"Pertemuan dan perpisahan adalah hal yang pasti akan terjadi pada setiap orang."
-Ana Uhibbuka Fillah Komandan-
****
"Hafizah?" "Yusuf?"
"Kenapa kamu ada disini?" Tanya Yusuf. "Aku sekarang kerja di sini. Kamu sendiri ngapain di sini?" Tanya Hafizah balik.
"Zel-"
"Oh jadi yang di dalem Zel, Zeline kan. Maaf ya aku agak-agak lupa sama wajah dia, ya lumayan cuma pernah ketemu beberapa kali terus nggak ketemu lagi deh."
"Gimana keadaan Zel Zah?" Tanya Yusuf. "Kamu nggak usah khawatir, Zel cuma kecapean, apa lagi sekarang cuacanya nggak menentu." Ujar Hafizah membuat Yusuf mulai tenang dengan keadaan Zel.
"Boleh aku masuk?" Hafizah pun mengangguk memperbolehkan Yusuf masuk.
****
"Jadi kamu pindah ke sini buat nemenin Dea?" Hafizah pun kembali mengangguk. "Ya, abi sama umma khawatir kalau Dea tinggal di kota sendirian. Ya walaupun memang dia udah tinggal di kota dari delapan tahun yang lalu tapi tetep aja itu nggak aman buat dia, apa lagi sekarang dia nggak tinggal di asrama kaya dulu." Ujar Hafizah.
Sekrang Yusuf lah yang mengangguk tanda mengerti. "Yaudah kalau gitu, aku harus lanjut kerja. Assalamualaikum." Pamit Hafizah. "Waalaukumsalam."
Yusuf masih setia duduk di kursi kantin rumah sakit sambil menunggu Ulfa selesai memesan makanannya sedangkan Zel berada di ruangannya bersama Fatimah.
"Ayah ayo ke bunda, Ulfa udah selesai jajannya kok." Ajak Ulfa sambil membuah satu botol minuman dan satu kebab kesukaannya. "Ayo."
Yusuf pun bangkit dari duduknya lalu mengikuti Ulfa dari arah belakang kembali menuju ruangan Zel.
****
"Makasih ya kak udah jagain Zel seharian ini."
"Nggak usah berterima kasih, itu kan tugasnya kakak sebagai kakak. Kalau gitu kakak pulang dulu ya, kesian mamah di rumah sendirian."
Yusuf pun mengantarkan Fatimah hingga depan rumah lalu kembali masuk kedalam menuju kamarnya. "Kak." Panggil Zel.
"Ya? Kamu mau apa?" Tanya Yusuf mendekati Zel yang sedang terduduk di atas kasur. "Ulfa udah tidur?" Yusuf pun mengangguk karena Ulfa memang sudah tidur dari satu jam yang lalu.
"Memangnya kenapa?" Tanya Yusuf lagi. "Gapapa kok kak, Zel cuma khawatir aja sama Ulfa karena seharian ini Zel nggak ngurus Ulfa sama sekali. Malah Zel yang di urusin sama kakak, sama kak Fatimah, bikin repot kalian." Yusuf pun terduduk disisi Zel lalu menggenggam tangan Zel.
"Kamu nggak ngerepotin kok. Malah aku seneng karena bisa seharian ngerawat kamu sama Ulfa. Ya walau jarang banget, tapi setidaknya masih bisa bareng sama kedua bidadari aku." Ujar Yusuf lalu mencium punggung tangan Zel.
"Udah sekarang mending kamu tidur biar besok seger lagi badannya." Zel pun mengangguk lalu membaringkan tubuhnya sedangkan Yusuf masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badannya.
****
"Kamu dari mana aja?" Tanya Hafizah saat Dea baru sampai di rumah di jam yang sudah menunjukan pukul sebelas kurang sepuluh menit. "Jalanan macet kak." Ujar Dea malas.
"Kenapa nggak telpon kakak kalau pulangnya telat?" Tanya Hafizah lagi. "Hp Dea low, jadi nggak bisa kabarin kakak. Udah ya kak Dea cape banget mau istirahat."
Dea pun pergi begitu saja menuju kamarnya mengacuhkan Hafizah. "Astagfirullah, kok kamu jadi berubah gini sih De?" Gumam Hafizah mengingat kembali perubahan sikap Dea semenjak Dea mulai bersekolah di Bandung, lebih tepatnya delapan tahun yang lalu.
Hafizah pun kembali menuju kamarnya membereskan pekerjaannya sedangkan Dea sudah terlelap dalam tidurnya.
****
Revisi, 23.09.2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah Komandan [SELESAI]
Teen FictionZeline. Itulah nama gadis yang memiliki mimpi memiliki pasangan seorang tentara. Saat mimpinya telah terwujud ia malah harus kehilangan orang yang sangat ia cintai. Masalah pun mulai bermunculan semenjak ia menikah dengan Yusuf. Apa yang harus ia la...