurupan setan bebek." Ujar Zel sangat kesal.

"Lo harus di ruqiah." Ujar Fari sambil mengambil Al-Qur'an yang berada di nakas sebelah kasur.

Fari pun mulai membacakan surah An-Nas membuat Zel malah semakin kesal. "Ih lo apaan sih kak, gue gak kesambet setan kali." Ujar Zeline berhenti memukuli Fari.

"Lah buktinya setan yang di dalem lo udah pergi, makannya lo gak mukulin gue lagi." Ujar Fari. "Kakak!" Teriak Zel kembali kesal.

"Iya, iya, kita jalan-jalan tapi gue mandi dulu. Jadi sekarang lo keluar dari kamar gue sana." Usir Fari. Senyuman pun terukir di wajah Zel. "Okey 30 menit, gue mau dandan dulu." Ujar Zel lalu pergi ke kamarnya.

10 menit juga gue sih jadi. Batin Fari.

****

Revisi, 10.09.2019

Ana Uhibbuka Fillah Komandan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang