"Cinta itu saling memberi kebahagiaan, bukan menuntut kebahagiaan."
-Ana Uhibbuka Fillah Komandan-
****
Hari wisuda pun akhirnya datang. Zel dan seluruh keluarganya pun telah siap untuk menghadiri hari penting tersebut.
Sekarang Zel masih berada di dalam kamar Fari yang sudah selama satu minggu ini ia tempati. Ia memandangi fotonya dan Fari lekat. "Kak, sekarang Zel mau wisuda. Kakak senengkan. Tapi sayang ya kak, kakak nggak bisa hadir di hari spesial Zel. Tapi Zel yakin kok kakak pasti bakalan bangga kalau liat Zel sekarang. Zel udah nepatin janji Zel ke kakak. Jadi pasti kakak seneng. Zel kangen sama kakak." Ujar Zel mengakhiri lalu mencium foto tersebut.
"Zel, kamu udah siapkan. Cepetan, takut kejebak macet." Teriak Tiara dari bawah.
"Iya mah, sebentar." Zel pun menyimpan kembali figura tersebut lalu mengambil tasnya beranjak menuju ke bawah.
"Udah siap." Zel pun mengangguk. "Ya udah ayo pergi."
Mereka pun menaiki mobil. Zel, Indri, Tiara, Denis serta Afran menaiki mobil yang di kendarai oleh Denis. Sedangkan Indah, Revano, Fatimah dan Adibah menaiki mobil Fatimah yang dikendarai oleh Revano.
****
Suasana di kampus sudah sangat ramai dengan orang-orang yang mulai berdatangan juga para penjual bunga dan fotografer dadakan.
"Zel!" Panggil dua orang wanita yang tak kalah cantik dengan Zel.
Zel tersenyum melihat kedua sahabatnya itu. "Citra, Nur." Teriak Zel sambil memeluk mereka.
"Akhirnya kita lulus juga ya." Ujar Nur sangat senang.
"Iya, akhirnya nggak ada lagi tugas." Saut Citra ikut senang. Sedangkan Zel hanya mengangguk menyetujui ucapan kedua sahabatnya.
"Oh ya Zel, kak Yusuf nggak dateng?" Tanya Citra saat sadar tidak ada Yusuf diantara keluarga Zel yang hadir.
Masih setia dengan senyumannya, Zel menggelengkan kepalannya pelan. "Nggak, dia belum selesai tugas." Ujar Zel pelan.
Nur dan Citra hanya ber o ria lalu mengajak Zel untuk berfoto-foto.
Saat sedang asik berfoto ada tangan kekar menutupi mata Zel dari arah belakang. Penasaran siapa yang melakukannya Zel pun membalikan badannya. "Kak Yusuf?!" Ujar Zel taj percaya. Ia pun langsung memeluk tubuh Yusuf erat. Yusuf pun ikut memeluknya erat melepar rasa rindu yang sudah ditahan selama kurang lebih 3 bulan.
Zel pun melepaskan pelukannya dari Yusuf dengan air mata yang sudah berlinang. "Katanya nggak bisa dateng. Kok sekarang bisa sih?" Tanya Zel marah dicampur rasa bahagia.
Yusuf hanya tekekeh garing mendengar pertanyaan Zel. "Aku sengaja nggak ngasih tau kamu. Mau ngasih kejutan. Ini juga baru banget dateng kok." Jelas Yusuf.
Mendengar penjelasan dari Yusuf, Zel pun memeluk Yusuf kembali.
"Aduh, kayanya kita jadi nyamuk deh. Pergi aja yuk." Ujar Nur menyindir. "Iya, ayo." Saut Citra. Mereka pun meninggalkan Zel dan Yusuf untuk melepaskan rasa rindu mereka.
"Udah dong, jangan nangis, nanti jelek loh." Zel pun menyusut air matanya. "Kakak apaan sih." Ujar Zel lalu terkekeh.
"Oh ya, ini buat kamu." Yusuf pun mengambil bunga yang sempat ia simpan di bangku sebelah mereka.
"Makasih kak. Bunganya cantik."
"Iya, sama kaya yang nerimanya." Gombal Yusuf yang membuat pipi Zel memerah. "Ya baper." Goda Yusuf lagi.
"Kakak ih."
"Ya udah kita ke sana yuk." Ajak Yusuf sambil menunjuk ke arah keluarga mereka berada. Zel pun mengangguk setuju dengan ajakan Yusuf. "Ayo."
****
Revisi, 17.09.2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah Komandan [SELESAI]
Ficção AdolescenteZeline. Itulah nama gadis yang memiliki mimpi memiliki pasangan seorang tentara. Saat mimpinya telah terwujud ia malah harus kehilangan orang yang sangat ia cintai. Masalah pun mulai bermunculan semenjak ia menikah dengan Yusuf. Apa yang harus ia la...