"Saat sakit Allah mengambil sehat, bahagia dan dosa kita. Tapi saat kita sudah sembuh kembali Allah mengembalikan sehat dan bahagia tanpa mengembalikan dosa kita."
-Ana Uhibbuka Fillah Komandan-
****
Drit... drit... drit...
"Emmm." Zel membuka kedua kelopak matanya karena mendengar suara dering ponselnya yang di simpan di atas nakas. "Citra?"
"Assalamu'alaikum Cit, ada apa?"
"...."
"Maksud kamu apaan sih Cit?"
"...."
"Kamu salah liat kali Cit. Lagi pula aku udah ikhlas kok."
"...."
"Iya besok aku ke rumah sakit, sekalian jenguk mamah kamu."
"...."
"Iya aku ngerti kok Cit, makasih ya, assalamu'alaikum."
"...."
Sambungan pun terputus, Zel kembali menyimpan ponselnya di atas nakas lalu melirik jam dinding yang berada di kamarnya. "Jam dua." Gumamnya. Zel pun turun dari kasur menuju kamar mandi untuk mengambil wudu lalu menunaikan salat tahajud.
****
Setelah salat subuh dan membangunkan Yusuf, Zel sekarang sudah bergelut dengan alat-alat masak membuat sarapan untuk keluarga kecilnya. "Masak apa?" Tanya Yusuf tiba-tiba yang sudah memeluk Zel dari arah belakang dengan manja.
"Kakak bikin aku kaget aja. Lepasin pelukannya kak, aku lagi masak. Nanti kalau Ulfa liat juga nggak enak." Bukannya menuruti Yusuf malah semakin erat memeluk Zel.
"Bun... da!!" Teriakan Ulfa dari kamar dapat membuat Yusuf melepaskan pelukannya dari Zel. Zel pun mematikan kompor lalu pergi menuju kamar Ulfa yang diikuti oleh Yusuf. "Sayang kamu kenapa?" Tanya Zel khawatir.
"Da... da... Ul... fa... sa... kit..." Ujar Ulfa terbata-bata. Yusuf pun buru-buru mencari obat asma milik Ulfa di laci meja belajar. "Ini." Zel pun menerima obat asma yang Yusuf berikan lalu menyemprotkan obat tersebut pada mulut Ulfa.
"Kamu udah baikan sayang?" Ulfa pun mengangguk walau napasnya masih tersenggal-senggal. "Hari ini kamu nggak usah sekolah dulu ya." Ujar Zel, lagi-lagi Ulfa pun hanya bisa mengangguk menuruti perintah Zel.
Zel pun kembali kedapur melanjutkan masaknya lalu mengirimkan pesan pada Citra bahwa dia tidak bisa pergi ke rumah sakit hari ini sedangkan Yusuf menemani Ulfa di kamar takut asma Ulfa kembali kambuh.
****
"Kak besok Zel mau ke rumah sakit ya. Mau jenguk mamahnya Citra." Ujar Zel meminta izin. "Rumah sakit tempat suaminya Citra kerja?" Zel pun mengangguk mantap. "Iya gapapa, tapi nanti aku nggak bisa anter soalnya besok ada penyuluhan ke smp."
"Iya, gapapa kok kak. Zel bisa pergi masa Ulfa besok. Lagian kan Zel udah gede, masa harus di anter sama kakak terus."
"Iya deh iya, kan udah punya anak masa mau di anter suami mulu." Ujar Yusuf. "Bukan gitu, maksud Zel kan Zel juga harus mandiri, nggak harus selalu bergantung sama kakak gitu."
"Iya, iya aku ngerti. Ya udah aku pergi dulu ya, Assalamualaikum." "Waalaikumsalam." Jawab Zel lalu mencium punggung tangan Yusuf yang dibalas dengan kecupan di kening Zel.
Setelah Yusuf pergi Zel pun pergi menuju kamar Ulfa dimana Ulfa telah tidur kembali setelah asmanya kambuh tadi. Zel mengelus-elus rambut Ulfa pelan.
"Kamu cepet sembuh ya Zel, sepi tau di sekolah nggak ada kamu. Nggak ada yang mintain uang jajan kakak." Ujar Fari sambil mengelus-elus rambut Zel. "Mau makan." Ujar Zel sambil menunjuk semangkok bubur di atas meja belajarnya.
Fari pun mengambil bubur tersebut lalu menyuapi Zel sambil sesekali menjailinya dengan memakan bubur tersebut saat akan menyuapi Zel.
Ingatan tersebut membuat Zel meneteskan air matanya mengingat perhatian Fari saat ia sakit karena hujan-hujanan setelah pulang sekolah bersama teman sd nya yang lain dulu. "Kamu cepet sembuh ya sayang. Bunda cuma mau liat senyuman di wajah kamu." Ujar Zel lalu mengecup kening Ulfa.
****
Revisi, 23.09.2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah Komandan [SELESAI]
Novela JuvenilZeline. Itulah nama gadis yang memiliki mimpi memiliki pasangan seorang tentara. Saat mimpinya telah terwujud ia malah harus kehilangan orang yang sangat ia cintai. Masalah pun mulai bermunculan semenjak ia menikah dengan Yusuf. Apa yang harus ia la...